006

1.5K 150 10
                                    

"Dia belum datang.." Jiyeon sudah menunggu sadari tadi, bahkan sampai saem datang, jeon kookie nya belum juga kunjung datang ke sekolah, jiyeon merasa aneh, tak biasa nya kekasih nya begini padanya

Jiyeon semakin khawatir tatkala jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, dan artinya hampir istrihat. "Permisi!" Dan seketika pandangan jiyeon fokus ke arah pintu, disana ada kekasihnya berdiri, dengan wajah lemas nya dan ekspresi datarnya, tak seperti jeon jungkook pada dasarnya yang selalu menunjukkan senyumnya

Dan walaupun demikian, jiyeon lega kekasihnya baik baik saja dan sama sekali tak terjadi apapun pada bunny nya itu. Jeon jungkook masih terlihat di pandangan nya, dan itupun baik baik saja dan ternyata firasat nya semalam hanyalah firasatnya semata, jiyeon jadi bernafas lega melihat kekasihnya sehat

Namun gadis itu lihat ekspresi jungkook kini berubah, biasanya lelaki itu akan selalu bahagia setiap harinya. Sedih pun lelaki itu tetap tersenyum agar orang orang di sekitar tidak khawatir padanya, namun jungkook yang sekarang terlihat berbeda

Jungkook sudah tiba di tempatnya, di belakang jiyeon adalah tempatnya duduk. "Kookie? Kenapa kau telat?"

Awalnya jongkuk tak menyadari karena dia tak terbiasa dengan panggilan itu. "Kookie, ada apa dengan mu?" Jiyeon tak menoleh ke belakang, dirinya tetap fokus ke depan walaupun mulutnya berbicara dengan jungkook

Detik kemudian jeon jongkuk sadar jika dialah yang di panggil, dia jadi ingat jika gadis yang duduk di depannya ini adalah kekasih jungkook. "Ah ya.."

"Ada apa dengan mu? Apa kau tidak dengar aku bunny?"

"Ya aku dengar, kita lebih baik bicara nanti saja.."


Flashback On

"Jong, aku punya satu permintaan untuk mu.." Jeon jongkuk dan seluruh teman namjoon berdiri di sebelah ranjang jungkook, lelaki itu sangat lemah saat ini, kulitnya sudah putih pucat bak mayat hidup

"Apapun itu jung.." Jongkuk memegang tangan sang kembaran, dia sangat sayang pada jungkook, dia juga punya hutang budi pada kembaran nya itu

"Maukah kau jadi aku?" Semuanya pun menatap jungkook kaget, jadi inilah tujuan jeon jungkook menyuruh saudara kembarnya pergi ke seoul. Hanya untuk menggantikannya

"Apa maksudmu?" Jongkuk masih saja tak mengerti. "Aku mohon, aku tidak ingin kekasihku berfikir bahwa aku telah tiada.." Jungkook benar benar mengatakannya dengan lemas

"Ah kau hanya memikirkan kekasih mu itu, lalu bagaimana dengan kekasihku?" Jongkuk sudah marah kali ini, jeon jungkook benar benar hanya memikirkan tentang kekasihnya

"Aku mohon.." Jungkook sudah menyatukan kedua tangannya. Lelaki itu sudah mulai lemas sekarang, tak mampu lagi menahan segala rasa sakitnya. "Aku tidak ingin jiyeon berfikir jika firasat nya benar.."

"Lalu bagiamana dengan kekasihku?"

"Dia tidak akan mengetahui ini jika kau tidak bilang padanya jong, tenang saja.." Kata taehyung menepuk pundak jongkuk

"Baiklah.." Dan pada akhirnya jongkuk menerima permintaan saudaranya, walaupun ini akan membuat kekasihnya sedih, dan berfikir bahwa jeon jongkuk sudah tiada

Ini juga karena jeon jongkuk berhutang budi pada jungkook. Dia berhutang besar pada saudara nya dan berusaha mewujudkan keinginan jungkook untuk yang terakhir kalinya

"Hyung.." Jungkook beralih menatap namjoon dan taehyung. "Kalian sangat sayang pada jiyeon, walaupun aku tidak tau alasan nya, aku tetap percaya pada kalian, aku harap kalian selalu menjaganya.." Jungkook tersenyum kaku, dirinya memang sudah tidak kuat saat ini

Namjoon menepuk pelan bahu jungkook. "Tenang saja jung, kami akan selalu menjaganya.."

°°

Lelaki itu terbaring lemah di ranjang rumah sakit nya. Tubuh lelaki itu putih pucat dan bibirnya sudah membiru, dan juga tak ada detak jantung yang terdengar, setelahnya dokter datang dan menutup sepenuhnya tubuh lelaki itu

Suara tangisan pun pecah di ruangan  serba putih itu. Kim namjoon terlihat memeluk kim seokjin, yoongi menenangkan jimin yang memang lemah ketika melihat orang telah tiada, dan hoseok dengan taehyung terlihat saling menenangkan satu sama lainnya

Sedangkan jungkook lebih tepatnya jeon jongkuk yang mengganti namanya menjadi jeon jungkook mulai sekarang, terduduk lemas sembari menahan agar dirinya tak menangis melihat sang kembaran sudah tak bernyawa lagi. "Aku harap kalian bisa menjaga rahasia ini dari park jiyeon itu.."

"Kau yakin bisa menjadi jeon jungkook di depannya?" Jongkuk mengangguk lemas, pertanyaan hoseok benar benar sulit untuk di jawabnya, dia belum sepenuhnya yakin jika dia bisa menjadi jeon jungkook di depan park jiyeon

Ini semua sungguh sangat sulit. "Aku belum sepenuhnya yakin, tapi aku akan berusaha.." Jongkuk bagaimanapun harus yakin karena dia ingin mewujudkan impian jungkook yang tetap ingin selalu ingin menjaga tuan putri nya

Walaupun itu terdengar sulit dan akan membuat kekasih dari jeon jongkuk sendiri tersakiti nanti

Flashback off





TBC









𝐹𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 ✓Where stories live. Discover now