World War

62 7 17
                                    

Taehyung tampak masih mendekap erat kekasihnya, meskipun ia baru saja dapat telfon jika Namjoon telah kembali ke rumahnya namun ia tak ingin gegabah menyerang, malah sebenarnya jika boleh memilih, ia tak ingin menyerang Namjoon. Namun hari semakin larut, jika ia tidak segera melakukan ini, ayahnya akan kembali menelfonnya dan kembali meangancam akan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.

Taehyung melepaskan dekapannya,
"Ambil jaketmu sweetie, ayo kita pergi bermain." Ajak Taehyung.
"Sekarang waktunya?" Tanya sang kekasih, Taehyung menangguk dan membiarkan kekasihnya memakai jaket serta membetulkan pakaiannya. Taehyung lantas menelfon anak buahnya agar bersiap-siap menyerang.

📱Ren
"Kau sudah mengumpulkan semua anggota?" Tanya Taehyung.
'Yes sir, all of our clan already here.' Jawab anak buah Taehyung.
"Good, let's do it." Devil smirk kembali tampak di wajah Taehung.
'Yes sir!' Sahut anak buah Taehyung dengan semangat.

Tak lama kemudian Yuka sudah tampak rapi, wanita itu tampak cantik dengan setelan jaket dan celana dari bahan denim. Taehyung tersenyum memandang sang kekasih. Mereka berjalan menuju lift, turun ke lantai dasar dan menuju basemant. Dengan menaiki Lamborghini milik Taehyung pasangan mafia itu mengendara menyusuri jalanan kota Seoul.

Sepanjang jalan, pikiran Taehyung melayang pada Hyossang, kekwatiran kembali menyelimuti hatinya, ia mengutuki semua yang terjadi, mulai dari ayahnya yang menjadi monster, dia yang akan membunuh orang sampai bayangan noonanya yang mungkin saja terluka dalam insiden ini. Taehyung mengendara dengan kecepatan tinggi sehingga tak butuh lama untuk sampai di komplek hunian Namjoon.

Taehyung menghentikan mobilnya agak jauh dari gerbang masuk hunian keluarga Namjoon, matanya liar memerhatikan orang-orang bertubuh kekar yang berjaga disana dan sosok berkulit putih yang sudah bisa dipastikan itu adalah pemimpin mereka, Taehyung hanya tau bahwa Yoongi itu bagian dari kelompok anak buah Namjoon.

Taehyung memajukan mobilnya sampai berjarak beberapa puluh meter saja dari gerbang masuk, ia dan Yuka lantas turun. Semua anak buah Taehyung juga mengikuti di belakangnya.

"Kita bertemu lagi." Ucap Taehyung dengan senyumnya yang licik.

"Kau lagi, sebenarnya apa masalahmu? Kenapa kau membawa pasukan sebanyak ini?" Sergah Yoongi.

"Aku datang untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya Mr. Kim Jang Hyun, ayolah, jangan berpikir negatif padaku." Taehyung tertawa walaupun tidak ada yang lucu.

"Apa kau tidak lelah selalu mencari masalah dengan kami?" Sejujurnya Yoongi benar-benar malas harus berhadapan dengan bocah mafia ini.

"Baik-baik, sepertinya kau tidak suka basa-basi, to the point saja, mana Namjoon?" Taehyung mengeryitkan matanya.

"Ada urusan apa kau dengan Namjoon?" Emosi Yoongi mulai tak terkendali.

"Wow wow, kau ini tipe orang yang ingin tau urusan orang lain ya!!" Taehyung kembali tertawa, kali ini seluruh anak buahnya juga ikut tertawa.

"Kau mencariku Taehyung-ssi?" Ucap Namjoon dengan santai.

"Wah!!! LIHAT SIAPA INI? SI TINGGI BESAR YANG GAGAH DAN TAMPAN, KIM NAMJOON!!" Teriak Taehyung, "Namjoon-ah, kuberi tau kau sesuatu, aku datang kesini untuk merenggut sesuatu yang sangat berharga darimu." Taehyung tersenyum licik.

"Sejujurnya apakah kau tidak lelah selalu merusuhi hidup orang lain? Apakah hidupmu tidak bahagia bila tidak merusuhi hidup orang lain?" Namjoon memandang lekat ke arah Taehyung.

Kata-kata Namjoon sukses membungkam Taehyung, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mungkin apa yang dikatakan Namjoon adalah kebenaran, hidup Taehyung tidak bahagia jika ia tak merusuhi hidup orang lain, lebih tepatnya ia tidak akan bahagia jika ia tidak menuruti perkataan ayahnya untuk merusuhi hidup orang lain.

Another Side [BTS V] ✔Where stories live. Discover now