Resign Tak Sampai

74 28 47
                                    

"Hari ini kantor libur?!" Rashi menggeram pada ponselnya. Mendadak migrainnya kumat. Hasrat resignnya sudah di ubun-ubun. Ibarat bisul, sudah hampir pecah.

Pandu yang jadi target omelannya tergelak di seberang sana. "Ya iyalah. Mau ada topan kok malah ngantor? Kantor nggak buka kamp pengungsian, woy! Nggak usah sok rajin. Udah mau resign juga."

Mantan kakak tingkat di kampus yang menjabat sebagai kepala HRD di kantornya itu memang luwes. Tak peduli apa pangkat si pegawai yang sedang berinteraksi dengannya.

"Kampret lo, Nyet!"

"Saudara ini kalau misuh yang konsisten. Mau pakai kampret? Monyet? Makhluk hibrida?" Pandu sengaja memakai intonasi rendah nan berwibawa yang dia gunakan untuk mewawancarai Rashi tiga tahun yang lalu. Intonasi yang dulu membuat Rashi begitu segan, sebelum tahu Pandu bakal mengeluarkan sisi bodor-nya kalau sudah kenal dekat.

"Serius, dong. Kok malah hari ini? Kata BMKG harusnya topannya kan weekend kemarin? Makanya aku ngungsi ke luar kota, kan. Nyewa losmen murah." Rashi mendesah.

Kaki-kaki panjangnya menyusuri gang sempit yang hanya bisa dilalui satu orang. Kembali menuju kamar kosnya yang indah permai bagai surga...

Kalau ditiduri dalam kondisi babak belur berkat lembur...

Dengan mengesampingkan atapnya yang bocor kaya mulut tukang gosip yang nggak dicor...

Dinding yang mengelupas, dengan noda-noda cokelat kekuningan bagai pola cetakan iler di bantal-guling....

Sudahlah.

Kamar kos di gang sempit itu jauh lebih baik daripada di rumah.

Pandu terkekeh, "Kamu nggak lihat di luar langitnya udah ungu? Macam muka orang habis digebukin. Udah dari subuh loh. Itu fenomena langka pertanda badainya bakal beneran ganas."

"Lihat, kok. Ini orang-orang pada heboh motretin. Ama nge-vlog. Bukannya siap-siap ngungsi."

"Makanya baca berita, resign mulu yang dipikir," goda Pandu lagi. "Menurut prediksi, harusnya topannya datang dua hari kemarin. Tapi nggak disangka, topannya belok arah. Silaturahmi dulu ke kota-kota sekitar. Terus muter ke kota kita."

"Hah?! Kok bisa?!"

"Topan nggak bisa baca Google Map."

Tema RAWS Festival Day 2: Gang Sempit

Wordcounts: 300

Sumber foto: Akun Twitter JustKaitlyn564

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumber foto: Akun Twitter JustKaitlyn564



Beyond The Purple Sky [RAWS FESTIVAL November 2019]Where stories live. Discover now