-KENTUT-

1.1K 62 4
                                    

Waktu masih jomblo lillah dulu, Mei pernah bertekad tidak akan pernah kentut di depan suami.

Kenapa begitu?

Jadi, sebenarnya Mei itu tipe cewek ngasal, malas mandi, malas rapi, malas dandan dan seribu kemalasan lainnya. Singkatnya, Mei itu tipe gadis jorok, cuek masa bodo. Duduknya aja gak pernah rapi, kaki diangkat ke atas kursi sampe ditegor sama bapak dan kakaknya.

Emak juga heran, kenapa putrinya yang satu ini tingkahnya sama sekali gak ada anggun anggunnya. Boro-boro kaya anggun c sasmi.

"Emak heran, kamu itu kenapa sih, gak anggun? Coba belajar bersikap anggun. Kamu itu gadis, dipilih cowok, jaga imej dikit, napa?"

Tahu jawaban Mei apa?

"Emak, aku udah pernah nyoba jadi anggun. Waktu itu aku kelas 2 SMP. Aku pengen banget kaya orang2 yang pendiam, anggun, lemah lembut, gemulai. Jadi seharian itu aku coba jadi orang seperti itu, ternyata aku cuma kuat sehari. Aku gak tahan. Jadi, jangan nyuruh aku jadi cewek anggun ya, mak. Itu sama sekali bukan Mei" kata Mei. Emak sampe geleng-geleng kepala.

Yang parahnya lagi dari Mei, dia itu bau. Kan dia males mandi udah dari bayi kali. Sampe dipukuin pake sapu lidi sama kakak sulungnya gara-gara gak mau disuruh mandi.

Parah banget.

Dna juga, dia itu suka kentut sembarangan. Dia bakal kentut dimana aja sesukanya. Mau ada orang ato enggak. Mau lagi makan ato enggak. Mau kentut ya kentut saja.

Sampai suatu hari, kelakuannya ini ketahuan sama tetehnya. Tetehnya ini tipe wanita yang sangat beradab. Kebalikan 180 derajat dari Mei.

"Brootttt" bunyi kentut Mei di depan tetehnya.

"Hei! Dusun! Gak sopan! Ngapain kamu kentut di depan orang?" Tetehnya melotot.

"Emang kenapa?" Tanya Mei dengan polosnya.

"Gak sopan tahu! Pergi dulu sana sembunyi kalau mau kentut. Dasar gak punya tata krama!"

Pokoknya, tetehnya terus terusan ceramah di depan Mei yang cuma nyengir.

"Dia mah emang kayak gitu" kata emak.

"Hiiyyyy...jorok!!!!!!!!" Teriak tetehnya sambil nendang lembut pantat Mei. Mei cuma cekikikan.

"Itu kamu mau kentut kaya gitu di depan suami?" Tanya tetehnya.

"Ya enggak lah..Teh..kan saya juga punya adab" kata Mei.

"Awas aja kamu kaya gitu di depan suami. Durhaka kamu!"

"Iya...iya...Mei janji gak bakalan kaya gitu" kata Mei.

"Jangan kaya si Marni, dia mah parah. Di depan mertua aja dia mah mau kentut mah kentut aja. Gak punya adab" katanya. Marni itu istri adik suami tetehnya Mei.

Nah...tekad ini Mei genggam terus sampai dia menikah. Sampai suatu hari saat Mei berjalan bersisian dengan Rasyid, Mei sudah tidak tahan menahan kentut entah berapa lama. Kebetulan, Mei memang punya masalah perut dari kecil, gampang sakit perut, gampang masuk angin, mirip bapak.

Jadi, saat itu Mei bermaksud membuang angin perutnya sedikit sedikit biar gak ketahuan Rasyid. Kan malu kalau sampe ketahuan Rasyid.

Yang terjadi kemudian adalah, terdengar bunyi lengkingan panjang yang tinggi. Rasyid menoleh ke Mei dengan tatapan kaget.

Mei nyengir dengan tak berdaya. "Eh, bunyi. Kirain gak bakalan bunyi" kata Mei dengan wajah merah. Rasyid pun menahan tawa.

Jodoh Di Bulan RamadhanWhere stories live. Discover now