1 : Tragedi

297 24 0
                                    

Pagi itu cuacanya sangat cerah. Burung-burung bernari-nari di atas udara bersuhu dingin ini. Kepulan udara bertebaran dimana-mana, menandakan bahwa cuacanya dingin walaupun pagi hari ini sangat cerah.

Seorang gadis perempuan dengan rambut kuncir kudanya menuruni anak tangga menuju dapur. Disana sudah ada Bunda dan Kakak perempuannya sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Selamat pagi Bun, Kakk..", sapa si Gadis

"Fira sarapan dulu sini.", ucap Bunda.

"Hmm nanti Fira sarapan di kampus aja Bun, udah mau telat ini ada kelas pagi.", jawab si Gadis sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Kalo gitu kamu bawa bekal aja, Kakak buatin mau ya?", tanya sang Kakak yang sedang mengolesi selai coklat ke roti.

"Gak usah Kak Sya, udah ahh ya Fira berangkat dulu. Assalamualaikum."

Si gadis yang dipanggil Fira itu melangkahkan kaki menuju pintu depan rumahnya karena ojek online yang dipesannya sudah menunggu di depan rumahnya.

"Heh bayi beruang! Gue mau ngomong nih!", ucap seorang laki-laki.

"Ahh ntar aja ya ini gue udah telat nih ntar ngomong nya dikampus aja, dah alienn!", jawab si Gadis.

Dengan langkah cepat si Gadis yang dipanggil bayi beruang itu pun menaiki ojek onlinenya. Setelah menaiki ojek onlinenya si gadis itu membalikan tubuh melihat laki-laki yang tadi ia panggil alien sedang berbincang dengan Kakaknya.

Di tengah jalan, si Gadis terkena macet. Entah apa yang membuat jalanannya macet. Mana hari ini dia ada kelas pagi, tamat sudah pasti hari ini ia akan terlambat masuk kelas.

"Mas ini macet ada apa ya?",tanya si Gadis ke mas ojeknya.

"Katanya sih ada tabrakan neng.", jawab mas ojeknya.

"Hah? Tabrakan?!",kaget si Gadis.

Karena kaget mendengar adanya tabrakan, si Gadis kuncir kuda itu berlari ke arah depan dimana terjadinya kemacetan. Saat dilihat ternyata benar, terjadi tabrak lari disana. Seorang anak tergeletak tak berdaya dengan dahinya yang berlumuran darah.

"Permisi! Permisi! Aduh adek ini kenapa?", tanya si Gadis. Dengan sigap si Gadis kuncir kuda itu menghampiri kerumunan disana lalu mengeluarkan kotak P3K yang sering ia bawa kemana-mana. Ia pun mengobati lukanya dan membaluti kepalanya dengan perban agar pendarahannya berhenti.

"Pak! Jangan ngeliatin aja! Ayo diangkat adeknya kita cari tumpangan!", teriak si gadis karena waswas.

Si gadis kuncir kuda itu berlari mencari tumpangan mobil untuk membawa korban tabrak lari menuju rumah sakit. Saat dirinya dan bapak-bapak yang mengangkat korban akan menyebrang jalan, terdapat mobil yang untungnya tidak menabrak si gadis kuncir kuda.

Si gadis kuncir kuda itu pun memberhentikan mobilnya dengan panik. "Pak! Pak! Berhenti! Ayo kita kerumah sakit!", teriaknya. Mobil pun berhenti dan pemilik mobil itupun mengiyakan permintaan si gadis kuncir kuda untuk mengantarkan korban tabrak lari ke rumah sakit, tak lupa si gadis kuncir kuda itu pun ikut juga mengantarnya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, si korban pun dibawa ke UGD untuk ditangani lebih lanjut oleh dokter. Sedangkan si gadis kuncir kuda mengurus administrasi korban tabrak lari tersebut.

"Atas nama siapa mbak?"

"Syafira Syifa Arsyad .", jawab si gadis kuncir kuda tersebut.

temps est révoluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang