Ch 17

946 106 18
                                    

"Whueeeekkkk!!! Whueeeekkkk!!!," Krist merengut melihat Off dan Gunsmile memuntahkan semua makanan yang baru mereka makan ke kloset.

Menurutnya respon  yang diberikan kedua sahabatnya itu sungguh berlebihan, terlebih hanya karena mendengar pernyataannya tentang berpacaran dengan Singto. Cepat atau lambat bukan masalah untuk memberi tahu mereka, hanya saja respon dari merekalah yang ingin segera ia tahu. Mendapat respon seperti ini cukup membuatnya kecewa, begitu menjijikkannyakah? Sial...

"Kalian tahu makanan yang kalian makan tadi itu harganya mahal. Aku menraktir kalian bukan untuk dibuang-buang begini!," omel Krist kepada kedua temannya yang kini tengah bersamaan mencuci mulut mereka dengan air kran di washtafel.

"Diam kau Kit! Sial! Cepat, kau harus merendam kepalamu di kloset!!," umpat Off menarik Krist yang sejak tadi bersedekap di ambang pintu.

"Besok kita harus datang ke psikiater, kau harus mendapatkan penanganan khusus!," Gunsmile ikut-ikutan merangkul Krist dan mendorongnya masuk ke salah satu bilik toilet.

"Lepaskan! Kalian pikir aku ini gila!?," Krist melepas rangkulan kedua temannya dengan kesal.

Gunsmile langsung menarik bahu Krist untuk dirangkulnya kembali begitu melihat sahabatnya tersebut mencoba pergi, "Dengar, kau ini hanya stress. Aku yakin, penyakit mentalmu ini akan segera sembuh," ucap Gunsmile prihatin. Offpun setuju dengan ucapan Gunsmile sehingga membuat keduanyapun mendapat hadiah geplakan keras di kepala mereka.

"Bangsat!! Kalian ini benar temanku bukan, sih!?," umpat Krist yang berhasil membebaskan diri. Ia terus berusaha melarikan diri meskipun Off terus saja menghalangi jalannya.

"Astaga, apa yang ku takutkan selama ini benar-benar terjadi!! Tidak!! Tidak!! Kit! Kau tidak boleh seperti ini!! Tidak seharusnya senjata kita bersarang di lubang kotoran itu! Tidak seharusnya pula pantatmu itu menjadi korban!! Ini semua salah! Kau harus sadar!!," panik Off meremas kedua bahu Krist untuk menyadarkannya.

"Benar! Kau ini tampan! Kau bisa mendapatkan wanita dengan mudah Kit!!," timpal Gunsmile tak kalah semangat.

Krist hanya bisa menghela nafasnya, "Sudah bicaranya? Terserah apa kata kalian. Hanya saja karena kalian ini sahabatku, aku pikir kalian yang paling memahamiku," ucapnya lelah. Ia menyingkirkan kedua sahabatnya dengan mudah karena kini kedua sahabatnya tersebut mulai merasa tak enak hati.

"Kit! Mau ke mana kau?!," seru Off yang melihat Krist berjalan keluar.

"Pulang," jawab Krist tanpa berniat menunggu kedua temannya. Seketika kedua sahabatnya yang masih berada di depan washtafel tersebut saling berpandangan.

"Hey! Siapa yang akan membayar makanannya nanti!?"

***

Plustor menatap sedih sebuah tiket penerbangan di tangannya, sebuah keputusan yang sudah ia pikirkan betul untuk melupakan semuanya dan memulai lagi dari awal. Mungkin ia akan menuruti apa kata kedua orang tuanya nanti, ia akan menjalani kehidupan seperti apa yang seharusnya setelah ini. Sebuah penantian yang sia-sia, pada kenyataannya ia memanglah tidak bisa mendapatkan hati Nat. Ia tak benar-benar menganggapnya pria brengsek, ia hanya kecewa saja. Ia benci dengan dirinya sendiri karena tidak pernah bisa mendapat posisi di hati Nat.

Sialan!

Iapun melirik kopernya dan mendesah pelan, sepertinya ia tidak akan kembali lagi ke kota ini. Selamanya! Sepertinya itu jauh lebih baik, daripada terus-terusan sakit hati seperti ini hanya karena satu pria. Setelah memasukkan tiket pesawat ke dalam saku jaketnya, iapun beranjak begitu melihat taxi yang melaju menuju ke arahnya. Sebelum ia benar-benar siap untuk menghentikan taxi yang semakin mendekat ke arahnya tersebut, Bar yang ada di seberang jalan itu jauh lebih menarik untuknya. Minum beberapa gelas dulu sepertinya tidaklah buruk.

A MEDICINEOnde histórias criam vida. Descubra agora