17

872 182 27
                                    

Mari memulai. Memulai sesuatu yang baru, yang lebih baik, yang lebih indah.

🍫🍫🍫


Yuri menepuk bahu Baekjin pelan. Menenangkan pria yang sedang dilanda gelisah itu.

"By, udah. Mereka nggak akan kenapa-kenapa," ucap Yuri menenangkan kekasihnya. Baekjin menggigit jarinya kalut.

Baekjin sungguh setakut itu akan keadaan Seungwoo dan Seungyoun. Terutama Seungyoun. Memang, Baekjin dan Seungyoun baru saja saling mengenal. Saat Seungyoun pindah ke apartemen Seungwoo tentunya. Namun, menurut Baekjin, dia dan Seungyoun sudah terlampau dekat. Di saat keduanya sedang tidak sibuk, pasti mereka akan bertemu. Entah di apartemen Seungwoo atau Yuri. Ya begitu, hanya sekadar untuk minum teh dan mengobrol tentang apa yang sedang terjadi.

Baekjin sendiri sudah menganggap Seungwoo sebagai kakaknya dan Seungyoun sebagai adiknya. Dia benar-benar khawatir jika terjadi sesuatu pada keduanya.

"Tadi itu siapa, sih, Hyung? Jahat banget sama Seungwoo Hyung sama Seungyoun. Coba kalau ketemu lagi, bakal aku bejek-bejek dia!" gerutu Baekjin. Tangannya bergerak gemas. Rasa kesal, marah, khawatir, dan takut bergabung menjadi satu.

Muka Baekjin terlihat marah, namun matanya sudah berlinang. Yuri terkekeh kecil melihat betapa menggemaskan kekasihnya ini. Tangannya bergerak mencubit pipi Baekjin.

"Kamu marah sama orang tadi, atau takut tentang Seungwoo Hyung sama Seungyoun?" tanya Yuri.

"Hyung! Diem! Aku lagi takut."

Yuri menarik pipi Baekjin lebih keras. Dia sungguh gemas dengan tingkah kekasihnya itu.

"A-aw, Yuri Hyung!"

"Permisi. Dengan keluarga Tuan Han Seungwoo dan Tuan Cho Seungyoun?"

Yuri dan Baekjin sontak menoleh. Pria dengan jas putih ber-nametag Jung Jaehyun itu berdiri di depan ruang UGD.

"Ah, iya. Kami keluarganya. Bagaimana keadaan mereka, Dok?" tanya Baekjin cepat.

"Tuan Seungwoo dan Tuan Seungyoun baik-baik saja. Mereka sudah ditangani. Tinggal dirawat inap sembari menunggu pulihnya saja," jelas dokter berparas tampan itu. Baekjin menghembuskan napas lega.

"Dok, maaf. Bisa tidak, ya, kalau mereka dijadikan satu bangsal saja? Di bangsal VVIP?" tanya Yuri.

Bukan tanpa alasan Yuri meminta agar Seungwoo dan Seungyoun dijadikan satu bangsal, tetapi bukankah jika mereka satu bangsal, Yuri dan Baekjin akan lebih mudah menungguinya? Jika beda bangsal tentu akan lebih repot, kan?

Dokter Jaehyun menganggukkan kepalanya pelan. "Bisa. Tetapi ada tambahan biaya sedikit. Tidak apa-apa?"

Baekjin mengangguk cepat. "Nggak papa, Dok."

"Ya sudah. Nanti saya beritahukan kepada perawatnya. Silakan ditunggu, ya."

🍫🍫🍫

"Adeul, dari mana aja kamu?" tanya Nyonya Cho yang sedang menyiapkan makan malam ketika dilihatnya Jinhyuk masuk ke dalam rumah.

"Nyari Seungyoun."

Nyonya Cho tertegun. Matanya sontak mengikuti langkah Jinhyuk yang sedang menaiki anak tangga.

"Ketemu?"

Jinhyuk menghentikan langkahnya. Berbalik, menantang tatapan Nyonya Cho.

"Jujur. Aku nggak tahu apa yang terjadi sebelum aku pulang sampai Seungyoun bisa-bisanya lebih milih Seungwoo daripada aku."

"Aku nggak akan minta Eomma jujur. Tapi, tolong bilang ke aku kalau besok Eomma udah siap cerita semuanya."

Jinhyuk melanjutkan langkahnya. Jujur pikirannya sedang kalut. Tentang kebenaran semuanya, bagaimana keadaan Seungyoun setelah dia menendangnya tadi.

"AKH! Bisa gila aku lama-lama," gerutu Jinhyuk sembari membuka pintu kamarnya.

"Apa aku harus cerita ke Jinhyuk?" monolog Nyonya Cho. Setelahnya, Nyonya Cho menggeleng cepat. "Nggak usahlah. Nggak perlu juga."

Semoga kau tidak salah memperkirakan, Nyonya Cho.


To Be Continue

Hai gengs

Makasi banget ya kalian semua yang uda nyemangatin akuu huhu😭😭 mau nangis aku bacanya:(((

Ini double up nya yaa! Semoga kalian suka❤❤❤

Doakan supaya ideku lancar terus biar bisa cepet up!^^

See you💜

Always In My SideUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum