Ch. 03 - Inestimable Talent

6.2K 661 27
                                    

Pagi itu, mereka bangun dengan berbagai perasaan. Wen Xu tak pernah berhenti terkikik, sementara Jin Zixuan sibuk melipat wajahnya. Wei Wuxian sendiri tidak menanggapi apa-apa dan fokus pada perjalanan mereka.

"Sepertinya Aku tak perlu menuntut penjelasan apapun di sini," goda Wen Xu sementara mereka berjalan menuruni bukit.

"Kalau begitu diamlah!" Wen Xu tertawa lepas, tak kuasa menahan tawanya.

"Baiklah, baiklah. Ngomong-ngomong Tuan Muda Wei, soal permainan serulingmu..."

"Ya?"

"Apakah kau... Secara kebetulan, bisa mengendalikan sihir hitam?"

"Ah, soal itu," Wei Wuxian berjalan ringan dan riang, "itu hanya untuk menekan energi kebencian mereka. Biasanya Aku lakukan sebelum menyegel pergerakan mereka untuk melakukan investigasi atau langsung menyegel energi kebencian itu secara permanen."

"Sepertinya mudah dilakukan saat melihatmu melakukannya."

"Tidak juga. Kau harus berhati-hati atau energi kebencian itu akan membaur bersama melodimu dan justru membuat energi kebencian itu semakin tersebar."

"Apakah bisa seperti itu?"

"Aku nyaris melukai ayahku saat mempelajarinya."

"Kau melatih dirimu sendiri atau?"

"Melatihnya sendiri. Ibu dan ayah memilih untuk menggunakan pedang daripada menggunakan keahlian lainnya saat bertarung."

"Lalu kenapa kau memilih untuk melatih sesuatu semacam itu?"

"Terkadang kau tidak harus menghabisi mereka untuk mendapatkan informasi. Meski sebenarnya Aku bisa melakukan empati."

"Persetan apalagi itu?" Sela Jin Zixuan yang sedari tadi hanya diam dan menyimak.

"Ah, itu semacam teknik menerawang ke tubuh mayat."

"Bisa seperti itu?" Tanya Wen Xu lagi.

"Aku masih mengembangkannya karena Aku hanya bisa melakukannya selama sepuluh menit."

"Kalau lebih dari itu?"

"Aku tidak bisa kembali ke tubuh asliku."

"Tunggu dulu. Apakah itu artinya roh mu ikut terbawa ke sana?"

"Lebih tepatnya roh ku berada di dalam tubuh yang Aku empati."

"Astaga... Sebenarnya seberapa jauh kau mengembangkan teknik-teknik berbahaya itu?"

"Sejauh Aku bisa mengendalikan dan menyempurnakannya tentu saja."

"Konyol." Tukas Jin Zixuan.

"Tuan Muda Jin, jangan lupa kau masih memiliki seluruh sekte untuk melindungimu. Jadi akan berbeda ceritanya dengan Tuan Muda Wei."

"Cih! Aku tak perlu kau ingatkan!"

Siang itu, semua murid yang melakukan perburuan malam di malam sebelumnya sudah kembali. Kegiatan dilanjutkan dengan makan siang dan istirahat sejenak. Setelahnya, mereka dibebaskan untuk melakukan kegiatan sesuai minat mereka dan menemui tutor yang dirasa sesuai dengan apa yang mau mereka pelajari.

Wen Qing dan Wen Ning memilih untuk mempelajari teknik pengobatan Yunmeng. Jiang Cheng memilih untuk melatih teknik panahannya meskipun sebenarnya hari itu bukanlah jadwal berlatih memanah. Nie Huaisang berada di aula belajar dan membuat karya sastra atau lukisan ringan. Lan Xichen dan Lan Wangji menjadikan perpustakaan di Lianhua Wu menjadi destinasinya. Jin Zixun ikut dengan Jiang Cheng, sementara Jin Zixuan ingin melatih teknik pedangnya.

The Unrivalled BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang