16 : Aneh

147 23 6
                                    


Acara lamaran pun selesai. Kini saatnya untuk menjamu para tamu yang datang. Tidak banyak, hanya keluarga dekat dan juga sahabat. Acara lamaran Raisya dan Adam diadakan secara sederhana. Karena itu permintaan dari Raisya dan Adam sendiri, mereka berdua sudah sepakat untuk mengadakan acara lamarannya secara sederhana.

Selesai acara lamaran semua tamu langsung berhamburan menuju taman belakang dimana stan makanan disediakan. Adam dan Raisya memilih makanan prasmanan, juga beberapa camilan khas Indonesia. Semua tamu langsung mengerumuni stan makanan, ada yang berbaris di stan prasmanan ada juga yang mengerumuni stan camilan juga minuman.

Setelah selesai makan, Malik, Wendy dan Januar kini duduk di ruang tamu dengan beberapa camilan yang mereka bawa. Mereka sempat mengobrol tentang pekerjaan dirumah sakit, kemudian bercerita tentang pasien dengan berbagai sikap dan kelakuannya.

"Ja, kok bisa kenal sama Syafira?", tanya Wendy yang memang sedari tadi sangat penasaran.

"Iya Wen. Dia kan mahasiswa gue. Jadi gue pasti kenal lah.", jawab Januar seadanya.

"Hmm... gue tebak, Syafira itu yang bikin lu sering senyum-senyum sendiri akhir-akhir ini kan?!", tebak Malik.

"Jadi Syafira?!", tanya Wendy dengan rasa penasarannya.

"Khhmm... hush! A-apaan sih, enggak kok.",balas Januar dengan gugup.

Wendy dan Malik pun saling bertatapan, mengirim radar satu sama lain. Melihat Januar yang menjawab nya dengan gugup membuat mereka berdua semakin yakin jika Syafira merupakan mahasiswa yang sering membuat Januar tersenyum.

"Lu gak bisa bohong Ja. Kita berdua udah kenal lu lama."

Skakmat.

"Iya. Tebakan kalian bener.", ucap Januar pasrah.

Wendy dan Malik pun tersenyum senang. Yaampun akhirnya, sahabat nya yang satu ini bisa merasakan jatuh cinta lagi setelag sekian lama.

Malik menepuk bahu Januar memberi semangat. "Bagus Ja! Akhirnya lu bisa buka hati lagi buat cewe. Gue dukung lu sama Syafira!"

"Hmm.. iya Lik. Gue baru tertarik aja sih. Gak tau kedepannya.", balas Januar tersenyum malu.

"Ya, bertahap aja Ja. Lu deketin dulu aja Syafiranya, buat dia nyaman ada di sisi lu.",ucap Wendy.

"Iya Wen.", balas Januar.

Mata Wendy menangkap Syafira tengah berdiri di samping halaman. Ia sedang menyemprotkan air ke tanaman kaktus miliknya. Melihat Syafira tidak ada yang menemani, Wendy pun berinisiatif untuk menghampirinya.

"Sayang, Ja, gue tinggal dulu bentar ya. Mau nemenin yang lagi sendirian tuh!", ucap Wendy sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Syafira.

"Oke Yang.", jawab Malik.

"Ntar gue deketin lu sama Syafira ya.", goda Wendy pada Januar.

"Apaan sih Wen!", sela Januar dengan telinga yang memerah, malu.

°°°

"Hey! Fira lagi ngapain?"

Syafira menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Ia mendapati Wendy berjalan ke arahnya dengan tersenyum ramah. Syafira pun membalas senyuman Wendy.

temps est révoluOù les histoires vivent. Découvrez maintenant