Ch. 07 - She's an Exceptionally Extraordinary

5.7K 492 39
                                    

Suatu waktu, perburuan malam kembali dilangsungkan sebagai salah satu kegiatan rutin akhir bulan untuk melatih ketangkasan dan kemampuan murid-murid dalam memecahkan kasus atau mengurus masalah lain yang memanfaatkan kemampuan kultivasi mereka. Kali ini, mereka dibebaskan untuk pergi lebih jauh lagi dari hanya sekedar wilayah Yunmeng, karena mereka dibebaskan pergi selama tiga hari dua malam. Namun, uang yang dapat mereka bawa dibatasi, sehingga mereka tak ubahnya seorang kultivator pengembara.

Tapi sepertinya lagi-lagi Wei Wuxian harus merasa tidak beruntung, atau sangat sial menurut kualifikasi sial miliknya, karena teman perburuan malamnya kali ini, ia harus pergi bersama dengan Duo Jade Lan, Lan Xichen dan Lan Wangji, bukan Jiang Cheng atau Nie Huaisang atau yang lainnya, atau setidaknya bukan dua orang dari Gusu ini yang sangat kolot aturan.

Dia tahu betapa tampannya mereka, tapi tidak terima kasih kalau harus bersanding menjadi pasangan salah satu pertapa alim itu. Sungguh dia tidak bisa membayangkan kalau harus memasang ekspresi budha face setiap waktu. Tapi mau bagaimana lagi, itu sudah ditentukan dan dia tak ingin merepotkan Paman Jiang karena rengekannya. Untuk kali ini saja dia biarkan.

Suasana canggung sepertinya sangat senang bergelayut selama perjalanan itu. Apalagi Tuan Muda Kedua Lan yang super duper irit bicara dan minim ekspresi itu, hanya seperti itu terus sepanjang waktu, seolah tak ada yang menarik perhatiannya bahkan mungkin sepanjang hidupnya. Wei Wuxian mulai berspekulasi kalau-kalau dia sudah seperti itu sejak lahir. Membayangkannnya saja sudah membuat Wei Wuxian bergidik ngeri. Ada seorang bayi yang baru lahir tapi tidak menangis, tidak berekspresi pula. Astaga.

Tapi bukan Wei Wuxian namanya kalau dia tidak bisa bersahabat dengan kesunyian dan menyibukkan diri dengan tingkah konyolnya. Mulai dari berjalan zig-zag untuk mengagumi bunga dan rerumputan di sepanjang jalan, melompat-lompat sambil bersiul girang, bahkan sesekali memanjat pohon untuk memangsa burung-burung yang akan mereka gunakan untuk makan malam, itu pun kalau Duo Jade Lan itu tidak terlalu angkuh dan bersedia memakan makanan hewan hasil buruan.

"Sepertinya tenagamu banyak sekali, Tuan Muda Wei," tutur Lan Xichen memulai kembali percakapan mereka yang sempat terputus karena mereka harus berhenti untuk mengisi botol air mereka.

"Tentu saja! Berjalan jauh, berburu, dan melakukan perburuan malam adalah keahlianku! Tentu kau tahu alasannya, Tuan Muda Pertama Lan!"

Lan Xichen terkekeh. "Kau benar. Berbeda dengan kami yang masih bisa menikmati berbagai fasilitas dan kemewahan sekte kami."

"Eh... Ummm... Aku tidak bermaksud seperti itu..." Wei Wuxian terbata menyadari kemana arah pembicaraan mereka.

Senyum teduh khasnya menghiasi wajah Lan Xichen dan berhasil membuat Wei Wuxian bersemu merah, malu karena ucapannya dan tersipu karena senyuman manis itu.

"Kau tak perlu sungkan seperti itu, benarkan Wangji?"

"Hm?"

"Benarkah?"

"Yup!"

"Hmmm... Sepertinya kau bukanlah orang yang membosankan."

Menyadari ada sedikit kesalahan dalam pernyataan Wei Wuxian barusan, Lan Xichen mencoba untuk diam sementara ia tahu adiknya sedang mengeluarkan aura ketidaksenangannya atas pernyataan Wei Wuxian barusan.

"Kita sudah sampai!" Pekiknya riang. "Tapi kenapa kota ini sepi sekali?"

Mereka telah sampai di salah satu kota kecil favorit Wei Wuxian di perbatasan Yunmeng. Kota kecil yang terkenal dengan berbagai kerajinan kayu dan pertunjukkan boneka-boneka yang terbuat dari kayu ini, merupakan salah satu kota yang tak pernah sepi pengunjung. Bukan hanya karena berbagai kerajinan dan pertunjukkan unik yang di suguhkan, tapi arak di kota itu juga yang terbaik.

The Unrivalled BeautyWhere stories live. Discover now