Ch. 08 - Missed Fortune Goddess

7.6K 544 155
                                    

⚠️⚠️⚠️ Mature Content Alert ⚠️⚠️⚠️
🔞🔞 Hot! Steamy! Gangbang! 🔞🔞

Satu tahun lagi berlalu sejak Wei Wuxian tinggal di LianHua Wu untuk belajar di sana dan mengembangkan kultivasinya. Sebenarnya ia tak perlu belajar secara formalitas seperti itu karena dia dan teman-teman yang selalu bersamanya,  tahu betul kalau kemampuan Wei Wuxian bahkan jauh lebih baik dengan atau tanpa dia belajar di sana. Bahkan semua inovasi kultivasi miliknya dia pelajari sendiri tanpa menggunakan ilmu formal yang didapatkannya dan murid-murid lainnya.

Kebetulan, hari itu adalah hari ulang tahunnya. Tak banyak yang mengetahui hal itu tentu saja, kecuali kedua orang tuanya, karena ia baru saja menerima sebuah paket yang dikirim ke LianHua Wu untuknya dari kedua orang tuanya.

Selamat ulang tahun, a-Xian! Maafkan ayah dan ibu yang tidak bisa bertemu langsung denganmu karena rute pengembaraan kami berkebalikan arah dengan wilayah Yunmeng. Ini kami kirimkan beberapa rempah dan benih sayuran yang bisa kau tanam di tempat yang sempit sekalipun, karena ibu yakin kau merindukan masakan ibu, bukan? Jadi kau bisa memasaknya sendiri untukmu sekarang. Selain itu, ayah dan ibu mungkin belum bisa berkunjung dalam waktu dekat. Jadi, jaga dirimu baik-baik ya sayang? Jangan membuat repot Tuan Jiang dan Madam Yu. Kami mencintaimu...

Begitulah setidaknya pesan yang di tulis Cangse Sanren bersama dengan apa yang ada dalam paket yang dikirimnya untuk putra tercintanya, Wei Wuxian. Wei Wuxian sendiri tidak bisa tidak tersenyum geli saat membacanya dan bersemangat untuk membuka bingkisan itu. Matanya berbinar saat melihat apa yang ada di sana. Semuanya adalah rempah yang biasa digunakan ibunya untuk memasak berbagai macam sup dan masakan lain yang selalu dimasakkan ibunya untuk dia dan ayahnya atau untuk diolah dan digunakan untuk membumbui daging panggang. Sungguh persediaan yang sangat menguntungkan baginya yang sangat suka makan.

Dan kebetulan sekali, karena hari itu mereka akan kembali pergi berkelompok-kelompok untuk membantu warga desa atau kota yang mereka lewati saat melakukan perjalanan mereka, Wei Wuxian ingin membawa serta beberapa rempah itu untuk bekal memasaknya dalam perjalanan kali ini. Ia juga ingin membaginya dengan Nie Huaisang dan Jiang Cheng, teman seperjalannya kali ini dan dia tak bisa merasa tak lebih beruntung lagi hari itu.

Namun sepertinya keberuntungannya itu tidak berjalan lama. Saat mereka sedang menghadapi serangan patung budha yang bisa berjalan, Wei Wuxian terpisah dengan Jiang Cheng dan Nie Huaisang yang tubuhnya terpelanting akibat kibasan dan serangan patung budha itu. Setelah berhasil menyegelnya, Wei Wuxian bergegas untuk mencari kedua orang teman seperjalannya itu hanya untuk bertemu dengan Jin Zixuan, Lan Wangji, Wen Xu dan Lan Xichen yang ternyata juga terpisah dari satu atau dua orang anggota seperjalanan mereka dan saling bergabung saat mereka bertemu satu dengan yang lain.

Saat itu, secara kebetulan, tiba-tiba saja hujan lebat datang dan mengguyur kota di mana mereka berada. Bahkan hujan lebat itu juga disertai dengan angin dan badai topan yang membuat kelima bocah itu terpaksa harus berteduh di sebuah pondok yang terdekat dengan mereka yang bisa mereka temukan.

"Kurasa hujan seperti ini tidak akan reda dalam waktu dekat," tutur Wen Xu sambil melihat keluar dari balik jendela pondok kecil tempat mereka berteduh.

"Kau benar. Hujan lebat disertai angin seperti ini, akan sangat berbahaya jika--Huh!? Bau apa ini!?"

"Sial! Baunya menyengat sekali seperti--"

"Hm"

"Nghhh! P-panas... I-ini panas sekali... A-apa... A-apa yang terjadi... P-pada tubuhku?" Rintih Wei Wuxian yang membuat keempat alpha itu menoleh ke arahnya dan refleks menutup hidung mereka dengan lengan baju mereka masing-masing.

The Unrivalled BeautyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora