War II

7.5K 718 63
                                    

Stevan terhempas menghantam tanah dengan keras. Penyembuhannya melambat namun terus bekerja. Sayangnya warrior lain tidak seberuntung itu. Karena nyaris semua rogue memiliki cakar tajam yang di lumuri ekstrak wolf's Bane. Para warrior mulai tumbang, satu demi satu meregang nyawa dengan tragis dalam keadaan tercabik-cabik. Stevan menggeram murka kemudian kembali berdiri tegak menatap serigala Paul bengis.

Keadaan serigala Paul sendiri bisa di katakan lebih buruk. Meskipun memiliki dosis Wolf's Bane paling tinggi di cakarnya namun hal itu tidak banyak membantunya untuk melumpuhkan Alpha paling kuat di Underworld. Meski mereka berasal dari ayah yang sama tapi kemampuan mereka jauh berbeda. Mungkin Sean Anderson memang di takdirkan memiliki kekuatan yang membuat Alpha manapun bergidik ngeri sekaligus iri. Jika para witch tidak meminumkan berbagai ramuan dengan sihir hitam sebagai bahan mungkin kurang dari dua menit ia sudah tewas. Di tambah matenya yang merupakan utusan dari Dewi Bulan membuat ability Stevan semakin mencengangkan.

"Apa kau takut sekarang?" Cibir Stevan sambil menyeringai keji melihat serigala Paul yang terluka parah sedikit linglung.

"Takut? Yang seharusnya takut adalah kau Alpha. Lihat di sekelilingmu. Para rogueku berlomba menghabisi para warriormu. Dan sebentar lagi adalah giliran mu." Seru Serigala Paul penuh keyakinan.

"Your Head!" Balas Stevan sarkas sebelum keduanya kembali bergumul sengit.

Di sisi lain pertempuran terlihat dua serigala tampak bertarung habis-habisan. Ery terhempas kuat hingga beberapa tulang rusuknya patah. Serigala abu-abu itu menggeram berusaha bangkit sambil menahan sakit. Etna yang notabenya serigala tak berhati tak memberi sedikitpun celah bagi Ery. Dengan keras Etna menancapkan cakarnya cukup dalam mengoyak daging Ery sebelum menggigit lehernya.

Namun sebelum taring putih berujung runcing sukses memotong saluran pernapasan musuhnya, sebuah terjangan kuat menghantam telak tubuhnya hingga terpental di tanah berdebu. Shakira tiba mengambil giliran tepat waktu sebelum Ery mencapai batasnya.

"Dia itu werewolf atau anjing dari neraka?" Dengus Ery sambil berusaha berdiri tegak.

"Sebelumnya dia di tempa oleh Black Witch, tentu saja abilitynya menyamai seorang Alpha. Istirahatlah, sekarang biarkan aku yang mengambil alih." Balas Shakira sebelum kembali memasang posisi siaga saat Etna telah berdiri menatapnya nyalang.

"Hello, bitch." Sindir Etna saat berhadapan dengan Shakira.

"Ho...ho... Kau masih mengingatku ternyata, cih hanya werewolf buangan lemah yang tak tau diri, pergilah ke neraka!"

"Kenapa tidak kau saja!"

Etna melompat dan langsung menerkam leher Shakira. Namun, dengan gerakan cepat Shakira balas mengarahkan cakarnya tepat menggores wajah Etna sebelum menghempaskan serigala itu dengan kaki belakangnya. Keduanya bangkit dengan cepat saling menerjang membasahi kuku dan taring dengan darah.

Api menggelora dari sebuah pedang perak milik sosok misterius yang kini muncul secara terang-terangan di hadapan para Demontur. Sosok yang diam-diam menghabisi kelompok mereka saat menginjakkan kaki di tanah teritorial bangsa Vampir. Sosok yang tak di kenal rupanya bahkan di kalangan bangsa Vampir. Pewaris tahta satu-satunya yang nyaris kehilangan segalanya demi mempertahankan posisinya.

Erik Night tidak perlu mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam pertempuran. Satu tebasan pedangnya sudah cukup mematikan untuk menghabisi para Demontur. Lima unsur yang di peroleh dari Sang Dewi sangat membantunya membersihkan Demontur yang berjumlah besar. Tapi perlu di catat jumlah tidak menjamin suatu kemenangan dalam perang. Kemampuan dan kegigihan adalah kunci utama untuk menang.

Erik mengibaskan pedangnya yang kemudian memunculkan api kemerahan yang begitu mematikan. Beberapa Demontur yang terkena sabetan pedang yang mengalirkan hawa  begitu panas dan menyakitkan. Erik tersenyum puas melihat lawannya menderita. Para Demontur itu jauh lebih lemah dari perkiraannya.

My Mate is White WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang