023

963 111 5
                                    

Lee jieun berdiri di depan foto mendiang jongkuk, gadis itu masih saja menangis setelah kejadian tadi pagi dia bertemu dengan jungkook saudara dari kekasihnya. Sungguh jieun sangat malu pada jiyeon karena dia telah memeluk kekasihnya, dan pasti gadis itu cemburu padanya

"Noona.." Felix menyentuh bahu jieun, sang adik tersebut tersenyum dan kemudian membawa jieun ke dalam pelukannya. "Aku yakin kau akan mendapatkan pengganti yang lebih baik noona.." Dan felix melepasnya kemudian

Jieun mengusap air matanya, dan tersenyum pada sang adik. Dia juga tidak ingin salah satu orang yang di sayang nya ini menjadi sedih sepertinya. "Aku sudah ikhlas felix, aku akan pergi ke kamar jiyeon dan meminta maaf padanya, pasti dia cemburu padaku.."

"Arraseo.."

°°

Di sisi lain jiyeon sedang menyelimuti tubuh sang kekasih tepatnya lelaki yang di anggap nya kekasih, gadis itu menyelimuti tubuh jungkook yang saat ini tertidur di sofa, tidak tau dari kapan tapi sepertinya kekasih nya itu sangat lelah

Jieun sendiri tidak dapat menemukan jiyeon di kamarnya, dan seketika pandangan nya tertuju pada jiyeon. Terlihat jiyeon tersenyum pada jungkook membuat jieun iri saja padanya, gadis itu juga mengecup kening jungkook dengan singkat dan semakin menaikkan selimut yang baru saja dia pakaikan untuk jungkook

"Jiyeon.." Jiyeon yang sudah selesai dengan jungkook, kini menghampiri jieun yang memanggil nya baru saja. "Wae jieun?"

"Mianhe.." Jieun menatap lekat manik jiyeon, dan menggenggam erat kedua tangan gadis itu. "Maaf telah membuat mu cemburu karena aku sembarangan memeluk kekasih mu!"

Jiyeon malah tersenyum, tidak habis pikir jika jieun hanya memanggil nya untuk minta maaf. Sama sekali tak ada rasa cemburu di hati jiyeon, hanya saja gadis itu kasian melihat seorang gadis di tinggal mati oleh kekasihnya

"Kenapa kau malah tersenyum?" Jieun melototi jiyeon dan gadis itu jadi menghentikan gelak tawanya

"Aku tidak cemburu jieun, jadi santai saja. Tapi aku kasian padamu, tidak tau kenapa aku juga ikut sakit melihat kau tersakiti seperti tadi.." Jiyeon menunduk, memang sejak tadi pikiran nya selalu saja memikirkan jieun. Memikirkan rasa sakit yang di derita gadis itu, jiyeon rasa dia mempunyai hubungan dengan semua ini

Tapi gadis itu tidak bisa menebak nya. "Aniya, kau tidak boleh sedih seperti ku, jagalah kekasihmu itu dan cintai dia, jangan sampai dia meninggalkan ku seperti jongkuk.." Tak terasa air mata jieun kembali menetas, kenangan masa lalu di benak nya kembali terlintas, kenangan terindah bersama jongkuk hadir kembali di saat saat seperti ini

Jiyeon yang melihat nya jadi tidak tega. "Jieun maafkan aku, jangan menangis.." Jiyeon mengusap air mata jieun dengan tangannya, tidak bisa di pungkiri jika gadis bermarga park tersebut juga ikut menangis, tapi masih saja berusaha agar jieun tidak menangis

Jiyeon mengusap air mata jieun hingga gadis itu menghentikan tangisannya, tapi air matanya masih saja tetap menggenang. "Maafkan aku telah membuat mu kembali menangis jieun.." Jiyeon memeluk jieun, kedua nya sama sama menangis dalam dekapan masing masing

Terasa sekali rasa sedih mereka saat ini, mereka tersakiti hanya karena satu orang lelaki yang bahkan jiyeon sendiri tidak tau bahwa yang mereka tangisi saat ini adalah jeon jungkook, kekasihnya sendiri

°°

"Akhhh lepaskan aku!" Tak peduli ada orang ataupun tidak, eunha tetap saja berteriak ingin di lepaskan. Cukup sudah dirinya menderita di dalam rumah kecil nan kotor itu, dia ingin segera keluar dan memenjarakan orang yang berani menculik nya kala ini

Eunha beruntung, di lihatnya dua bodyguard suruhan yoongi dan jimin yang terlelap gadis itu tersenyum. Ini adalah kesempatan besar baginya, dan eunha tidak mau buang buang waktu lagi

Eunha melihat sekeliling dan dia menemukan pecahan kaca di pinggir nya yang ternistakan begitu saja. Segera gadis itu ambil, dan memotong sedikit demi sedikit tali yang mengikat nya

Tak menunggu beberapa lama, akhirnya gadis itu terlepas. Tersenyum remeh ke arah dua bodyguard yang sedang tertidur, dan kemudian gadis itu segera berlari menjauh

"Aku akan membalas kalian!"





TBC

𝐹𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang