Beyond The Purple Sky [RAWS FESTIVAL November 2019]

Menembus Badai

Bagi Rashi, perempuan makhluk yang tak masuk akal. Contoh: ibunya menikahi lelaki temperamental seperti ayahnya, bahkan memutuskan untuk jadi partner in crime. Yang selalu berkata, "Kamu udah berapa lama jadi anaknya ayah? Masak kamu nggak bisa mengerti dia? Ayahmu ya memang begitu!"

Perempuan juga makhluk aneh yang bisa dengan entengnya melampiaskan emosi pada orang lain dengan dalih, "Aku lagi PMS," tapi kemudian balik mengatai, "Laki-laki itu nggak peka!"

Kini di sebelahnya ada lagi satu perempuan aneh yang ngotot ingin menembus badai demi mencari dua adiknya. Demi Tuhan, dia bisa saja menghubungi polisi, tim SAR, damkar, atau siapa pun yang lebih punya kapasitas untuk mengatasi situasi pelik semacam ini. Tapi tidak, dia bersikeras membahayakan dirinya sendiri atas nama tanggung jawab. Dan kini Rashi harus terlibat.

Oh, dan adik gadis itu, yang mengepalai operasi kabur-kaburan sampai membawa adik laki-lakinya yang masih kecil ikut serta, juga berjenis kelamin perempuan.

"Kok adikmu bisa kabur? Kamu pasti kakak yang galak dan cerewet."

Windi berhenti mengelap kaca depan mobil. Tercekat dengan tuduhan yang begitu tepat sasaran.

"Mas pernah ngerasain ribetnya berperan jadi ibu sekaligus ayah di usia 18 tahun?" Windi menyentak. Sungguh ia tak ingin terlihat seperti minta dikasihani. Tapi bagaimanapun ia merasa berhak membela diri. Siapa pun yang berada pada posisinya pasti akan merasa frustrasi.

Rashi terdiam. Menalar kerumitan kisah hidup yang disiratkan oleh lawan bicaranya. Jadi usia gadis itu jauh lebih belia daripada fitur wajahnya. Wajah yang ditempa kerasnya dunia terlalu dini. Setelah tahu usia asli gadis itu, ia jadi teringat pada Embun. Adiknya yang ia tinggalkan di rumah itu demi menyelamatkan diri sendiri.

"Berapa usia adik-adikmu?"

"Aira 11 tahun. Bayu 7 tahun."

"Adikmu keren. Masih 11 tahun udah berani. Aku harus nunggu sampai dua dekade lebih sebelum bisa ninggalin rumah kayak sekarang."

"Nggak lucu, Mas."

Rashi memang tak pandai menghibur perempuan.