Prolog

572 30 0
                                    


Semilir angin menyapa wajah seorang perempuan yang sedang menaiki perahu di danau. Danaunya hening, dikelilingi banyak pohon dan tumbuh-tumbuhan. Sangat segar sekali membuat perempuan ini betah berlama-lama di atas perahu kayunya. Tak lupa sedikit kabut menghiasi indahnya danau dipagi hari.

"Bayi beruang! Sini lu!"

Perempuan yang sedang menutup mata menikmati kesunyian dan ketenangan ini tak rela kegiatannya diganggu hanya dengan panggilan yang mungkin tidak penting untuknya. Sangat mengganggu. Apakah tak bisa Ia merelaksasi dirinya sendiri, merefresh otak dan pikirannya untuk segar kembali, karena libur tinggal beberapa hari lagi.

"Apa sih ganggu aja lu dasar Alien! Balik aja ke Mars gih! Jangan ganggu gue!"

"Ehh Fira gak boleh gitu sama Adam."

"Tuh! Untung gue ada Kak Raisya yang ngebela gue!"

Perempuan yang sedang menaiki perahu itu hanya bisa cemberut ketika Kakaknya malah membela si makhluk Alien. Hey sebenarnya disini yang adiknya siapa? Kenapa Kakaknya malah membela anak tetangga depan rumahnya adiknya saja bukan.

"Kakak curang! Kok malah belain si makluk Alien sih! Tau ah Fira ngambek!"

Wanita yang dipanggil Kakak dan laki-laki yang dipanggil makhluk Alien itu hanya bisa tertawa di jembatan kecil dekat danau.

"Makanya Lu nya sini! Ntar gue buat lu kagak ngambek lagi nih!"

Si makhluk Alien itu berusaha membujuk si bayi beruang untuk mendekat ke arahnya agar mereka (Kakak dan makhluk Alien) bisa ikut menaiki perahu, sambil memamerkan pancingan ikan dan beberapa ember.

Si bayi beruang yang sedang dalam mode ngambek (ceritanya) pura-pura melirik si makhluk Alien yang mengangkat pancingan dan beberapa ember. Dengan tangan yang dilipat di atas dada, mata yang dimicingkan dengan bibir yang dimanyunkan, lihat cara marahnya, sangat tidak ingat umur sekali.

"Hmm! Nyogok nya bisa aja!"

Akhirnya dengan beberapa jurus andalan milik makhluk Alien, si bayi beruang luluh untuk menepikan perahu agar bisa ditumpangi makhluk alien dan kakaknya. Dan pada akhirnya mereka (Kakak dan makhluk alien) menaiki perahu milik bayi beruang dan pergi ke tengah danau untuk memancing.

"Ehh Dam damm! Kailnya gerak nih! Ini mah dapet ikan Dam!"

"Wah mana-mana?! Coba tarik tarik!"

Si bayi beruang yang memasukan memancing dalam list hoby nya itu sudah memenangi beberapa kejuaraan memancing. Jadi dia sangat senang ketika ada orang yang mengajaknya memancing seperti ini, sama halnya dengan yang dilakukan si makhluk alien kepada bayi beruang sekarang. Dan jangan diragukan lagi skill memancingnya.

Dengan tak sabaran si bayi beruang itu menarik talinya dibantu oleh makhluk alien yang memang sekarang posisi duduk mereka sangat berdekatan. Si makhluk alien sudah seperti memeluk si bayi beruang dari belakang. Dan si Kakak duduk paling belakang dan hanya bisa melihat adik-adiknya (mungkin) seperti bermesraan.

"Yeyy! Dapet! Ihh gede lagi ikannya!"

"Halah baru satu juga udah bangga lu dasar!"

Tangan si makhluk alien yang memang sangat strategis untuk mencubit pipi bayi beruang yang tembem itu melakukan aksinya hingga sang empu mengeluh kesakitan.

temps est révoluWhere stories live. Discover now