14

1.2K 270 74
                                    

Dia sebenarnya menyayangimu. Hanya mungkin caranya yang salah.

🍫🍫🍫

Netra itu bergerak cepat. Menelisik semua yang masuk pada penglihatannya. Tatapan mata yang biasanya lembut itu, kini berubah kaku dan kelam.

Hingga nampaknya pria itu lelah dan memilih menepikan kendaraan roda empatnya.

"Gila. Gimana bisa aku nemuin anak itu? Di kota yang seluas ini yang bahkan aku nggak tahu dimana rincinya?" Jinhyuk menarik napas gusar.

"Emang appa sama eomma keterlaluan banget."

🍫🍫🍫

"Gula, telur, terigu, detergen, sabun mandi, sabun cuci piring, apalagi, ya?" Seungyoun mengetukkan ujung bolpoinnya ke meja. "Ah, ramen. Harus ada ramen buat stok di rumah."

"Youn? Lagi ngapain?"

Seungyoun berjengit kaget. Lalu menolehkan kepalanya.

"Ah, ini Hyung, aku baru list daftar belanja. Aku mau pergi ke supermarket nanti," ucap Seungyoun.

"Oh. Mau ke supermarket? Hyung temenin, ya?"

"Nggak usah, Hyung. Aku berani, kok, ke sana sendiri," Seungyoun tersenyum lucu.

Seungwoo terkekeh pelan, lalu mengusak anak rambut Seungyoun.

"Nanti kalau kamu diculik orang gimana?" canda Seungwoo. "Udah hyung temenin aja, ya. Hyung mau jalan-jalan sekalian. Suntuk di rumah."

"Ya udah, deh. Berangkat habis ini, ya, Hyung."

Seungwoo mengacungkan ibu jarinya.

🍫🍫🍫

Awan abu-abu berkumpul menyelimuti sang mentari. Membuat sinar kuningnya kini tak lagi terpancar. Entah bagaimana, suasana pun seakan ikut berubah menuju garis hitam.

Pria itu mengembuskan napas lelah. Ditatapnya orang-orang di hadapannya yang ramai berlalu lalang. Cangkir kopi di hadapannya sudah kosong. Menyisakan sedikit butir-butiran hitam yang halus pada dasarnya.

Cho Jinhyuk. Duduk termenung di depan sebuah kafe--yang juga kebetulan bernuansa gelap. Dia sungguh pusing, bagaimana cara dia menemukan Seungyoun. Mencari Seungyoun di kota Seoul, bahkan sampai ke sudut-sudutnya, tentu bukanlah hal mudah.

Dia harus tahu paling tidak gambaran dimana Seungyoun tinggal bersama pria itu.

Netra Jinhyuk menyapu jalanan. Melihat barangkali ada sebuah hal yang dapat menyegarkan pikiran dan matanya.

Hap.

Mata tajamnya menangkap sebuah objek.

"Seungyoun?!"

Jinhyuk segera bangkit dari duduknya. Berjalan mengendap, memberi jarak beberapa meter dari target yang diincarnya.

Seungyoun berjalan kaki dengan seorang pria yang tingginya hampir setara.

Jinhyuk masih berjalan mengendap. Sesekali menyembunyikan diri di belakang tubuh orang lain. Untungnya kawasan ini cukup ramai akan pejalan kaki sehingga memudahkan tubuh bongsor Jinhyuk tertutupi.

Hingga langkah Jinhyuk berhenti sejenak menatap kemana Seungyoun dan pria asing itu masuk.

Apartemen.

Yang besar dan mewah--menurut Jinhyuk.

Baiklah lupakan. Kini Jinhyuk berlari, mengejar langkah agar tak tertinggal dari adiknya.

Masih dengan mode detektif, ia mengikuti kemana dua pria itu pergi. Ketika mereka masuk lift, Jinhyuk dengan gesit bersembunyi di balik guci besar di depan sebuah kamar.

Guci penyelamat.

Setelah pintu lift Jinhyuk pastikan tertutup, dia segera berlari ke depan lift.

Lalu masuk dan naik lift ke lantai yang sama.

Jinhyuk keluar dari dalam lift. Netranya berusaha mencari dimana adiknya dan pria itu berada.

"Hyung, cobain ini, deh. Enak!"

Samar, Jinhyuk mendengar suara yang sangat familiar. Netranya bergerak cepat mengitari seluruh sudut ruang yang dapat dijangkaunya.

Pada sudut kantin apartemen, Jinhyuk menangkap Seungyoun sedang menyuapkan makanan pada pria asing--yang lumayan tampan menurut Jinhyuk-- itu.

Jinhyuk dengan cepat berjongkok, menyembunyikan dirinya dari jangkauan tatap dua orang yang diincarnya. Dia tidak boleh ketahuan.

Didengarnya suara langkah kaki, netranya melirik ke samping dan melihat Seungyoun dan pria itu sudah keluar dari kantin apartemen.

Perlahan namun pasti Jinhyuk mengikuti langkah mereka.

Baru sadar, seorang Cho Jinhyuk memang cocok menjadi detektif.

Hingga dua targetnya masuk ke dalam sebuah ruangan. Jinhyuk segera berdiri di depan ruangan itu.

Kamar nomor 946.

Yap. Jinhyuk menemukannya.

Tanpa basa-basi, Jinhyuk segera menggedor pintu ruangan yang baru saja tertutup itu.

Tujuannya satu. Jinhyuk ingin membawa adiknya pulang. Segera.

Tidak tahu saja apa yang akan terjadi setelahnya.

To Be Continue

Halo sayang sayangnya aku❤
Maaf banget baru up lagii😭😭
Sekalinya up pendek banget, udah gitu ga nge feel:((

I'm so sorry:((
Maaf banget baru sempat kekejar ngetiknya😭

Aku lagi sakit dan baru berusaha cari pengobatan:(

Once again, i'm so sorry...
Minta doanya supaya aku cepet diobatin dan bisa lebih rajin up nya

Sebelum undur diri, aku mau numpang bacot bentar:(

Maksudnya apa? Coba sini diomongin baik baik sama kita kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maksudnya apa? Coba sini diomongin baik baik sama kita kita

Sudahlah aku lelah marah marah:(

See you💜

Always In My SideWhere stories live. Discover now