Part 27

1.3K 97 4
                                    


Typo berserakan and happy reading


Tae menghela nafasnya kasar setelah apa yang ia curigakan ternyata benar bahwa In adalah putranya Isamu Hiarratanako

"Korn..kamu sudah melihatnya..? tanya Tae setelan panggilan telfonnya terhubung

" sudah Phi.." angguk Korn meski tidak dapat Tae lihat

"kamu tau apa yang harus kamu lakukan kan..? Tae kembali meyakinkan Korn

"aku tau Phi..tapi..

Korn menghentikan kalimatnya karena sebenarnya ia sangat ragu ketika mengetahui In adalah putranya Isamu

"pikirkan baik-baik sebelum kamu bertindak.." saran Tae yang merasakan keraguan tersebut

Korn di seberang sana hanya diam mengamati foto In yang terpajang lebar di layar laptopnya setelah Tae memutuskan panggilan tersebut

"apa kamu masih akan tersenyum padaku setelah kamu tau siapa aku ini In..? tanya Korn pada gambar In yang tengah tersenyum lebar

Korn meremas jemarinya erat, matanya berkaca-kaca hingga tanpa Korn sendiri sadari ia telah menitikan air matanya.

Di sisi lain In tengah tersipu malu ketika Tee menanyakan perasaan In terhadapan Korn

"kalo kamu memang memiliki perasaan pada Korn sebaiknya katakan saja dengan jujur padanya.." saran Tee memberi semangat kepada In

"tapi P'Tee..aku takut di tolak.." jawab In mempoutkan bibirnya khawatir

Tee tersenyum melihat In yang sangat imut

"mencintai seseorang diam-diam itu lebih sakit dari pada di tolak..terlebih ketika orang yang kamu cintai ternyata memiliki orang lain dihatinya.." Tee mengelus tangan In

In melihat kemata Tee dan tersenyum girang sembari mengangguk membuat Tee juga tersenyum.

"apa yang kamu katakan pada Nong In..? tanya Tae pada Tee setelah mereka berada didalam kamar

"tumben sekali kamu pengin tau urusan orang lain..? Tee bertanya balik sembari tersenyum menggoda pada suaminya

"sekarang sudah berani melawan yah kamu ini.." kata Tae gemas pada istrinya yang makin hari semakin gembul karena kehamilannya yang semakin membesar

"bukan melawan suamiku tapi sedikit memberontak.." jawab Tee mengecup bibir Tae kilat

Tae tersenyum sembari mengelus kepalanya Tee dengan lembut sedangkan Tee memeluk tubuh Tae seperti ia tengah memeluk guling

"aku hanya menyarankan pada Nong In untuk jujur dengan perasaannya.." kata Tee menjawab pertanyaan Tae

"aku berharap mereka berjodoh dan mereka akan bahagia.." imbuh Tee

"Mereka siapa? tanya Tae meskipun ia mengetahui siapa yang Tee maksudkan

"Nong Korn dan Nong In.." jawab Tee polos dengan mata terpejam

Tae diam tidak mengatakan apapun setelah mendapatkan jawaban dari istrinya namun jauh di hatinya ia juga mengharapkan yang sama.

"Mommy..uncle'Korn sudah datang.." kata Eesha dengan girang memberi tau Mommynya

"iya sayang.." Tee tersenyum kearah putrinya

Korn menyapa Tee, Tee pun membalas sapaan dari Korn

Tee diam berdiri ketika perutnya terasa sangat nyeri, Korn yang melihatnya pun segera mengampiri Tee yang sudah pucat berkeringat

"Nong..a..antar aku..

Korn segera mengangguk dan membawa Tee menuju mobil

"Mommy..."Eesha menangis melihat Mommynya yang tengah kesakitan

"ada apa Phi..?! tanya In panik

"aku tidak tau..tapi kelihatannya P'Tee sangat kesakitan..tolong jaga Eesha.." jawab Korn sekaligus memberi perintah pada In

In mengangguk sembari meraih dan memeluk Eesha yang tengah menangis.

Setibanya dirumah sakit Tee langsung dibawa kadalam IGD dan seorang perawat menanyakan identitas Tee yang sama sekali tidak Korn ketahui

"suster bagaimana keadaan istri saya..? tanya Tae yang baru saja tiba dirumah sakit setelah mendapatkan panggilan telfon dari Korn dalam perjalanan menuju rumah sakit

"kami akan melakukan operasi caesar pada istri anda.." jawab suster sembari memberikan beberapa lembar kertas

"silahkan isi form ini Tuan.." imbuh perawat

Tae segera mengisi dan memberikan form tersebut pada perawat

"suster tolong selamatkan istri dan anak saya.." imbuh Tae memohon dengan wajah sangat cemas

"kami akan melakukan yang terbaik.." jawab si perawat lalu pergi masuk kedalam

Korn diam dalam mengamati Tae yang terlihat khawatir namun jauh dari itu, Korn mengagumi Tae yang sekarang berubah menjadi seseorang yang lebih lembut bukan Tae yang sangat arogan meskipun kadang masih ada sikap dan ucapannya yang dingin namun tatapan mata Tae akan hangat jika sudah bersangkutan dengan Tee dan Putrinya

"P'Tae sebaiknya kita tunggu di area ruang operasi.." Korn menepuk bahu Tae

Tae mengangguk lalu mereka menuju kearah dimana operasi berjalan.

Setelah menunggu cukup lama seorang perawat dengan pakaian lengkap serba biru menghampiri Tae dan Korn

"operasinya lancar Tuan..selamat putra anda sudah lahir dan istri anda masih dalam pantauan dokter..silahkan ikut saya untuk menemui bayi anda.." kata perawat menunjukan jalan menuju dimana putra seorang Tae Darvid tengah tertidur didalam box bayi

Mata Tae berkaca-kaca melihat manusia mungil yang kini ada dalam gendongannya itu dan sesekali membisikan siapa dirinya itu

"selamat datang ke dunia baby..ini aku Daddy kamu sayang.." bisik Tae sebelum mengecup lembut kening putranya

Korn tersenyum melihat adegan di depannya itu

"selamat Phi.." itulah yang Korn ucapkan pada Tae

Tae mengangguk lalu kembali meletakan putranya kedalam box bayi

"sebaiknya aku pulang dan melihat keadaan Eesha karena tadi Eesha sempat menangis.." kata Korn

"iya..terimakasih Korn.." angguk Tae

Korn pergi meninggalkan rumah sakit setelah dokter menemui Tae dan mengatakan bahwa Tee sudah di pindahkan ke kamar rawat inap.


TBC

Cuma bisa nyengir garuk2 kepala kalo inget utang di wattpad 😁🤣 ya ampun utang gw banyak banget ama kalian 😂🙏

Thanks for reading
🙏🙏🙏

Trust [ m-preg] Where stories live. Discover now