Bayu

64 19 33
                                    

Pulang sekolah tadi, Bayu mencari Aira di kelas 5. Teman-teman kakaknya yang sedang piket bilang Aira sudah pulang sambil menangis, bersama Damar. Bayu tahu teman sekelas Aira yang bernama Damar. Kakak itu sering mentraktir Aira dan dirinya di kantin.

"Mungkin mereka putus," kata mereka cekikikan.

Bayu mengerutkan kening. "Putus? Orang bisa putus? Serem, dong!" celetuknya spontan.

Kakak-kakak perempuan kelas 5 itu tertawa heboh. Salah satu bahkan mencubit dan menggoyang-goyang pipinya. Sakit. "Gembuuul! Tanya aja deh sama kakakmu."

Bayu segera berlari pulang dengan napas memburu. Di depan gapura gang yang menuju rumahnya, ia bertabrakan dengan Damar.

Bayu menghampiri Damar dan memegangi lengan anak itu dengan lega. "Alhamdulillah. Mas Damar nggak putus."

"Hah?" Damar memandangnya bingung. Kakak itu pergi dengan bersungut-sungut setelah mengucapkan kalimat pendek, "Mbakmu tuh galak banget."

'Mbakku galak? Mbak Windi atau Mbak Aira? Dua-duanya sama-sama galak.'

***

Bayu tak paham mengapa dua kakak perempuannya jadi sering bertengkar. Ada saja masalah kecil yang diributkan. Dulu tidak begini. Dulu ada lebih banyak canda dan tawa di rumah ini. Dulu. Waktu bapak dan ibu masih ada.

"Masih kecil udah sayang-sayangan! Gandengan tangan!"

"Damar bantuin aku! Nggak ada dia aku bingung pulangnya gimana."

"Dan dia nggak cukup cerdas buat suruh kamu bersihin diri dulu biar kamu nggak diliatin orang!"

"Sama-sama bingung, Mbaaak!"

"Masak kamu nggak tahu menstruasi? Temen kamu belum ada yang dapet? Aku dapet pas seumur kamu. Nggak gini-gini amat."

"..."

"Mens aja nggak tahu, udah main pacar-pacaran!"

"Kalau Mbak Windi pacaran sama Mas Ranu, boleh? Karena Mbak Windi udah tahu mens?"

"..."

"Sekarang aku udah tahu mens itu apa. Jadi boleh sama pacaran sama Damar?"

"Jangan ngelunjak kamu! Lagian siapa yang pacaran sama Ranu? Dia nganter aku karena khawatir aku pulang malam-malam."

"Damar juga nganter aku karena khawatir waktu aku nangis!"

Bayu terpaku, mengintip dari celah pintu kamar. Mendadak perutnya lapar.

***

Wordcounts: 300. Tema: Anak lelaki 7 tahun

 Tema: Anak lelaki 7 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: https://www.webtoons.com/id/comedy/terlalu-cantik/ep-40-siapa-cantik-4/viewer?title_no=1647&episode_no=41

Beyond The Purple Sky [RAWS FESTIVAL November 2019]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang