His House

73 6 8
                                    

Hari berikutnya, Taehyung masih harus berkutat dengan segala hal yang berhubungan dengan 'permainan' yang ia mulai kemarin lusa. Sebenarnya ia begitu menikmati permainan ini hanya saja, 2 hal yang membuatnya agak sebal, pertama, Namjoon belum pernah menampakkan batang hidunya selama ini dan kedua, wanita yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri justru terang-terangan ikut campur dan melawannya.

Sore ini, entah ada angin apa sehingga Teahyung ingin sekali lagi mendatangi Weply factory, bukan mendatangi dalam arti sebenarnya, hanya ingin mengawasi dari kejauhan saja, firasatnya mengatakan ada hal yang akan terjadi.

Jam menunjukkan pukul 5 sore dan Taehyung masih asik mengendara sambil memperhatikan pemandangan sepanjang jalan. Lagu dari salah satu penyanyi asal Korea berjudul scenery mengiringi perjalanannya.

Pukul 6 sore, Taehyung masih berputar-putar menyusuri jalanan disekitar pabrik, hingga ia memutuskan untuk beristirahat di hotel milik ayahnya. Pukul setengah 8 malam, Taehyung turun ke lantai bawah hotel untuk menikmati hidangan makan malam di restoran hotel. Semua pelayan menyambutnya dengan sopan, menawarkan makanan dan minuman dengan ramah namun tak ada satupun yang dihiraukan oleh Taehyung.

Tanpa komando, Taehyung masuk ke ruang VIP restoran yang langsung dibuntuti seorang pelayan.

"Ada yang bisa saya bantu tuan muda Kim." Ucap seorang pelayan dengan ramah.

"Hmm, berikan aku sepiring kecil Ravioli, seporsi Pasta Carbonara dan Panna Cotta ah, bawakan soju dan rum juga." Ucap Taehyung tanpa melihat sang pelayan.

"Baik tuan, jika ada yang anda inginkan lagi, silahkan panggil saya." Pelayan itu membungkuk lalu berlalu.

Taehyung mengamati seisi ruang VIP restoran itu, dua buah beruang hitam ukuran sedang yang berada di atas nakas besar di belakang kursinya sukses menarik perhatiannya, jari-jari panjangnya mengusap salah satu beruang hitam itu.

Tok~
Tok~

"Permisi tuan muda Kim." Ucap seorang pelayan laki-laki yang membawa nampan, diatas nampan itu terdapat 2 buah gelas, sebotol soju dan sebotol rum. Taehyung hanya melirik pelayan itu sekilas tanpa mengucapkan apapun.

Taehyung kembali memusatkan pandangannya pada benda-benda pajangan yang menghiasi ruangan itu, jari-jari panjangnya menyapu hampir setiap benda yang ada disana, bahkan ia mengabaikan pelayan yang datang silih berganti untuk mengantarkan makanan.

Taehyung melirik sekilas meja tempatnya tadi dan mendapati semua yang dipesannya sudah tersaji di meja. Ia melangkah menuju meja, mendudukkan dirinya di kursi, lantas mulai menyantap hidanganya.

Pukul 9 malam, Taehyung menyelesaikan acara makan malamnya, ia beranjak dan meninggalkan ruang VIP restoran. Malam ini entah kenapa ia ingin menginap saja di hotel dan tak berniat untuk pulang ke Yuen Long.

Taehyung berjalan menuju lift untuk kembali ke kamarnya. Namun ketika ia sampai tepat di depan pintu kamarnya, ponselnya berdering.

📲 Rey
"Katakan ada apa?" Sergah Taehyung tanpa basa basi.
'Boss, kami melihat anak buah Namjoon serta beberapa pengawal sedang berada di area pabrik.' Kata anak buah Taehyung.
"Sialan!! Perintahkan yang lain untuk bersiaga, nanti ku kabari." Titah Taehyung.
Ia lantas memutus sambungan telepon dan berganti menelepon orang lain, salah satu pegawai pabrik lebih tepatnya.

📲 9211 6xxx
"Malam ini dia ada shift?" Tanya Taehyung.
"Ada tuan, sekitar pukul 10 malam, tujuan Suga's property." Jawab orang di seberang.

Taehyung segera memutus sambungan telepon dan kembali turun, ia berlari menuju mobilnya dan dengan sekejap Lamborghini merahnya sudah beradu dengan aspal.

Another Side [BTS V] ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن