Special Edition: Snow Time!!!

6.3K 602 35
                                    

Olla minna~
Ini bukan update dr main story...
Cm special event aja krn waktunya jg lg suasana Natal, ehehe...
Yuk simak keseruan murid-murid yang ada di Yunmeng selama musim dingin...
(\\\>.<///)

°
°
°

Minggu-minggu ini adalah awal musim dingin di China sehingga salju yang turun masihlah melimpah. Jalan-jalan di kota pun nyaris semuanya tertutup salju. Orang-orang pun enggan keluar karena cuaca yang terkadang ekstrem atau suhu udara yang cukup rendah, sehingga sesaat membuat pemandangan kota-kota di Yunmeng menjadi suram.

Namun sepertinya, definis suram itu tidak terjadi di Lianhua Wu. Buktinya, suara kikian dan gelak tawa memenuhi lapangan panahan, karena Jiang Cheng, Nie Huaisang, dan Wei Wuxian sedang bermain dengan gundukan salju di sana. Sebenarnya, Jiang Cheng hanya berdiri di pinggiran, sementara yang lebih banyak bermain adalah Wei Wuxian dan Nie Huaisang. Tapi dia kerap kali harus ikut membantu, atau lebih tepatnya di paksa.

"Tadaaa!" Pekik Wei Wuxian bangga.

"Wah, Kakak Wei, ini benar-benar seperti nyata." Puji Nie Huaisang pada kelinci bola salju Wei Wuxian.

"Tentu saja. Membuat seperti ini adalah keahlianku."

"Cih, tidak berguna," cibir Jiang Cheng.

"Aku akan terkejut kalau pujian itu datang darimu, Jiang Cheng." Ledek Wei Wuxian.

"Kau!"

"Ngomong-ngomong, kakak Wei."

"Hm?"

"Mantel jubahmu sangat indah. Di mana kau membelinya?"

Wei Wuxian mengalihkan pandangannya pada jubah miliknya yang dimaksud oleh Nie Huaisang dan memeriksanya.

"Oh, ini ibuku yang menjahitkannya untukku."

"Benarkah?" Wei Wuxian mengangguk.

"Ini indah sekali, sungguh," pujinya lagi. "Tapi sayang sekali karena tidak dijual umum."

"Hahaha... Tentu saja. Kalau ibuku memperbanyaknya, maka kami tidak akan menjadi kultivator pengembara."

"Benar juga." Nie Huaisang mengamini. "Apakah itu bulu asli?"

"Ya, tentu. Kami memakan dagingnya dan menjadikan kulitnya untuk bahan penghangat."

"Kau membunuh sebanyak itu hanya untuk baju hangat!?"

"Tentu tidak. Kami hanya memburu beberapa untuk membuat tiga buah, untukku, ibuku dan ayahku. Setelahnya, Kami hanya berburu hewan biasa."

Setelah itu, mereka kembali melanjutkan sesi bermain bola salju mereka. Nie Huaisang sibuk membuat bentuk-bentuk hewan, seandainya bisa disebut seperti itu karena sentuhan seninya sangat kurang jika dibandingkan Wei Wuxian. Sementara Wei Wuxian sibuk membuat beberapa sketsa wajah.

"Jiang Cheng!" Teriaknya yang hanya dibalas dengan lirikan malas sambil menunjuk ke arah boneka salju buatannya yang paling akhir.

"Apalagi sekarang dengan yang buruk rupa itu, huh!?"

"Hahaha... Akhirnya kau mengakui hal itu... Hahaha..." Ledeknya dengan tertawa lepas sampai harus memegangi perutnya.

"Apa maksudmu dengan—Wei Wuxian! Dasar kau sialan!"

"Hahaha!" Wei Wuxian pun berlari ke belakang Nie Huaisang yang membuatnya dikejar oleh Jiang Cheng. Mereka berdua pun jadi sibuk kejar-kejaran mengelilingi Nie Huaisang yang kebingungan.

"Kalian berdua, sebenarnya apalagi yang kalian ributkan, astaga."

"Hahaha... Coba saja kau tanyakan itu pada Jiang Cheng!"

The Unrivalled BeautyWhere stories live. Discover now