Still Hongkong and Everything there

52 7 8
                                    

Beberapa hari berlalu setelah sidang itu, selama beberapa hari ini pun tak ada yang istimewa, hanya Taehyung yang kemarin malam hampir baku hantam dengan petugas bea cukai Hongkong karena barangnya hampir tidak lolos.

Siang itu Taehyung sedang asik menikmati acara televisi ditemani snack dan soda kesukaanya, hari ini ia benar-benar sedang tak ingin meninggalkan villanya. Sesekali Taehyung tampak menggati channel televisinya ketika jeda iklan.

Drtt...drtt...

Ponsel Taehyung yang berada di meja kecil di depannya tiba-tiba berdering. Taehyung meraih benda persegi itu dari atas meja, ia mendengus kesal tatkala melihat siapa yang menelfonnya.

📲 Papa
"Ada apa pa?" Ucap Taehyung setelah mendekatkan ponsel ketelinganya.
'Taehyung-ah, pemilihan presiden tinggal menghitung hari.' Kata ayah Taehyung.
"Jadi?" Sahut Taehyung malas.
'Sepertinya akan susah bagi papa untuk mendapatkan jabatan presiden ini, jadi kau dan anak buahmu harus membantu melancarkan langkah papa.' Kata Mr. Kim.
"Rencana apalagi yang papa pikirkan sekarang?" Sergah Taehyung.
'Aku mau kau dan anak buahmu menyerang kediaman keluarga tuan Kim Jang Hyun.' Perintah Mr. Kim.
"Dan kemudian media tau apa yang dilakukan putra tuan Kim Ji Suk terhadap keluarga rivalnya, dan setelah itu tidak ada lagi yang mendukung papa." Cercah Taehyung.

Tiba-tiba hanya hening yang ada diantara mereka, sepertinya Mr. Kim sedang berpikir untuk menyusun rencana lain, sedangkan Taehyung sudah benar-benar jengkel dengan semua ini.

'Begini saja, kau sebar anak buahmu untuk mempengaruhi sebanyak mungkin orang agar mau memilih papa, kalau perlu perintahkan mereka semua untuk memanipulasi hasil akhir pemilihan.' Kata Mr. Kim.
"Sudahlah pa, kalau memang kenyataannya papa tidak mendapat cukup suara untuk jabatan presiden ini, ya sudah, Taehyung benar-benar muak dengan semua ini pa." Kata Taehyung yang sudah tidak bisa menahan kekesalannya.
'Ya!! Kim Taehyung!! Dengarkan papa! Kau tau apa yang baru saja dilalukan Kim Namjoon terhadapmu? Dia hampir menyeretmu ke meja hijau, untung papa berhasil mengurus semuanya, jadi anggap saja kau lakukan ini sebagai balasannya.' Perkataan Mr. Kim membuat Taehyung semakin jengkel.
"Bagaimana bisa papa mengatakan itu? Selama ini siapa yang selalu berusaha mewujudkan ambisi gila papa dan papa malah membahas tentang balas budi?" Bantah Taehyung tak mau kalah.
'Papa tidak mau tau Kim Taehyung-ssi, kau pulang sehari sebelum hari pemilihan dan pastikan kau melakukan apa yang ku instruksikan tadi.' Gertak Mr. Kim.
"Papa selalu membuatku tidak punya pilihan lain!" Taehyung yang sebal lantas memutus sambungan telepon dan melemparakan ponselnya ke sofa di dekatnya.

Sore harinya, suasana hati Taehyung masih tidak karu-karuan karena sekali lagi ayahnya menyeretnya dalam kegiatan kriminal hanya demi mewujudkan ambisi gilanya. Jam memunjukkan pukul 5 sore, Taehyung memacu Lamborghini merahnya dengan kecepatan tinggi menuju Hang Hau, tiba-tiba ingin menemui Hyossang untuk sekedar memastikan keadaanya baik-baik saja dan sedikit bercerita padanya.

Sesampainya di Hang Hau, Taehyung memarkirkan mobilnya di basement yang biasanya ia gunakan untuk memarkir mobilnya ketika berada di Hang Hau.

Taehyung mulai menyusuri mall tempat pertama dulu ia bertemu dengan Hyossang. Namun sepanjang perjalanannya ia hanya memikirkan, bagaimana cara ia menemui Hyossang sementara ia tidak tau kini Hyossang ada dimana atau tinggal dimana, nomer ponselnya pun Taehyung tidak punya.

Namun sepertinya dewi Fortuna berpihak padanya, ia melihat Hyossang berada di toko vintage langgananya, tanpa ragu Taehyung melangkahkan kakinya memasuki toko itu.

"Noona." Sapa Taehyung.

"Hai, kau disini juga rupanya, bagaimana kabarmu?" Hyossang menyambut Taehyung dengan riang.

Another Side [BTS V] ✔Where stories live. Discover now