Extra Sequel: Fight o, Daddies!

5.1K 395 119
                                    

Nah, berhubung banyak yg pengen lihat para alpha mom Xian menderita, jadi Aku bikinin sequel extra pas mommy ngidam dari first month 🤭👌
Semoga mereka nggak kenapa-napa ya minna? Ehehe...
Happy reading~

.

.

.

Sesuai kesepakatan, maka keempat alpha itu bersedia untuk mengunjungi Koi Tower secara bergantian selama satu bulan sekali sebelum rumah pribadi mereka selesai dibangun. Kesepakatan ini dibuat mengingat tiga di antara mereka adalah calon ketua sekte mereka masing-masing disamping tanggung jawab mereka akan istri mereka yang sedang mengandung. Apalagi, istri yang sedang ngidam.

"Wei Ying! Apa yang kau--" Pekik Jin Zixuan salah tingkah di suatu pagi saat Wei Wuxian tiba-tiba saja menghampirinya lalu mengecup pipinya.

"Kenapa? Kau tidak mau?" Godanya nakal.

Jin Zixuan mendengus perlahan sambil memijit pelipisnya. "Apa yang kau inginkan, istriku?"

"Ayo kita main masak-masakan!"

"Main apa!? Aku masih sibuk mengurus sekte, sayangku."

"Selalu saja tentang sektemu!" Gerutunya. "Kalau kau tidak mau bermain denganku, jangan harap kau dapat jatah malam ini! Tidur saja di sini dan--"

"Baiklah baiklah... Ayo kita bermain..." Jin Zixuan pun terpaksa mengalah. Tidak dengan tidur di luar atau kehilangan jatah malamnya untuk melahap istrinya. Tidak, tidak. Dia tidak mau membayangkannya.

Dengan gembira, Wei Wuxian menggandeng tangannya dan menariknya menuju sebuah taman kecil di belakang istana. Di sana, ada sebuah perapian kecil dari kayu dan batu. Untuk sesaat, Jin Zixuan merasa heran bagaimana bisa istrinya menemukan barang barang tersebut. Tunggu sebentar! Apa itu yang sedang dibakar! Dan...

"Astaga istriku! Apakah itu kipas milik ayah!!?" Pekik Jin Zixuan terkejut saat mengenali sebuah benda yang tentu tak asing baginya sedang digunakan Wei Wuxian untuk mengipasi panggangan.

Si empunya nama pun hanya nyengir kuda sambil melanjutkan aktivitasnya yang sedang membakar makanan. "Kemarilah suamiku, ini hampir matang."

Jin Zixuan tidak punya pilihan lain selain mendekat. Namun ia benar-benar ingin mecopot bola matanya saat menyaksikan apa yang dilihatnya. Dalam sebuah piring, ada sedikitnya lima tusuk satai belalang bakar dan dua tusuk tikus yang masih dibakar.

Apakah salah satu dari kami pernah melakukan ini dulu? Batinnya introspeksi diri.

"Tara! Sudah matang semuanya!" Pekik Wei Wuxian seraya menyodorkan hasil karyanya pada Jin Zixuan.

Memang tidak ada bau menjijikkan di sana. Sepertinya istrinya begini niat memasaknya sampai membersihkan bangkai tikus itu dengan baik. Tapi tetap saja itu awalnya adalah sebuah tikus dan kenyataan itu tidak mengubah apapun meski sudah dimasak.

"Mmm... Istriku?"

"Ya???"

"Apakah kau ingin aku memakan... itu semua?" Wei Wuxian mengangguk semangat.

"Tentu saja! Aku sudah susah-susah memasakkannya untukmu!"

Nyawa Jin Zixuan seolah melayang. Pikirannya kosong, ia sudah tidak tahu bagaimana harus bereaksi dengan hal itu.

"Tapi ini..." Ujarnya terbata.

"Hik... Kau tidak menyukainya?" Tutur Wei Wuxian mulai terisak.

"Padahal aku... Padahal aku sudah repot-repot pergi ke taman... Hik... Untuk mencari belalang-belalang ini... Hik hik... Dan tikusnya... Sangat susah untuk menemukan mereka... Karena mereka bersembunyi di loteng... Hik... Tapi sekarang... Tapi sekarang... Setelah aku memasaknya, hik... Kau malah menolaknya bahkan sebelum kau mencicipinya... Hik hik..."

The Unrivalled BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang