013

1.1K 131 8
                                    

Jiyeon membuka pintu dengan pelan, gadis itu lihat jungkook sudah terduduk di atas ranjang nya, lelaki itu memandangi luar jendela yang penuh dengan bunga

Aura ketampanan nya terpapar matahari hingga membuat jiyeon yang melihatnya terkagum karena sinar ketampanan yang ada di wajah lelaki jeon itu

Di lihat dari manapun jungkook tetap tampan, walaupun jiyeon belum tau jika lelaki itu bukan jungkook yang sebenarnya. "Kookie.."

Jeon jongkuk menoleh, dia juga harus mulai terbiasa dengan panggilan itu, walaupun orang orang memanggil dengan menyebutkan nama orang lain padanya. "Jiyeon, kemarilah.."

Jiyeon melangkah menuju sang kekasih, dan kemudian sampai di hadapan jongkuk. "Kook, kau ini sebenarnya kenapa? Jika kau ada masalah dengan coklat kenapa kau tidak bilang padaku?"

Jongkuk tau jika dirinya memang salah, tapi kenapa jiyeon tidak marah padanya, bukannya yang gadis itu tau bahwa jeon jungkook menyukai coklat?. "Aku hanya ingin menghargai mu saja sayang.."

"Tapi tidak seperti ini caranya kook, kau bisa sakit, tapi dari kapan kau alergi coklat?" Ini yang jongkuk takutkan, dia sudah pasti tidak bisa menjawab pertanyaan jiyeon, ini sungguh membuat nya sulit

"Ini..." Jongkuk menjeda ucapan nya cukup lama sampai ada dua orang yang masuk ke dalam ruangan nya

"Oh hai kook, apa kabar bunny!!" Suaranya sangat cempreng, bahkan jiyeon sampai menutup sendiri telinganya, ah kenapa harus ada gadis gila di saat saat seperti ini?

Siapa lagi jika bukan eunha, pengganggu hubungan jiyeon dengan jungkook. "Kookie sayang, kau tidak papa, oh aku dengar kau sakit.."

Untung jeon jongkuk tau siapa yang datang, dia adalah eunha kata saudara nya bilang, gadis itu selalu berusaha mendekati jungkook bagaimana pun posisi mereka

Eunha membolak balik tubuh orang yang dia anggap jungkook, dia sungguh berlebihan bahkan sampai mencari kesempatan memeluk jungkook. "Lepaskan aku.." Jongkuk tak sengaja mendorong tubuh eunha hingga gadis itu terjatuh di depan jiyeon, membuat gadis park itu tersenyum puas ke arahnya

"Hey jangan tersenyum ya gadis gila.." Makinya pada jiyeon, di iringi tunjukan tangan nya

"Hey yang gila itu diri mu bodoh, se enaknya saja bilang kekasih ku gila, pergi kau dari sini!" Jongkuk malah membalik makian eunha pada jiyeon, gadis itu merasa terhina dengan ucapan jongkuk dan akhirnya keluar dari sana

Jiyeon masih tak berhenti tersenyum, astaga dia bahagia sekali jungkook jadi berubah tak berdiam diri lagi saat kekasih nya di tindas. Ya karena dia bukan jeon jungkook yang dulu

"Kookie, kau kenapa jadi berubah seperti ini, biasanya kau hanya akan berdiam diri saja jika di ganggu gadis itu!"

"Ah mana bisa aku diam ketika kekasih ku di tindas.." Kata jongkuk pada jiyeon. "Lagi pula aku sudah tidak tahan kau di hina terus sayang.."

Mendengar ucapan jungkook yang baru sekarang ini terdengar membuat gadis itu bahagia, dia mendekat pada jungkook dan secara langsung mengalungkan tangannya pada jeon jongkuk

Membuat lelaki itu gugup setengah mati, astaga jongkuk ingin sekali bilang jika dia bukan jeon jungkook. "Aku mencintaimu kookie.."

"Ahhaha aku tentu saja juga mencintai mu sayang.."

Jujur jongkuk tak bisa berbuat apa lagi selain tenang mengikuti apa yang jiyeon lakukan padanya sekarang, sungguh hatinya berdetak dengan sangat kencang nya, sama seperti pertama kali jieun menyentuhnya, namun terkesan berbeda dari biasanya

Tidak tau perasaan apa ini, yang jelas lelaki itu tak bisa berbicara apa lagi. Jiyeon tersenyum padanya, dan lelaki itu juga membalas nya dengan senyuman. "Kenapa kau diam saja kookie?"

"Ha, lalu aku harus bicara apa?"

"Biasanya kau sudah mencium ku, tapi kenapa tidak?"

"Ah aku takut kau tertular sakit nanti jiyeon.." Alasan nya di buat buat, membuat jiyeon tersenyum mendengarnya

"Aku tidak peduli kookie.." Jongkuk benar benar gugup sekarang, lelaki itu mampus sekarang, benar benar terkurung dalam pesona park jiyeon

Astaga gadis itu membuat jantung nya hampir copot. "Jangan seperti itu sayang, aku peduli padamu, maka dari itu aku tidak mencium mu.."

"Huh, ya sudah lah.." Jiyeon pada akhirnya melepaskan kedua tangannya pada jongkuk, gadis itu jadi berpaling dan membelakangi jeon jongkuk

Jeon jongkuk sendiri sudah lega karena jiyeon tak jadi menciumnya, lelaki itu menyentuh dadanya, ada gejolak disana membuat nya tak bisa bernafas dengan tenang. 'astaga ada apa dengan ku'

°°

"Dokter tolong sembuhkan dia.." Lee felix, lelaki itu memandang khawatir ke dalam sebuah ruangan serba putih. Kakaknya lee jieun baru saja mengalami kecelakaan tabrak lari dan itupun membawa john bawahan nya meninggal dunia, lee felix tidak tau apakah kakaknya berhasil di selamatkan atau tidak yang jelas lelaki itu sangat ingin kakak nya baik baik saja

Sampai pada saatnya dokter keluar, dan felix langsung menghampiri nya. "Dokter, noona ku bagaimana keadaan nya?" Raut wajah felix tidak tenang, sangat cemas dengan keadaan kakaknya

"Sulit menjelaskan nya, sebenarnya noona mu mengalami pendarahan cukup kuat di otaknya, dan itu menyebabkan dia terbaring untuk beberapa waktu.."

Felix tau maksudnya, dia sangat tau ada apa dengan kakaknya itu. "Dia koma!!" Lelaki itu menutup sendiri mulutnya dan meneteskan air matanya

°°

Park jiyeon, gadis itu sudah sampai ke rumah jeon jungkook bersama kedua temannya, jimin dan taehyung. Mereka berempat sudah masuk ke dalam kediaman jungkook dan membawa lelaki itu tiduran di ranjang nya

"Hey jung, jaga dirimu, kami pulang duluan jiy.." Gadis itu mengangguk, baru saja mereka sampai, jimin dan taehyung malah langsung ingin pulang. Mereka juga aneh pikir jiyeon, biasanya mereka akan selalu bertengkar ini dan itu, tapi kini terdengar damai

Mungkin karena efek jungkook sedang sakit. Jimin dan taehyung sudah pergi kini hanya tinggal jeon jongkuk dan park jiyeon

"Kau tidak mau pulang?" Jongkuk menatap jiyeon dan sekarang masih berdiam diri di tempat nya

Jiyeon hanya menggeleng, sepertinya gadis itu memang tidak mau pulang. "Kau mengusirku?"

"Bukan begitu sayang, tapi lebih baik kau pulang saja.."

"Shireo, aku mau menginap disini!"






TBC

𝐹𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang