014

1K 125 12
                                    

"Shireo, aku mau menginap disini.."

Mata jongkuk membulat, bagaimanapun dia bukan jeon jungkook. Mana bisa dia tinggal serumah dengan gadis yang bahkan bukan kekasihnya

Tapi boleh juga, alih alih ini semua adalah kesempatan jongkuk dekat dan membuka hatinya untuk jiyeon. "Baiklah, tapi kau yakin bisa tidur di kasar yang sama sekali tidak empuk ini?"

"Ha?" Jiyeon menganga tak percaya, ayolah ada apa kini, bukankah jiyeon sudah pernah tidur seranjang dengan jeon jungkook, mereka kan sepasang kekasih, pasti lah pernah tidur berdua

"Kau lupa, aku kan selalu menginap disini.."

Entah apa yang terjadi, jongkuk menyadari jika dia salah, dengan segera lelaki itu menepuk dahinya sendiri dan tersenyum pada jiyeon. "Aku lupa sayang.."

"Belakangan ini kau memang amnesia sepertinya kookie, harus ku apakan kau ini.." Jiyeon berbalik dan mulai melangkah

"Mau kemana kau?"

"Kau tidur saja, aku pergi ke dapur sebentar.."

"Arraseo.."

°°

Jiyeon sudah berada di dapur, ternyata gadis itu berniat membuat makanan kesukaan jungkook, dia akan membuatkan lelaki itu jelly. Jelly rasa coklat, namun jiyeon berpikir jika jungkook tak lagi menyukai coklat, dan gadis itu memilih rasa buah saja

"Aku lupa dia alergi pada coklat.." Jiyeon sedih, dia teringat dengan kenangan bersama jungkook dulu, makan coklat bersama dan apapun itu mereka berdua pasti memesan coklat

Tapi sekarang tidak akan sama lagi. "Kookie, aku rindu makan coklat dengan mu.." Tanpa disadari oleh jiyeon, barang terjatuh dengan sendirinya

Gadis itu memilih mengabaikan nya, namun seketika muncul cahaya putih, dan itupun tak kasat mata. Seorang lelaki datang dengan memakai baju putih menghampiri jiyeon, tersenyum pada gadis yang sedang memasak itu dan kemudian mengelus rambut nya

Berbeda dengan bayangan lelaki itu yang bisa melihat jiyeon, gadis itu tak bisa melihat bayangan yang menghampiri dan mengelus rambut nya itu

"Huh selesai.." Gadis itu sudah selesai membuat jelly untuk kekasih nya, gadis itu tersenyum dan mengangkat jelly yang sudah di wadahi piring. Jiyeon berjalan pergi meninggalkan bayangan seorang lelaki sendiri, gadis itu memang tak menyadarinya tapi kapanpun itu

Jeon jungkook akan selalu menjaga nya, walaupun jiyeon tak lagi bisa melihat ataupun menggenggam tangan nya

°°

"Kookie.." Jiyeon sudah sampai di kamar jungkook, gadis itu tersenyum melihat jungkook juga tersenyum ke arahnya

Jeon jongkuk tidak tau apa yang terjadi, yang terpenting lelaki itu hanya mengikuti senyuman jiyeon. "Ada apa sayang, dan apa yang ada di tangan mu itu?"

Jiyeon melirik sejenak piring di tangannya yang berisikan jelly, gadis itu mengernyit bingung, apa jungkook tidak tau jika yang ada di tangan kekasihnya adalah jelly?

"Ini jelly kook, astaga pada jelly saja kau lupa ingatan.." Jiyeon tertawa mengejek, tapi bukan itu yang di maksud jongkuk melainkan untuk apa jelly itu, tapi pertanyaan lelaki itu akui jika memang salah

"Bukan itu maksud ku jiy, tapi untuk siapa jelly itu?"

"Untuk mu kookie, astaga kau kan suka jelly, jadi aku buatkan kau jelly.."

"Tapi itu bukan rasa coklat kan?"

Jiyeon menatap jungkook dengan tidak percaya, ada apa dengan mata seorang jeon jungkook pikirnya. Sudah jelas jika warna dari jelly itu adalah warna orange, dan itu berarti jelly tersebut rasa jeruk

"Ini rasa jeruk kookie.."

"Oh, ya sudah kemarikan.."

"Apa?"

"Apa lagi yang salah?"

Keduanya saling memandang aneh satu sama lain. Dan jongkuk harus mengalah sekarang, dia ingin ingin salah lagi. "Ya sudah apa maumu?"

"Menyuapi mu.."

"Ya sudah suapi aku sekarang.."

Jiyeon tersenyum dan mulai menyuapi kekasih nya, bahkan ada sesosok lelaki yang memperhatikan kedua nya dengan senyum manis nya

Jeon jungkook bahagia jongkuk dan jiyeon sudah mulai dekat sekarang, dan tidak menunggu apa apa lagi jeon jungkook yakin mereka berdua pasti bisa dekat

°°

"Noona.." Lee felix menatap iba pada sang kakak yang masih terbaring di ranjang rumah sakit, tidak tau kapan lee jieun bisa bangun dari koma nya

"Aku janji akan menemukan jeon jongkuk secepatnya, tapi kau juga harus janji padaku jika kau tidak akan tidur lama lama noona.." Anak itu malah menangis, merasa sakit melihat kakaknya begitu lemah seperti ini

"Aku yakin dia belum mati, aku yakin itu.." Dengan segera lee felix pergi dari sana, dia juga menyuruh pelayan untuk menjaga sang kakak, sedangkan dia sendiri akan mencari jeon jongkuk





TBC



𝐹𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 ✓Where stories live. Discover now