Part 9

2K 147 25
                                    

Typo berserakan and happy reading
🙏🙏🙏

Mature content 🔞




Tee membuka pintu untuk Tae yang baru saja kembali dari bisnis tripnya yang tidak Tee ketahui kemana Tae pergi

Dan masih tetap sama sikap dingin Tae kepada Tee

"maaf.."

Tae menghentikan langkahnya namun ia tidak melihat kearah Tee yang berdiri di belakangnya

"maafkan kebodohanku Master.." sambung Tee

Tae nampak tidak minat oleh permintaan maaf yang tulus dari Tee

"aku takut jika aku hamil Master akan membenciku dan aku juga takut jika suatu hari nanti aku jatuh cinta dengan Master, meskipun..

Tee menggantungkan kalimatnya, mengusap air mata yang mengalir deras membasahi pipinya itu

Sedangkan Tae hanya diam berdiri mendengarkan apa selanjutnya yang akan Tee katakan

"meskipun akhirnya aku jatuh cinta dengan Master.." sambung Tee menggigit bibir bawahnya cemas takut jika Tae akan semakin marah dengan pengakuannya itu

Tee terkejut ketika bibirnya dilumat oleh bibir Tae dengan tiba-tiba namun meskipun terkejut Tee membalas lumatan tersebut

"katakan sekali lagi.." kata Tae lembut setelah melepaskan tautan mereka

Tee terlalu terkejut dan juga terpesona oleh wajah tampan Tae yang begitu dekat dengan wajahnya yang merona

"Tee.." Tae meraih dagu Tee

Tee menelan ludahnya kasar dan gugup berusaha menatap kedua bola mata tersebut

"a..aku mencintaimu Master.." ungkap Tee akhirnya dan Tae tertawa terbahak menggema seluruh ruangan tersebut

"kamu yakin..? tanya Tae kembali menatap serius kemata Tee

Tee mengangguk menunduk dan ia siap dengan apapun jawaban dari Tae

"jawab dengan jelas..! geram Tae kembali menarik dagu Tee

"aku mencintaimu..P'Tae.." dengan jelas Tee benar-benar mengungkapkan isi hatinya

Tae tersenyum khasnya ketika mendengar namanya disebut setelah pengakuan tersebut

"apa bisa ku percayai cintamu itu..? Tae menatap mata Tee mencari kejujuran

Tee mengelus kedua pipi Tae sebelum tersenyum tulus

"kamu hanya milikku..milik Tae Darvid..mengerti..?! Tae menarik pinggang Tee posesif

Tee tersenyum mengangguk sembari merangkulkan lengannya ke bahu kekar Tae, ia merasa bahagia dengan klaim yang Tae katakan baru saja

"aku milikmu..milikmu selamanya.." Tee menjijitkan kakinya untuk mengecup bibir Tae kilat

Tae tersenyum dan senyuman tersebut terlihat jelas penuh kebahagiaan yang tidak pernah Tee lihat sebelumnya dari mata pria yang selama ini Tee anggap iblis tersebut

Trust [ m-preg] Onde histórias criam vida. Descubra agora