+18+

1.4K 152 68
                                    

Hello Guys!
Happy Reading!
+×+

.
.
.
.
.
.

"Sampai kapan kau akan mengurusnya?" jeno membuka pembicaraan dikala heningnya suasana mobil. Pertanyaan itu sontak membuat soobin menoleh ke arah jeno.

"Maksudnya?"

"Kau. Sampai kapan akan mengurus yeonjun itu?" jeno mengulang pertanyaannya lagi, membuat soobin sedikit terkekeh.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu lee jeno?" soobin balik bertanya pada sahabatnya itu.

"Hanya bertanya."

"Mmmm... Mungkin hingga aku lelah..." soobin menjeda kalimatnya sebentar.

"... tapi aku rasa lelah itu tidak akan pernah muncul padaku." soobin tersenyum manis kepada jeno, lalu melanjutkan lagi aktivitasnya melihat keluar kaca mobil.

"Kau mencintainya?"

Lagi-lagi pertanyaan jeno membuat soobin berhenti menatap jalanan. Atensi soobin kembali menatap jeno heran.

"Kenapa menatapku? Kalau tidak mau menjawab, ya sudah."

"Iya jeno. Aku sangat mencintainya. Bodohnya aku dulu sempat membencinya. Tapi akhirnya aku luluh juga. Lucu yaa." kata soobin sambil tersenyum mengingat masa dimana ia masih digoda oleh yeonjun.

"Tapi eommanya tidak merestui kalian. Dan yeonjun sudah memiliki tunangan. Apa kau tidak lelah dimarah, dimaki, dijelek-jelekan oleh keluarganya? Sungguh aku kasihan padamu soobin." perkataan menyakitkan itu justru malah membuat soobin tersenyum.

"Lee jeno, apa kau percaya pada cinta, takdir, jodoh?" soobin menatap kearah jeno yanh masih menyetir.

"Tentu."

"Aku mencintainya, aku hanya mengikuti takdir, dan jika Tuhan memang mentakdirkan yeonjun hyung sebagai jodohku, maka hambatan apapun itu, pasti akan kami lewati. Karena Tuhan tau, aku dan yeonjun hyung memang saling mencintai. Dan aku akan memperjuangkan ini. Ah bukan aku saja. Tapi aku dan yeonjun hyung." ucap soobin panjang lebar, membuat hati jeno benar-benar merasakan sakit yang sesungguhnya.

"Apakah tidak ada tempat untukku dihatimu soobin? Haruskah aku menyerah?"

🍀🍀🍀

Hari demi hari, minggu demi minggu. Lama sudah yeonjun tidak membuka matanya untuk melihat dunia luar. Tapi soobin? Tidak pernah mengeluh atau pun merasa lelah. Bunga mawar merah yang selalu ia bawa setiap pukul 7 pagi selalu menghiasi nakas samping ranjang empuk yeonjun. Buah-buahan segar yang selalu membawa aroma wangi di ruang inap yeonjun. Tapi tetap saja, dimata irene dan taehyung, semua itu perbuatan yeji. Menyedihkan.

Seperti biasa, hari minggu adalah hari favorite soobin. Ia bisa lebih lama menemani yeonjun. Ya walaupun sampai jam 8 saja. Karena takut keluarga yeonjun akan berkunjung.

"Yeonjunie hyung, aku merindukanmu. Apa hyung tidak ingin bangun? Ini sudah 3 minggu sejak kejadian itu. Soobin mohon..." soobin mengelus-elus jemari yeonjun sekedar memberi kehangatan untuk kekasihnya itu.

Stand By Me... [ YeonBin ] ✔Where stories live. Discover now