Extra: Fight o, Daddies!

5.4K 481 85
                                    

Siapa bilang jadi calon ayah itu enak? Tidak, jika pasanganmu adalah omega super manja dengan berjuta permintaan di luar akal sehat yang bisa membuat satu persatu suami alpha nya nyaris kehilangan kepala mereka. Bagaimana tidak? Hamil dengan lima janin serasa mengaduk semua jenis karakter menjadi satu dan BOOOM... Inilah hasilnya. Apalagi, karena Wei Wuxian tinggal di Koi Tower sementara rumah bersama mereka dibangun, maka Jin Zixuan lah yang paling kelimpungan meski sudah dibantu Wei Changze dan Cangse Sanren sekalipun.

Waktu itu masih bulan pertama kehamilan Wei Wuxian. Tapi dia tiba-tiba saja bangun pagi, dan pergi 'menyapa' semua orang yang ia temui. Ya, menyapa. Tapi tentu saja dengan berbagai kejahilan yang sanggup membuat mereka mengelus dada. Membuat jebakan, meletakkan bangkai hewan, dan entah apapalgi kenalan yang dilakukannya. Itu adalah bulan awal yang tidak hanya membuat Jin Zixuan gila, tetapi juga pelayan-pelayannya. Bahkan, Wei Wuxian pernah menggunakan kipas Jin Guangshan untuk... Ah... Mengipasi tikus yang dibakarnya... Astaga...

Memasuki bulan kedua, jangan harap ada pengurangan. Itu adalah bulan di mana Lan Wangji, datang berkunjung dan memutuskan untuk berlibur selama sebulan juga, setidaknya agak Jin Zixuan bisa fokus mengurus sektenya. Beda orang, tentu beda target dan rengekannya. Wei Wuxian benar-benar suka bergelayut manja, menempel 24/7. Benar-benar tak ingin lepas. Entah saat makan, saat tidur, saat mandi. Ada saja alasannya untuk selalu membawa Lan Wangji ke manapun yang dia mau. Mungkin sampai ke ujung dunia pun akan dituruti. Tapi di sini, Jin Zixuan tidak tahu apakah dia harus bersyukur atau merasa gondok, karena Wei Wuxian jarang bergelayut manja bahkan sampai 24/7 seperti itu.

Kali ini, sudah masuk bulan ke tiga. Wen Xu yang sudah tidak sabar menunggu gilirannya untuk berkunjung bahkan datang jauh lebih cepat dari yang beritahukan ke Jin Zixuan perihal kunjungannya. Jin Zixuan sendiri sudah tidak sabar ingin melihat tingkah Wei Wuxian saat berada di dekat Wen Xu. Ternyata sama buruknya dengan dia. Wei Wuxian selalu merengek meminta sesuatu, tapi jika barang yang dimintanya datang, maka maka dia sudah tidak menginkannya lagi dan merengek minta yang lain. Mungkin yang direpoti Wei Wuxian adalah suaminya yang lain, tapi tentu saja bulan pertama dan ketiga adalah bulan-bulan neraka bagi para pelayan Jin Zixuan.

Satu bulan lagi telah berlalu. Akhirnya giliran Lan Xichen untuk mengunjungi istri yang dia dengar dari ketiga suami yang lain, memiliki tingkat mood swing dan kegilaan yang bisa mencapai langit ke tujuh. Tapi diceritakan seperti itu, membuatnya semakin penasaran untuk menghadapi istrinya secara langsung.

Ia datang dengan membawa sepuluh kotak buah loquat yang tak pernah absen dari menu makan istrinya itu. Apalagi sekarang sedang musimnya, jadi jumlah yang dibawahnya pun tidak tanggung-tanggung. Bahkan pelayan yang membantu membawanya pun terheran-heran, seolah Lan Xichen mau memberikan persembahan pada seorang dewa. Memang benar itu untuk persembahan, tapi bukan kepada dewa melainkan seorang dewi yang berhasil mencuri hatinya.

"Lan Huan!" Pekik Wei Wuxian dari kejauhan sambil berlari kecil lalu melompat ke dalam pelukan suami tertuanya itu.

"Usia kandunganmu sudah memasuki empat bulan, istriku. Sebaiknya kau menjaga langkahmu."

Wei Wuxian memanyunkan bibirnya. "Itu karena kami merindukan papa. Tidakkah papa merindukan kami juga?"

Lan Xichen terkekeh. "Tentu Aku juga merindukan kalian," tuturnya lalu memberikan kecupan mesra di dahi, pipi, kemudian bibir Wei Wuxian.

"Ehem!" Jin Zixuan berdeham, menyadarkan keduanya kalau tak hanya mereka berdua saja yang ada di sana. Bahkan para pelayan Lan Xichen masih menunggu di belakang tuan mereka.

"Ah, maafkan Aku, Jin Zixuan."

"Tidak masalah bagiku. Tapi lain ceritanya dengan rombongan orang di belakangmu itu."

The Unrivalled BeautyWhere stories live. Discover now