Chapter 15

163 24 0
                                    


“Gue udah ga bersikap childish, Tapi kenapa Lo overprotective ke gue. Sikap Lo buat gue ga enak. Selalu ada tekanan setiap waktunya."
-Dyah-

T. B. C
.
.
.

======

"Dyah biar di mobil gue." Jeff menarik lengan Dyah untuk memasuki mobilnya.

"Woy! Dyah pacar gue. Bukan pacar lo!!"

"Gue abangnya." Tegas Jeff yang membuat geram Zeddy. Sedang Dyah tidak bisa memberontak. Arghh! Kenapa dirinya tidak bisa melawan Jeff? Malah ia hanya diam saja tak berkutat.

"Baru aja jadi calon Abang! Belagunya kayak tai." Maki Zeddy saat mereka sudah melesat pergi menuju tempat rapat.

Dalam mobil Dyah marah dalam diam. Tak ada sepatah katapun ia keluarkan. Benar-benar kesal sama tingkah calon abangnya.

Hiks hiks hiks.

Dyah nangis? Jeff menoleh, melihat Dyah menangis sambil tertunduk. Kenapa?

"Kenapa lo nangis?"

Dyah masih terisak. Isakan itu membuat Jeff tidak tega. Apalagi cewek yang menangis. "Dyah, lo kenapa?"

"Hiks. Gue ga suka diginiin. Gue ga suka!"

Jadi gadis itu menangis karena sikap Jeff yang terlalu mengaturnya, dan mengekangnya. Jeff memelankan laju mobilnya. "Dyah, gue cuma mau jagain lo."

"Tapi ga gini caranya! Lo itu masih orang baru dalam kehidupan gue." Kata Dyah bernada tinggi membuat Jeff merasa bersalah.

"Dy, tapi gue harus ngelaksain tugas ini. Karena nantinya lo jadi adek gue. Gue cuma ga mau lo kecewa sama cinta lo yang terlalu sama dia."

Dyah masih memalingkan wajahnya. "Lo tau apa tentang gue sama Zeddy? Ha?!" Kini Dyah menatap lekat wajah Jeff. Heran sekali sama cowok di sampingnya itu. "Gue udah nyaman sama dia. Kalau pun enggak, mungkin hubungan gue udah kandas dari dulu."

Dyah semakin membantah, dan itu tidak boleh terjadi. Jeff harus lebih tegas, ia tidak boleh lemah karena tidak tega pada Dyah. "Enggak. Pokoknya, gue akan tetep pantau lo!" Tegas Jeff seolah tidak menerima bantahan. Ia tau, Dyah lagi terisak dalam diam sambil memalingkan wajahnya. Biarkan saja itu terjadi. Karena ia tidak akan menyia-nyiakan calon adik ceweknya yang seperti Dyah. Ia sangat bersyukur bisa memiliki dua adik cewek seperti mereka. Jadinya, ia harus melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Tidak sabar untuk pernikahan papanya dan Rina.

Untuk menghilangkan jenuhnya selama perjalanan, Dyah memainkan ponselnya. Sudah beberapa hari ini, ia jarang buka WhatsApp. Sudah banyak pesan yang belum terbalas, bahkan grup chat teman dekatnya.

🧕🧕Bar bar Sholeh 🧕🧕

Ocin : Dyah kemn ya. G nongol🙄

Sofi : udh tau kan, klo tmn kita yang satu iitu super duper sibuk.

Ocin : iya sih. Anak sibok.

Sofi : nongkrong kuy....!!! 😚

Ocin : berdua aja???😒

Sofi : si Dyah lagi ga on.

Ocin : dahla, kita duluan aj. @Anindyah bukaa grup yaaa!!!☺️☺️

Ocin : smngt Dyahhhh!!!!😍

Ternyata kedua curut itu sudah mencarinya. Bahkan sekitar seminggu mereka tidak bertemu.

Dyah : mksih! Kaliankuu😍😍 i miss U so.

1KM [TERBIT]Where stories live. Discover now