16. Madness

3.3K 518 52
                                    

"Apa menyenangkan bagimu melakukan hal seperti itu padaku?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa menyenangkan bagimu melakukan hal seperti itu padaku?"

Punggung lebar yang tadinya menjadi objek paling menyenangkan untuk Seungwan pandangi, seketika berubah karena pemiliknya sudah berbalik ke arahnya.

"Hal seperti itu apa maksudmu?" Pria itu bertanya dingin. Seperti memang tidak pernah berniat untuk berbicara lebih halus.

"Menyakitiku. Kau melukai pipiku, menginjak kakiku, mendorong tubuhku hingg--"

"You asked me to do that."

Bibir Seungwan sontak mengatup rapat begitu Chanyeol bersuara. Ia masih berada di bathup yang penuh dengan air sementara Chanyeol mengambilkan bathrobe untuknya.

Well, kalau seseorang mengira bahwa pria itu tengah bertindak sebagai seorang suami yang mencoba memperlakuan istrinya dengan manis, maka itu adalah kesalahan besar.

"Aku kedinginan," adu Seungwan. Wanita itu tidak sedang berakting minta dikasihani supaya Chanyeol cepat-cepat mengizinkannya pergi dari sana. Seungwan serius, Chanyeol mendorongnya ke bathup itu sebelum mengguyurnya dengan air satu jam yang lalu. Bagian kakinya bahkan hampir mati rasa karena terlalu lama berada di dalam air.

Sebentar lagi mungkin akan mati kedinginan.

Seungwan menggosok kedua lengannya sendiri. Berusaha membuat tubuhnya merasa hangat meskipun berakhir sia-sia.

"Chanyeol, aku bisa melakukannya sendiri!" Seungwan berteriak. Rasa takutnya seolah hilang berganti dengan perasaan kesal karena Chanyeol memperlakukan dirinya dengan seenak pria itu.

"Shut up." Pria itu memperingatkan. Ia kemudian meraih tubuh Seungwan, menggendongnya lantas mendudukkan wanita itu di wastafel. "Ganti bajumu!" katanya sembari melemparkan bathrobe berwarna abu-abu. "Panggil aku jika sudah selesai."

Sejak pertama kali menginjakkan kaki di kediaman keluarga Kim, Seungwan tidak pernah terbayang bahwa pria yang selalu menatapnya tajam, mengeluarkan kata-kata kasar, dan memperlakukan dirinya dengan buruk ini akan membuatnya gila pada akhirnya.

Ia tidak pernah membayangkan bahwa Kim Chanyeol adalah alasan kegilaan Seungwan hari ini.

Masih sangat jelas dalam ingatan Seungwan sewaktu dirinya menantang Chanyeol untuk menyakitinya lebih jauh. Ia sendiri juga yang membuat pria itu bertindak semakin kasar hingga tubuhnya terluka begitu banyak.

Katakanlah ia gila karena jujur saja, Seungwan menyukainya.

"Stop right there!" Seungwan mendongak. Ia baru saja akan menurunkan kakinya ketika Chanyeol berjalan buru-buru ke arahnya dengan alis menukik. "Kau tuli atau bagaimana, huh! Sudah kubilang panggil aku jika sudah selesai. Dasar bodoh!"

"Maaf."

Pria itu langsung mengangkat tubuh Seungwan. Bak seringan kapas, Chanyeol melakukannya dengan cepat.

Bite The Bullet ✔Where stories live. Discover now