Extra: Daddies vs Babies

6.8K 463 94
                                    

Sepertinya menjadi ayah atas lima orang anak bukanlah perkara mudah. Meski mereka tidaklah sendiri alias single parent, bahkan mereka adalah empat orang papa, tapi mengurus urusan rumah tangga tanpa seorang istri adalah sesuatu yang sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan mengurus urusan sekte. Terlebih, anak-anak mereka yang masih balita. Seperti yang harus mereka alami hari ini misalnya.

Malam sebelumnya, Wei Wuxian tiba-tiba saja mengalami demam setelah selesai menjalani masa heatnya yang berlangsung selama satu minggu penuh. Bahkan para alpha itu terpaksa menitipkan anak-anak mereka pada orang tua mereka masing-masing, karena heat yang dialami Wei Wuxian membuatnya minta dilayani 24/7 atau mereka tahu apa yang akan Wei Wuxian lakukan jika mereka menolak permintaan istri omega mereka itu.

Alhasil, mereka juga terpaksa menunda dan mengalihkan segala urusan sekte mereka selama satu minggu itu kepada bawahan mereka. Setelah seminggu berlalu, Wei Wuxian justru jatuh sakit karena demam dan membuat mereka mau tidak mau mengerjakan urusan rumah tangga karena mereka tidak memiliki banyak pelayan. Wei Wuxian yang menolak untuk memiliki banyak pelayan karena akan memenuhi rumah mereka apalagi kalau pelayan-pelayan itu ditugaskan untuk mengurusi anak-anaknya.

Dan sebagai suami yang paling tua, Lan Xichen langsung bergerak cepat untuk memberi instruksi pada suami lainnya untuk berbagi tugas. Dia mengambil tugas untuk memandikan kelima bayi kembarnya, mengingat dia yang paling sabar di antara ketiga suami lainnya. Sementara Lan Wangji tugasnya di dapur, menyiapkan makan untuk mereka, bubur untuk Wei Wuxian, dan susu formula untuk anak-anak mereka. Wen Xu memilih untuk mencuci pakaian anak-anaknya dan Jin Zixuan membereskan ruangan khusus yang sengaja digunakan sebagai ruang bermain bagi kelima bayi kembar mereka.

Dua jam berlalu sejak Lan Xichen memandikan si kembar. Sudahlah harus dimandikan satu persatu, pun masing-masing dari mereka sangat aktif sehingga membuat Lan Xichen harus menguras tenga ektra. Dan hal tersebut pun masih berlanjut saat ia harus merapikan kelimanya.

"Jinhai, berhenti menendang-nendang ya nak ya? Ayah jadi tidak bisa memasang peniti di popokmu--Aduh!" Pekiknya karena ia terkena ujung peniti saat berusaha mendandani Jin Jinhai.

"Xiaoli, Mingzhu! Berhenti memanjat seperti itu!" Lan Xichen kembali memekik panik saat melihat Wen Xiaoli yang sudah hampir melompat keluar dari jendela sementara Lan Mingzhu sudah berada di atas rak di samping tempat tidur kelima bayi kembar itu.

Dia berusaha untuk mengambil kedua anaknya itu hanya untuk melihat kekacauan saat ia kembali. Ikatan popok Jin Jinhai terlepas, dan dia mulai merangkak hendak turun dari tempatnya berada sementara Lan Guiren memainkan bedak dan minyak bayi sehingga berhambur ke mana-mana. Wei Qingling mungkin hanya diam sambil menghisap jempolnya, tapi kalau jempolnya di tarik dia akan mulai menangis. Lan Xichen mendesah berat sambil memijit pelipisnya.

"Aku benar-benar heran bagaimana cara Wei Ying mengatasi semua ini."

.

"Wangji, apakah semuanya sudah siap?" Tanya Lan Xichen saat dia sudah di ambang pintu dapur.

"Hm."

"Kau pergi berikan mereka susu, biar aku yang memberi makan Wei Ying."

"Hm."

Lan Wangji pun segera bergegas menuju ruangan mereka dan masuk ke ruangan khusus bagi kelima anaknya untuk membawa botol-botol susu bagi mereka. Namun, saat dia sampai di sana, ia tidak melihat satupun putranya.

"Xiaozhang--"

"Istriku," panggil Lan Xichen ramah.

"Istriku."

"Nghhh... Lan Huan?"

"Hm. Bangunlah dulu. Kau belum makan apapun pagi ini," katanya sambil menyodorkan semangkuk bubur untuk Wei Wuxian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Unrivalled BeautyWhere stories live. Discover now