Part 14

1.7K 148 22
                                    

Typo berserakan and happy reading
🙏🙏🙏





Mobil milik Tae yang di kendarai Tae melaju kencang membelah keramaian kota Bangkok menuju suatu tempat setelah mendapat kabar dari Ibunya bahwa Tee dibawa pergi oleh seseorang yang bernama Alex

Tanpa perduli kebingungan pada wajah Ibunya Tee, Tae pun masuk mencari keberadaan Tee ke seluruh ruangan

"siapa yang kamu cari Nak..?

"kemana anakmu itu..?! tanya Tae dengan nada datar namun penuh kemarahan

"Tee sudah pergi satu jam yang lalu.." jawab Ibunya Tee

Tae kembali masuk kedalam mobilnya meninggalkan rumah tersebut tanpa kata lagi

Dengan tatapan dingin, Tae menghubungi seseorang untuk ikut dengannya menuju dimana Tee sekarang

Tae melihat kearah ponselnya yang menunjukan dimana Tee sekarang karena Tae sudah memasangkan GPS pada kalung yang Tee kenakan.

Tee menatap kearah Alex tidak percaya jika ternyata Alex berniat jahat padanya bahkan Alex berusaha menyentuhnya

"kenapa Tee..? tanya Alex menyeringai menyentuh dagu Tee sebelum melumat paksa bibir ranum milik Tee

Tee berusaha menolak dan meronta tapi kondisinya yang terikat membuatnya tidak leluasa

Alex menampar Tee dengan keras hingga sudut bibirnya berdarah ketika Tee menggigit kencang bibir Alex yang membuat melepaskan tautan tersebut dan menampar Tee

"sekarang aku tau kenapa dulu Tae berusaha menjauhkan aku darimu..ternyata kamu seorang bajingan..! kata Tee dengan tajam kearah Alex namun Alex hanya tertawa

"bajingan katamu..? Alex merobek paksa piyama rumah sakit yang Tee kenakan hingga menunjukan bahu putih nan mulus milik Tee

Tee meronta ketika Alex mendekat dan menyesap dalam-dalam leher dan bahu Tee hingga meninggalkan bekas merah keunguan

Alex menyeringai ketika melihat tanda yang ia berikan

"tapi kamu harus tau..jika bajingan ini memiliki perasaan padamu..bajingan ini juga yang hampir mati karena kamu..! geram Alex mencengkram rahang Tee dengan kencang hingga Tee meringis kesakitan

Tee terkejut membulatkan matanya ketika Alex menunjukan salah satu kakinya yang menggunakan kaki palsu dari kayu dan besi yang di buat khusus

"karena kamu..aku harus kehilangan kakiku..karena kamu aku harus kehilangan Ibuku..! imbuh Alex setelah melepaskan cengkramannya pada rahang Tee

Tee meneteskan air matanya bukan karena sakit yang ia dapatkan dari Alex tapi Tee menangis karena Alex dan Ibunya mengalami kecelakaan karena dirinya

"dan Tae lah orang yang bertanggung jawab atas semua ini..TAE DARVID..! geram Alex penuh kemarahan

Tee menggelengkan kepalanya melihat Alex mengambil senjata apinya, dengan seringaian yang dingin penuh dendam ia berjalan kembali mendekati Tee dan menodongkan pistol tersebut pada kepala Tee membuat sekujur Tee gemetar dan berkeringat dingin.

Tiga mobil tiba didepan bangunan kosong dimana tepat Tee di sekap oleh Alex

Tae segera turun dengan beberapa anak buahnya yang mengepung area tersebut dan tempat yang sepi menjadi pilihan Alex karena jika ia berhasil membalaskan dendamnya maka ia tidak perlu susah payah membereskan tempat kejadian

Tae membulatkan matanya setelah berhasil masuk kedalam dan melihat Alex tengah menodong Tee tepat di kepala Tee

"akhirnya kamu datang juga..sahabatku.." Alex tersenyum kearah Tae yang datang lebih awal bahkan Tae datang sebelum Alex memberi tahu dimana dirinya membawa Tee

Air mata Tee kembali mengalir ketika melihat Tae datang untuk menyelamatkannya

Tae tersenyum dan duduk dengan santainya di sofa bekas Alex duduk dan menyalakan rokoknya

"kenapa diam saja..? tanya Tae menatap tidak minat pada pertunjukan didepannya itu

"bukankah ini rencanamu untuk menghabisiku..silahkan.." kata Tae sembari merokok

Melihat sikap santai Tae membuat Tee menatap tidak percaya dan yang membuat Tee kembali tidak percaya adalah kalimat yang Tae lontarkan kembali

"aku datang bukan untuk menyelamatkan si bodoh itu tapi karena memenuhi undanganmu..lagi pula aku sudah bosan dengannya.." imbuh Tae menyenderkan punggungnya dengan santai pada senderan sofa

"kamu memang tidak memiliki hati Tae setelah apa yang Tee lakukan untukmu..setelah Tee jatuh cinta padamu..kamu bilang kamu bosan padanya..?! geram Alex berjalan kearah Tae menodongkan pistolnya kearah Tae

Tee menggelengkan kepalanya berusaha melepaskan ikatan tali pada tangannya ketika Tae memejamkan matanya siap untuk di tembak

"jangan..! Tee sedikit teriak

"Alex aku mohon jangan.." Tee menggelengkan kepalanya menitikan air matanya

"bunuh saja aku..karena aku lah penyebab semuanya..karena aku..kamu seperti ini..Alex please don't.." mohon Tee pada Alex namun Alex semakin menyeringai dan sepertinya ia menyukai permainan yang ia mainkan yaitu mendengar Tee memohon padanya

"baik..aku tidak akan membunuhnya tapi dengan syarat.." kata Alex menyeringai

Tee menatap Alex penuh curiga tentang persyaratan tersebut

"a..apa..? Tee bertanya dan Alex tersenyum menyeringai

"tinggalkan orang ini dan hidup bersamaku..menjadi milikku.." jawab Alex

Dan detik selanjutnya Tee terkejut ketika Tae dengan sigap menyerang Alex dan suara ledakan terdengar

Jantungnya Tee berdegub kencang bahkan seluruh tubuhnya menjadi lemas ketika ledakan tembakan tersebut ia dengar

Tee segera menghampiri Tae setelah Tee berhasil melepaskan dirinya sendiri dan melihat kearah Alex yang matanya terbuka dengan darah segar mengalir dari dadanya akibat ledakan tersebut

"ini akibatnya karena sudah menyentuh apa yang sudah menjadi milikku..! kata Tae dengan dingin pada Alex yang tergeletak berlumuran darah

Untuk melawan Alex tidaklah sangat sulit untuk Tae namun ia ingin Tee tahu betapa marahnya ia ketika tidak menyukai sesuatu terutama sebuah kepercayaan yang telah di the hianati.




Tbc

Pengin jadi Umi'Tee deh yang selalu jadi rebutan sana sini  😁

Padahal dirumah lagi ruame ada acara siraman adek lanang yang bentar lagi kewong tapi haha TAETEE emang gak bisa di lewatin gitu ajah 😀






Thanks for reading
🙏🙏🙏

Trust [ m-preg] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora