Part 20

1.8K 128 13
                                    

Typo berserakan and happy reading
🙏🙏🙏




Sudah beberapa hari belakangan ini keluarga Tae mendapatkan terror dari orang yang tidak di ketahui keberadaannya dari mulai menelfon, mengirim barang-barang aneh dan yang membuat Tee tidak bisa tenang adalah foto-foto putrinya bersama sebuah boneka yang tercabik-cabik di lumuri darah

"kamu tidak perlu khawatir sayang..semuanya akan baik-baik saja.."

Tee melirik kearah suaminya yang dengan santainya mengatakan hal tersebut pada Tee setelah mendapatkan teroran dari seseorang tanpa nama

"bagaimana aku tidak khawatir..kalo..

Tee menghentikan kalimatnya ketika Tae memeluknya erat, Tee dapat merasakan jika Tae tidak sesantai yang ia kira

"maaf hubby.." ucap Tee menangkup kedua sisi pipi Tae dan menatapnya penuh cinta

"karena hampir tidak percaya denganmu.." imbuh Tee mengecup bibir Tae kilat

"aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada kamu dan putri kita..aku tidak ingin kehilangan kalian.." sambung Tee

Tae tersenyum sembari mengusap air mata yang mengalir di kedua pipinya Tee

"aku akan pastikan semuanya baik-baik saja..jangan khawatir sayangku.." Tae memastikan pada istrinya itu bahwa tidak akan terjadi apapun pada keluarga mereka

Tee hanya mengangguk membenamkan wajahnya di dada bidang Tae.

Di ruangan kantor dalam rumahnya, Tae memantau semua gerak gerik lewat cctv yang ia pasang di semua sudut rumahnya bahkan di dapur pun ia pasang namun tidak ada sesuatu yang mencurigakan

Mata Tae sedikit menyipit ketika melihat dengan sedikit tidak jelas ada seseorang yang masuk dari pintu samping

Tae segera turun dan berdiri didepan pintu yang terhubung dengan bak sampah yang terletak pada bagian samping rumah

"Tu..Tuan Tae.." sapanya dengan gugup tanpa berani melihat kearah Tae yang tengah berdiri menatap dingin kearahnya

Tae mengamati kaki wanita tersebut yang hanya mengenakan rok setelan selutut lalu melirik kearah barang yang ada di tangan wanita itu

"masuklah..diluar berbahaya.." kata Tae

Wanita tersebut segera masuk dengan barang yang ia bawa

"ada apa hubby..? tanya Tee yang baru saja turun setelah menidurkan Eesha

"nanti juga kamu tau sayang.." jawab Tae dengan santai sembari membelai surai hitam milik istrinya itu

Tee hanya mengerutkan keningnya, entah apa yang di maksud oleh suaminya itu.

Di pagi buta Tee berteriak histeris membangunkan seluruh orang terutama Tae karena ada hewan melata berjenis ular berbisa mematikan tengah merayap di lantai kamar putrinya

Tae menangkap ular tersebut dengan mudahnya dan entah apa yang ada dalam pikirannya sehingga Tae menyeringai ketika ia melihat wanita yang berprofesi sebagai asisten rumah tangganya berdiri di ambang pintu kamar Eesha

Eesha menangis dalam pelukan Tee yang memeluknya erat

"bagaimana seekor ular masuk kedalam rumah Phi..? tanya Tee dengan kesal kearah Tae meskipun ia tidak bermaksud untuk meninggikan suaranya pada Tae

"apa yang di lakukan kalian..?!sampai-sampai ular saja bisa masuk kedalam rumah..! teriak Tee prustasi kepada semua penjaga dan anak buahnya Tae

Semua penjaga hanya menunduk takut pada Tee yang tengah marah-marah kepada mereka

"dan kamu..! Tee menunjuk kearah Tae

"aku gak akan memaafkan kamu jika sesuatu terjadi dengan putriku..! imbuh Tee mengancam kearah Tae

Tae mengepalkan erat telapak tangannya dan rahangnya mengeras, darahnya mendidih setelah lama hampir 8 tahun tidak membunuh musuhnya dan kali ini ia tidak akan lagi segan-segan siapapun itu yang sudah berusaha mencelakai istri dan anaknya.

Dikamar Tee memeluk Eesha yang terlihat shock dengan apa yang ia lihat baru saja

"sayang sudah jangan menangis.." Tee mengusap air mata putrinya

"Daddy.." Eesha segera memeluk Daddynya setelah lepas dari pelukan Mommynya

"iya baby..semuanya baik-baik saja..jangan takut yah.." Tae mengelus kepala putrinya yang menangis dalam pelukannya

Tee melirik kesal namun bukan karena Tae tetapi karena Tae yang seakan menyikapi semua terror tersebut dengan santai dan biasa saja

Tee membungkam mulutnya yang tiba-tiba saja perutnya mual dan ini bukan pertama kali buatnya karena beberapa hari ini Tee mengalami morning sickness

"kamu kenapa sayang..?

Tee hanya menggelengkan kepalanya setelah selesai muntah

Tae mengelus kedua pipi Tee membuat Tee mengamati mata suaminya dan Tee mengangguk

Mata Tae berbinar ketika Tee memangguk seakan tahu apa yang ia tanyakan kepada Tee

"besok kita ke dokter..untuk memastikan kamu dan calon bayi kita baik-baik saja.." kata Tae mengecup kening Tee

Tee mengangguk, meskipun ia masih terpikirkan oleh terror tersebut namun Tee juga tidak dapat membendung kebahagiaannya ketika melihat Tae yang bahagia atas kehadiran calon bayi mereka yang kedua setelah kehadirannya Eesha.



Tbc

Umi'Tee tekdung lagi 🤭 emaknya Taerin juga pengin 😬😁

Btw hari ini aku lagi seneng allhamdulilah banget soalnya rasa tegang dan gelisah terjawab sudah setelah keputusan suara mutlak di kantongin Abahnya aku yaitu Mbah kakungnya Taerin yang allhamdulilah akan resmi jadi lurah atau kepala desa pada hari senin besok 😊😉😆 dan yang aku harapin sih tidak hanya semoga atau mudah2an tetapi Mbah kakungnya Taerin benar-benar ngejalanin amanahnya itu dengan baik dan bijak dan yang terpenting adalah 'say NO to corruption.

Hehe maap yes Emaknya Taerin hanya mau berbagi kebahagiaan 😬





Thanks for reading
🙏🙏🙏

Trust [ m-preg] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora