Fight Again

66 6 7
                                    

Setelah malam penuh kesan itu, Taehyung dan Yuka menjadi semakin dekat, bukan hanya mereka, clan Kazuo dan clan Hiro pun menjadi semakin dekat. Namun meskipun mereka sudah resmi menjadi kekasih itu tak membuat mereka sering bertemu karena Yuka juga harus membantu mengelola hasil panen dari ladang milik kedua orang tuanya.

Minggu berikutnya, drama perkelahian, pemaksaan, ancaman dan baku hantam kembali dimulai. Karena sudah satu bulan lebih Taehyung berada di Jepang, dalam kurun waktu itu juga ia mengabaikan semua telepon dan pesan masuk dari ayahnya, ia benar-benar sedang tak ingin mendengar apapun yang berhubungan dengan ambisi ayahnya. Namun akhirnya suatu pagi yang cerah, ia dengan berat hati harus menjawab panggilan dari ayahnya karena bagaimanapun ia juga mengkwatirkan laki-laki itu.

📲 Papa
"Hmm?" Sahut Taehyung setelah menggeser ikon telfon berwarna hijau.
"TAEHYUNG-AH!!! KEMANA SAJA KAU!!" Bentak mr. Kim.
"Kenapa masih bertanya, aku kan ada di Jepang, di rumah MAMA." Jawab Taehyung, ia sengaja menekankan kata 'mama' berharap ayahnya mengerti bahwa ia juga butuh waktu bersama ibunya.
"Sudah-sudah papa sibuk hari ini, kau sudah satu bulan lebih bersama wanita itu, sekarang kembalilah ke Hongkong, selesaikan tugasmu karena pemilihan presiden sudah semakin dekat." Kata Mr. Kim, kali ini ia mengalah.
"Pa, bolehkah Tae bertanya satu hal?" Kata Taehyung.
"Apa?" Sahut Mr. Kim.
"Apa papa tidak lelah setiap saat hanya memikirkan strategi untuk menyelakai rival papa sementara disana rival papa justru fokus untuk memperoleh dukungan dari rakyat?" Sesungguhnya Taehyung sudah amat kesal, tapi ia berusaha mengendalikan nada bicaranya.
"Kau mau menasehati papa Tae? Sudahlah, tidak usah banyak bicara, lakukan saja apa yang papa perintahkan!" Mr. Kim tetap teguh dengan kemauannya.

Hening, Taehyung sungguh bingung harus berkata apa, ia tak habis pikir dengan kegigihan ayahnya yang benar-benar tak tergoyahkan oleh apapun, "Iya ya iya baiklah, akan ku turuti apa yang papa inginkan, tapi pa, Taehyung hanya ingin bilang, kalau papa tetap kekeh dengan ambisi papa saat ini, papa mungkin akan kehilangan apa yang telah papa miliki." Sekali lagi Taehyung berusaha mengingatkan ayahnya.

"Papa rasa kau terlalu lama tinggal dengan wanita itu Taehyung-ah, kau jadi banyak bicara." Bantah Mr. Kim.

Taehyung yang terlewat muak dan kesal memilih memutus sambungan teleponnya, ia melemparkan ponselnya ke ranjang kemudian menjatuhkan dirinya disana juga. Sepersekian menit ia memejamkan mata, ia mendengar langkah kaki mendekatinya, Taehyung membuka matanya dan mendapati sang ibu sudah berada di dekatnya.

"Mama." Sapa Taehyung, ia langsung duduk dengan sekali hentakan.

"Papamu ternyata masih sama seperti dulu." Tiba-tiba raut muka nona Kazumi jadi sedih dan itu jelas sekali tergambar di wajahnya.

"Sudahlah ma, jangan pikirkan hal itu." Taehyung mengulas senyum sekilas.
Nona Kazumi lantas duduk disebelah putranya, "Nak, selama ini mama tak henti memikirkanmu, bagaimana papamu memperlakukanmu, apakah dia pernah memukulmu, semua hal itu menghantui mama setiap hari." Suara nona Kazumi terdengar getir, dan satu bulir air mata lolos membasahi pipi wanita cantik itu.

Menyadari hal itu, Taehyung meraih kedua tangan ibunya, "Ma, Taehyung sudah dewasa, sudah saatnya mama berhenti kuatir, Taehyung bisa jaga diri, mama percaya pada Taehyung kan?" Kata Taehyung yang hanya di tanggapi anggukan lemah oleh sang ibu.

"Sudah jangan ada drama sedih seperti ini lagi." Kali ini Taehyung tersenyum lebar, sembari mengusap bekas air mata di pipi ibunya. "Ma, hari ini Taehyung harus ke Hongkong." Sambungnya.

"Perintah papamu?" Selidik nona Kazumi. Taehyung hanya mengangguk.

"Baiklah, mama tidak bisa melarangmu, tapi tolong, tolong untuk jaga diri, mama tidak mau kamu kenapa-napa huh." Pesan nona Kazumi sembari mengacak-acak rambut putranya.

Another Side [BTS V] ✔Where stories live. Discover now