Prolog

1.7K 139 62
                                    

"Aku sayang Mama. Aku bakalan lakuin apapun buat Mama dan adik aku, apapun itu."

****

Sekedar cacatan hati sembilan tahun yang lalu.

Aku adalah anak sulung dari dua bersaudara. Aku dan adik gadisku yang masih berumur dua belas tahun. Kami berselisih enam tahun.

Aku, Mama, dan adikku sudah tidak memiliki ayah sejak sembilan tahun yang lalu. Ayah ku meninggal saat adikku berusia sekitar satu tahun karena sakit selaput otak. Dulu kami keluarga sangat bahagia, seakan-akan kami keluarga paling beruntung. Setelah masa iddah Mama selsai, ia menikah lagi dengan rekan kerjanya. Tapi, harapan kami untuk bahagia kedua kalinya pupus kembali, karena Ayah tiri kami meninggal karena kecelakaan.

Aku tau, Mama sangat terpukul untuk kesekian kalinya.

Dan, saat kami kembali ke rumah nenek kami, khususnya mama merasakan cobaan yang begitu sakit.

Kakek nenek ku meninggal dunia, dan mamaku tidak diterima baik disekitar tetangganya disana. Mamaku selalu dimaki dengan ucapan yang tak senonoh, selalu menjadi buah bibir, selalu di kucilkan oleh tetangga sebelah kami. Aku yang masih berusia delapan tahun itu hanya sembunyi di pojokan kamar, sambil menahan tangis setiap kejadian itu terjadi pada mama ku. Dan, aku tak lupa untuk selalu merangkul adik kecilku yang masih berusia dua tahun. Mungkin kalian akan terpukul saat mengetahui cerita-cerita kami sembilan tahun silam itu. Yang mana saat usia adikku yang seperti itu, sangat membutuhkan kasih sayang seorang ayah, lingkungan yang bahagia, dan penuh warna. Tapi, aku bersyukur karena hanya aku yang mengerti akan hal itu. Walaupun aku tau, hati yang paling terluka adalah Mama ku.

Sedih sekali saat mengingat kejadian itu, sedih sesedih-sedihnya.

Mama ku bisa bangkit saat ada tetangga baru di sebelah rumah kami. Beliau dan keluarga nya selalu memberi semangat pada Mama kami, hingga mama bangkit, dan bekerja mati-matian untuk membiayai aku dan adikku, lalu kita pindah ke tempat yang penuh kebahagiaan di Bogor, dan kami hidup dengan serba kecukupan. Mama yang sudah di angkat menjadi manager di perusahaan besar, dan aku bisa membantu mama dengan menjadi model majalah sekolah. Walaupun kami bertiga masih tidak memiliki kepala keluarga hingga kini. But, you can find my new life on the next story.

Aku janji pada diriku sendiri untuk selalu menjaga kebahagiaan ini, akan terus menjadi anak yang berbakti pada mama ku, dan juga akan selalu menjaga adik kecilku yang sudah berusia dua belas tahun.

Kalian akan terus menemukan titik-titik kebahagiaan kami di cerita Sini.

***

Gadis cantik berambut panjang yang tergerai bebas itu, menutup pelan buku catatannya. Perlahan dia mengerti akan kehidupan selanjutnya. Gadis itu akan terus memegang janjinya untuk keluarga kecilnya, hingga dia rela melakukan apapun untuk kebahagiaan Mama dan Adiknya.

****

A. N

Selamat datang di cerita ini. Terserah kalian nebak cerita ini bahagia atau sedih. But, hopefully kalian suka, dan aku yakin kalian akan suka. Terimakasih❣. Xoxoxo kalian ku😚


Jangan lupa follow ig author:')

Jangan lupa follow ig author:')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1KM [TERBIT]Where stories live. Discover now