Ch. 01 - Target: Lock on!

14.1K 949 91
                                    

Beberapa tahun terakhir ini, nama Wei Wuxian tak pernah luput dari perbincangan orang-orang di sekitarnya. Bagaimana tidak? Remaja berusia lima belas tahun itu tidak hanya berparas cantik dan menawan, namun di usianya yang terbilang cukup muda, tingkat kultivasinya pun dianggap sudah selevel dengan kedua orang tuanya, Wei Changze dan Cangse Sanren, dua kultivator pengembara yang terkenal cukup hebat.

Namun ternyata, tak banyak yang mengetahui kalau Wei Wuxian merupakan seorang omega dominant, meskipun sebenarnya banyak yang meragukan juga kalau dia adalah seorang alpha mengingat wajahnya yang cantik, karena pada dasarnya Wei Wuxian juga gemar menggoda para gadis, sehingga mereka berpikir mungkin dia sebenarnya beta.

Namun bagi Wuxian dan kedua orang tuanya, itu bukanlah hal sulit untuk mengelabui mereka. Cangse Sanren, ibunya yang juga omega dominant, mempelajari teknik penyegelan pheromone, khususnya bagi omega dominant yang katanya langka, sehingga membuatnya bisa memiliki lebih dari satu alpha itu. Teknik itu berhasil di kembangkannya dan diturunkannya kepada anaknya.

Apalagi, wujud lain dari Wuxian adalah kelinci, menurun dari ayahnya. Yang artinya keinginan untuk matingnya pun cukup besar* dan bisa beranak banyak. (Ini menurut mitos knp lambang playboy itu kelinci *winkwink). Walau harus diakui, Cangse Sanren sedikit menyesal karena wujud kedua Wei Wuxian tidak mengikutinya, yakni kera putih. (gabisa bayangin wujud kedua mama itu kera TT_TT, bakal setengil apalagi coba? --")

Dan lihatlah hasilnya! Tak ada seorang alpha pun yang mabuk dengan harum tubuh Wei Wuxian, bahkan selevel alpha dominant sekalipun. Hal ini dikarenakan, segel itu hanya bisa dipatahkan oleh fate mate nya ketika masa heat nya sudah tiba. Jadi, cukup melegakan bagi Wei Wuxian yang tingkat ketengilannya itu sampai langit ke tujuh.

Mereka sedang beristirahat di sebuah rumah makan di perbatasan kota Qinghe saat sebuah burung gagak hinggap di bahu Wei Changze.

"Apa isinya, suamiku?" tanya Cangse Sanren saat suaminya membaca surat yang diselipkan di burung itu.

"Undangan pernikahan Nie Mingjue dan Jin Guangyao."

"Kebetulan sekali kita sedang berkelana dekat dengan wilayah mereka."

"Kita ke sana? A-Cheng berarti ada di sana!" Wei Wuxian berbinar antusias.

"Tentu saja. Sudah tiga tahun sejak terakhir kali aku bertemu dengan mereka."

—$—

Pesta pernikahan di gelar dengan sangat meriah. Tamu undangan yang hadir tak lain adalah bangsawan dari ke lima sekte besar, ditambah keluarga kecil Wei.

Malam itu, keluarga utama tiap sekte berkumpul di aula utama. Mereka tentu masih ingin bercengkerama sekaligus melepas rindu dengan sahabat mereka, Wei Changze.

"Sebenarnya aku terkejut kalau Jin Guangyao akan menikah diusia semuda itu." Tutur Changze.

"Ya, kebetulan heatnya datang lebih cepat. Kami juga merasa sangat kecolongan." Sahut Jin Guangshan. "Lalu, bagaimana dengan putramu? Eh, dia benar laki-laki, bukan?"

Pertanyaan Jin Guangshan sukses membuat beberapa tamu lainnya terkejut, bahkan sampai tersedak saat menikmati minuman dan camilan lain yang disediakan karena mendengar pertanyaannya itu.

Tiba-tiba, suara tawa renyah Cangse Sanren pun memenuhi ruangan, membuat Lan Qiren dan Jiang Fengmian meremang. Mereka masih ingat saat mereka berdua bersusah payah berusaha merebut hati wanita itu, tapi hasilnya nihil.

Bahkan perubahan ekspresi kedua pria itu tak luput dari mata madam Yu. Jujur ia sangat iri dengan Sanren. Bagaimana tidak? Omega itu dilamar dua kepala sekte sekaligus saat itu, tapi ditolaknya. Sedangkan dia harus mendapat pasangan lewat perjodohan.

Ia juga heran bagaimana wajah Cangse Sanren yang bisa selalu bersih padahal dia seorang pengembara, yang artinya sinar matahari, debu, dan kotoran pun tak terelakkan. Dan mendengus kesal karena perpaduan Wei Changze dan Cangse Sanren pun cukup menawan. Kelewat menawan malah.

"Putraku ini, memang cantik, benarkan a-Xian?" Tanyanya sambil membelai rambut putranya yang hanya diikat setengah, menyisakan beberapa helai rambut di bagian depan.

Di puji begitu, Wei Wuxian tidak bisa tidak tersenyum dan mengangguk semangat layaknya anak usia tiga tahun. Dan sekali lagi, gelak tawa Cangse Sanren menggema lembut.

Melihat adegan itu, para alpha dominant muda seperti Lan Xichen, Lan Wangji, Wen Xu, dan Jin Zixuan tanpa sengaja mengeluarkan pheromone mereka yang langsung di arahkan ke Wei Wuxian. Seketika, Wei Wuxian bergeliat tak nyaman, yang membuat keempat alpha itu semakin ganas. Berbeda dengan Jiang Cheng dan Nie Huaisang, mereka tak bergeming karena hanya seorang beta.

"Huh? Ada apa sayang?" Tanya Sanren sedikit berbisik. Namun, sebagai seorang ibu, instingnya peka dan melihat beberapa alpha muda yang sedang ditegur oleh wali mereka.

Lan Qiren berdeham keras, dilanjutkan dengan gumaman "jaga sopan santun kalian" setelahnya. Jin Guangshan memukul anaknya dengan kipas miliknya. Sementara Wen Rouhan duduk tenang, tapi mengeluarkan aura intimidasi untuk memperingatkan anaknya itu.

Melihat adegan itu, Nie Mingjue pun terkekeh.

"Sepertinya ada yang sedang memasuki masa mudanya, " selorohnya yang kemudian mendapat tepukan ringan di bahu dari Jin Guangyao.

"Jangan meledek mereka."

Jiang Fengmian pun meneguk teh nya. "Changze, aku tak bermaksud menyinggungmu, tapi bukankah a-Xian itu beta, sama seperti a-Cheng dan a-Sang?"

"Bukan. Dia omega. Omega dominant."

"Huh, bukannya kalau dia omega dan dominant, harum tubuhnya seharusnya sudah dari tadi memenuhi ruangan?" Tanya Jin Guangshan.

"Pertanyaan bagus." Balas Changze. "Itu karena istriku mengajarinya sihir penahan pheromone."

"Memang ada hal seperti itu?" Cela Wen Rouhan

"Tidak, tapi dibuat ada."

"Maksudmu?"

"Istriku juga omega dominant. Jadi dia mengembangkan sihir dan mantra untuk menekan pheromone nya sampai ia bertemu dengan fate mate nya nanti."

"Tapi bukankah omega dominant bisa memiliki lebih dari satu alpha? Apakah itu artinya ia menekan kemungkinan itu sehingga hanya menjadi satu alpha?" timpal Jiang Fengmian.

"Secara teori seharusnya seperti itu. Tapi masih belum bisa dipastikan lebih lanjut karena hal itu bisa saja berubah sesuai dengan wujud kedua mereka."

"Benarkah? Cukup menarik." Gumam Lan Qiren.

"Memang apa wujud kedua putramu?" tanya Nie Mingjue

"Kelinci."

"Astaga Wei Changze! Kelinci!? Dan omega dominant pula?" Nie Mingjue terkejut.

"Ku akui keberanianmu membawa putramu kemari. Para alpha dominant muda ini bahkan memiliki wujud kedua yang tidak selembut itu." Ujar Wen Rouhan.

"Haha... Bukan begitu. Dia sudah mengikuti kami mengembara begitu lama. Tak ada waktu baginya untuk bermain bersama teman seusianya. Bertemu Jiang Yanli dan Jiang Cheng saja sudah tiga tahun yang lalu."

"Kalau begitu, mengapa anakmu tidak tinggal di Yunmeng? Tiga tahun dari sekarang, giliran kami untuk menerima murid dari berbagai sekte. Kebetulan anak-anak yang ada di sini juga akan belajar di sana."

"Ide menarik. Lagipula ku dengar Wei Wuxian cukup berbakat bukan? Gosipnya saja sudah terdengar sampai kemari, " ujar Nie Mingjue

"Bagaimana, Changze?" tanya Jiang Fengmian.

"Keputusannya ada di a-Xian. Bagaimana menurutmu, a-Xian?"

"Hum! Selama bisa dekat dengan a-Cheng dan shijie, juga sup teratai dengan iga bakar!" Jiang Fengmian terkekeh.

"Kamu ini...kamu di sana untuk belajar, bukan bermain, " tegur Wei Changze yang membuat Wei Wuxian otomatis menggembungkan pipinya.

Aku harap aku tidak punya hati, batin semua orang di sana saat merasakan jantung mereka yang berhenti berdetak saat melihat adegan menggemaskan itu.

"Baiklah, karena sudah ditentukan, akan kutunggu kehadiran kalian semua."

The Unrivalled BeautyWhere stories live. Discover now