Ch 19

622 56 35
                                    


Ciyeeee.....yang uda nunggu setahun.....sampek lupa ama jalan ceritanya... 😂 Tenang, kalian gak sendiri....karena authornya juga musti baca ulang ceritanya sendiri buat lanjutin. Hahahahaa.....
Buat kamu-kamu yang sampai ngirim pesan buat nanyain kapan lanjut, yu ar de bes.... Terima kasih banyak.... Kalian-kalian ini yang bikin aku jadi mo lanjut lagi ini cerita. Wkwkwkwk

Oke, langsung ae ya. Bismillah.

Cekijroooottt...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dalam beberapa minggu terakhir ini, Krist merasa kepalanya ingin meledak. Bagaimana tidak, selama itu juga ia telah kehilangan kabar Singto. Singto pergi seolah ditelan bumi. Bagaimana mungkin bisa seseorang meninggalkannya dalam waktu sekejap tanpa kabar apapun! Ia meraba dirinya sendiri, mengingat kesalahan yang mungkin saja telah ia lakukan hingga membuat Singto pergi tanpa mengatakan apapun. Namun semudah itu ia tahu bahwa dirinya benar-benar tidak merasa mempunyai kesalahan besar sehingga membuat dirinya layak untuk ditinggalkan seperti ini.

"Sialan!," umpat Krist membanting kotak bekalnya. Beberapa dokter muda yang satu ruangan dengannya melihat ke arahnya dengan spontan.

"Hei Kit.... Kalau kau tidak mau, biar aku yang memakannya. Jangan memperlakukan makanan seperti ini. Tingkahmu benar-benar seperti sedang ditinggal pergi suami tanpa kabar!," celetuk Off yang sejak tadi risih melihat Krist hanya memelototi kotak bekalnya tanpa membukanya. Dan sekarang sahabatnya itu berganti memelototinya! Ya! Memelototinya sampai terlihat kedua bola matanya yang seperti akan meloncat keluar.

Off berpura-pura terkejut, "Astaga, apa aku benar?," godanya dengan kedua telapak tangannya menutupi mulutnya.

"Ini untukmu! Makan ini!," kesal Krist mendorong bekal makanannya ke hadapan Off. Lalu iapun memilih pergi dari sana, cukup lelah meladeni sahabatnya yang tak pernah bosan-bosannya menggodanya dan mencari gara-gara. Akan menjadi panjang urusannya kalau ia menurutinya.

"Apa yang salah dengannya?," heran Off.

Ice yang juga ada di sana dan melihat semua kejadian sejak awal hanya menanggapinya dengan gelengan kepala. Ia sedikit menjauhkan wajahnya ketika Off tiba-tiba duduk di sebelahnya dan mendekatkan wajahnya untuk membisikinya sesuatu.

"Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini aku tidak melihat Krist bersama si pria kacamata itu," bisik Off takut ada yang mendengar selain mereka berdua.

Ice tersenyum, pria itu lagi-lagi menggelengkan kepalanya. "Urusi urusanmu sendiri," sarannya. Tapi Off tak menyerah begitu saja, ia selalu bersemangat jika itu mengenai urusan orang lain. Terlebih itu adalah urusan sahabatnya. Menurutnya ia harus tahu! Dengan cara apapun!

"Padahal aku sangat yakin jika kedekatan mereka terlihat..uh...seperti ini," bisik Off lagi mantap sembari memperagakan gerakan 'keluar masuk' menggunakan jari-jari tangannya.

***

Dalam perjalanan pulang, lagi-lagi Krist memilih jalan memutar untuk sekedar melewati jalan di mana nenek Singto berjualan. Berharap kali ini ia tidak mendapat hasil nihil, pada kenyataannya ia harus menerima lagi bahwa nenek Singto masih belum jualan. Ada yang berbeda, jika kemarin-kemarin ia masih menganggap itu hal wajar, tapi hari ini ia merasa bahwa itu menjadi hal yang sangat aneh.

Apa nenek sedang sakit?

Alasan seperti itu ia rasa kurang kuat jika sampai membuat Singto benar-benar memutus kabar sepihak dengannya. Ia bahkan tidak bisa menghubunginya lagi.

"Sialan, habis meniduriku dia mencampakkanku? Apa aku sudah tertipu dengan manusia brengsek?," Krist memukul stir mobilnya emosi sampai tak sadar telah membuat klakson mobilnya berbunyi dan membuat keributan di jalan. Mana mungkin ia menceritakannya kepada orang lain, sahabatnya sekalipun! Dia, ditiduri Singto lalu dicampakkan!? Jangankan dicampakkan dan ditiduri, mendengar ia pacaran dengan Singto saja pasti akan membuat seluruh rumah sakit heboh. Sialan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A MEDICINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang