16

875 202 40
                                    

Everything has changed.

🍫🍫🍫

Seungyoun membaringkan kembali tubuh Seungwoo pelan-pelan, lalu berbalik.

Netranya menatap kosong sosok yang berada lurus di hadapannya. Napasnya memburu.

"Kamu orang yang paling aku benci seumur hidupku. Pergi dari sini."

Jinhyuk mengangkat sebelah alisnya. Sedikit tak menyangka, atas reaksi Seungyoun yang kelihatan begitu tenang dan berpembawaan.

Reaksi Seungyoun sekarang sangatlah kontras dengan apa yang dipikirkan Jinhyuk.

"Pergi sekarang," ucap Seungyoun menekankan kembali.

"Hyung bakal pergi. Tapi sama kamu," balas Jinhyuk.

"JANGAN PERNAH PANGGIL DIRIMU HYUNG! PERGI!"

"Seu--"

"PERGI DARI SINI!"

"JANGAN JADI ANAK TIDAK TAHU DIRI. PULANG SEUNGYOUN!"

Seungwoo mengerjap pelan. Kesadarannya sudah kembali, tapi kepalanya sungguh terasa pening. Belum lagi rasa perih dan sakit di badannya akibat perlakuan kasar Jinhyuk yang tidak main-main.

Samar-samar Seungwoo mendengar adu mulut antara Jinhyuk dan Seungyoun. Ia berusaha berdiri, namun rasanya tak ada sisa tenaga di tubuhnya. Jangankan untuk menggerakkan tubuh, untuk berbicara saja mulutnya begitu kelu.

"S-s..." cicit Seungwoo pelan. Berusaha memanggil Seungyoun, tetapi Seungyoun sepertinya tak mendengarnya.

Jinhyuk berjalan pelan mendekati Seungyoun. Entah bagaimana, pertahanan Seungyoun goyah. Seungyoun melangkah mundur seiring gertakan langkah Jinhyuk padanya.

Walau buram, Seungwoo dapat mengerti. Jinhyuk pasti akan melakukan apa pun untuk membawa Seungyoun kembali ke rumahnya.

Bukannya Seungwoo menghalangi Seungyoun kembali ke rumahnya, namun, melihat orang tua dan hyung Seungyoun yang begitu egois dan keras kepala, sungguh Seungwoo tak rela melepaskan Seungyoun kembali pada keluarganya.

Dia harus melindungi Seungyoun.
Pria manis itu butuh bantuannya.

Seungwoo dengan sekuat tenaga, berusaha meraih betis Seungyoun yang berada agak jauh di depannya. Namun sepertinya tangan Seungwoo tak cukup panjang untuk menjangkau kaki Seungyoun di depan sana.

Desperate. Seungwoo sungguh tak tahu lagi bagaimana ia harus menyelamatkan Seungyoun dari Jinhyuk, sedangkan untuk sekadar menggapai kaki Seungyoun saja rasanya sungguh sulit.

"S-seu...."

Seiring langkah kaki Seungyoun ke belakang, Seungyoun mulai samar mendengar cicitan itu.

Bertepatan dengan itu, tangan lemah Seungwoo akhirnya berhasil menangkap pergelangan kaki Seungyoun. Seungyoun sontak menolehkan kepalanya pada pria yang dia khawatirkan sedari tadi.

"Seungwoo Hyung!" Seungyoun berlutut di samping Seungwoo. Mendekap erat pria malang yang tidak bersalah itu.

Seungyoun sungguh tidak ingin kehilangan pria Han.

Tidak sekalipun dalam hidupnya.

Jinhyuk sudah kehilangan kesabaran. Persetan dengan misi awalnya, dia sudah kepalang kesal.

Duk!

"A-akh!"

Oke, salah sasaran. Jinhyuk salah sasaran. Tendangan yang harusnya ia tujukan untuk Seungwoo, justru mengenai adiknya sendiri.

Itu bukan salahnya, tapi salah Seungyoun yang dengan cepat memeluk tubuh Seungwoo dari depan hingga dia yang menjadi korban tendangan Jinhyuk.

"Apa yang kau lakukan, sialan!"

Seungyoun melihat tetangga apartemen, Yuri dan kekasihnya, menerobos apartemen Seungwoo. Menyadari keadaan Seungwoo dan Seungyoun, Yuri segera menarik Jinhyuk dan mengunci tangannya. Sementara kekasihnya, Baekjin, berlari menuju Seungyoun dan Seungwoo yang terduduk lemah.

"Y-Yuri Hyung, tolong usir dia," pinta Seungyoun pelan. Kepalanya terasa sakit setelah tertendang oleh Jinhyuk tadi.

Yuri mengangguk dan segera membawa Jinhyuk keluar apartemen.

"SEUNGYOUN! KAMU ANAK NGGAK TAHU DIRI!" teriak Jinhyuk.

"Seungwoo Hyung, Seungyo..., Ya Tuhan, Youn kepalamu berdarah!" pekik Baekjin panik. Cairan kental berwarna merah menetes dari rambut bagian belakang Seungyoun.

"Seungyoun..., ba-bangun...."

Tiba-tiba Seungyoun tak sadarkan diri di dalam dekapan Seungwoo. Baekjin panik. Dia sungguh tak tahu harus apa saat ini.

"Yuri Hyung! Yuri Hyung!"

Yuri tergopoh-gopoh masuk ke dalam apartemen.

"Seungyoun pingsan. Bawa ke rumah sakit sekarang, ayo!"

"Tolong papah Seungwoo masuk ke mobilku, ya, by!"

Yuri lalu dengan cepat menggendong tubuh Seungyoun, sementara Baekjin memapah Seungwoo untuk mengikuti Yuri.


To Be Continue

Halo gais......

HUHU AKU MINTA MAAF YA SM KALIAN LAMA BET GA UPDATE😭😭😭 MAAF BANGET SUMPAH:((((

Aku habis up terakhir kemaren, aku sibuk ada latian musik, terus ada latian buat kegiatan pramuka juga... Habis itu langsung UAS. Abis UAS ideku rada mampet, nah baru selesai hari ini:((
Maaf huhu:(

JANGAN KAPOK BACA WORK AKU PLISEU:((

Huhu buat yg kmrn bilang smpe baca ulang work ini, aku terharu sumpah:') tp aku minta maaf juga:((

Ku akan double up in syaa Allah!

Luvyu gais❤

See you💜

Always In My SideWhere stories live. Discover now