D-Day

57 6 7
                                    

Besok adalah hari pemilihan presiden, momen yang akan masuk dalam catatan sejarah sebentar lagi terjadi. Kim Taehyung telah kembali ke Korea kemarin dan hari ini ia akan melakukan apa yang diperintahkan ayahnya, bukan sepenuhnya menuruti, ia hanya sekedar menyebar anak buahnya karena tak ingin mendengar kemarahan ayahnya.

~

Matahari pagi menyapa setiap orang yang sedang menikmati udara di Seoul, para pegawai, guru, dokter dan berbagai profesi lain hari ini masih harus masuk kerja karena hari libur nasional untuk pemilihan presiden adalah besok, namun lain cerita dengan seluruh karyawan Kim's Corp. yang mendapat libur selama 7 hari terhitung 3 hari sebelum hari pemilihan, hari pemilihan dan 3 hari setelahnya, penyebabnya tidak lain adalah karena founder Kim's Corp. menjadi salah satu kandidat calon presiden.

Taehyung masih tampak terpejam dengan ekspresi wajah yang tenang, sebagian tubuhnya masih tertutup selimut warna biru tua yang membuat tidurnya semakin nyaman.

"Taehyung, kau belum bangun? Waktunya sarapan." Terdengar suara nenek Taehyung dari dapur, namun itu tak sedikitpun mengusik tidur Taehyung.

Hari semakin siang dan Taehyung masih belum terbangun juga dari tidurnya, ini akhirnya memaksa nenek Taehyung untuk datang ke kamar cucu kesayangannya untuk membangunkannya.

"Hei, beruang besar, sudah siang, apa kau tidak lapar huh?" Ucap nenek Taehyung seraya membuka gorden tebal yang menutup jendela kamar Taehyung.

"Halmeoni silau, tolong tutup kembali gordennya." Rengek Taehyung sambil menggeliat.

"Tidak tidak, kau harus bangun nak, ini sudah siang." Kata nenek Taehyung.

Taehyung akhirnya memaksakan dirinya untuk bangun, kini ia duduk di ranjang dengan keadaan mata masih tertutup dan rambut yang berantakan.

"Bangunlah, halmeoni sudah menyiapkan sarapan untukmu, segera bersihkan dirimu, dan turunlah, ah satu lagi, kau ingatkan besok adalah hari pemilihan presiden, hari ini pasti ayahmu sibuk, bukankah kau juga punya tugas?" Tanya nenek Taehyung.

"Huaaa." Taehyung menguap karena rasa kantuknya memang belum hilang, "iya halmeoni, ada hal yang harus aku kerjakan." Jawab Taehyung.

Taehyung beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi dan setengah jam setelahnya ia telah berubah menjadi laki-laki tampan yang rapi dengan kemeja warna putih dan celana bahan yang juga putih, outer warna biru tua memberi aksen warna yang membuat penampilan Taehyung tampak menawan.

Taehyung menuju meja makan dan menikmati sandwichnya dengan lahap. Setelah menyelesaikan sarapannya, ia segera mengajak beberapa anak buahnya yang sudah berada di depan kediamannya untuk melaksanakan perintah ayahnya.

"Hwa-ssi, kau bawa 2 atau 3 orang ke Daegu, Hyun-ssi, kau ke Busan, San-ssi, kau ke Gwangju, sementara aku, Rey dan beberapa orang akan bersiaga di Seoul, untuk yang lain menyebar juga, pastikan kalian membuat orang-orang didaerah yang kalian handle mendukung papa, jangan ada tindak kekerasan." Titah Taehyung.

"Yes boss!" Kata anak buah Taehyung serempak.

Setelah mendengar arahan dari Taehyung, seluruh anak buah Taehyung membubarkan diri dan menuju daerah yang telah dibagi tadi. Kini Taehyung dan Rey sudah berada di dalam Merchedes hitam untuk bersiap menuju aula yang akan digunakan sebagai lokasi pemungutan suara besok.

Sesampainya disana, mereka tak langsung turun, melainkan mereka mengamati keadaan sekitar dengan seksama, "Boss, maafkan saya karena lancang, tapi sepertinya kemungkinan Mr. Kim untuk memenangkan pemilihan presiden ini kecil." Kata Rey memulai pembicaraan.

Another Side [BTS V] ✔Where stories live. Discover now