Bab 3

82.6K 7.8K 204
                                    

"Kita break 30 menit ya sambil nunggu buat persiapan pemotretan selanjutnya," ucap Indra, fotografer dari sebuah majalah fashion yang terkenal di Indonesia.

Aretha melangkah menuju sebuah tempat duduk yang disediakan untuknya, dan disana pula Putri, sang manajer tengah duduk manis menungguinya selesai pemotretan.  Kali ini model yang digunakan majalah Role Fashion & Style hanyalah Aretha. Namun terkadang, dalam beberapa pemotretan lain, ia bekerja sama dengan artis atau influencer yang lain.

Aretha menarik salah satu kursi lalu duduk dan meraih sebotol air mineral. Putri yang sedari tadi hanya menatap layar iPad sambil membalas beberapa e-mail, seketika perhatiannya teralihkan karena kursi kosong disebelahnya tiba-tiba terisi. Ia melihat raut wajah lelah dari artis sekaligus sehabatnya itu.

"Jadwal gue buat lusa banyak gak Put? Mau ada acara nih."

"Acara? Kok mendadak? Bentar ya, gue lihatin dulu,"

Putri kembali menatap layar iPad yang ada di genggamannya. Ia mengamati jadwal-jadwal yang akan dilakukan Aretha selama kurun waktu satu minggu ini. Beruntung, saat melihat hari dan tanggal esok lusa tidak ada jadwal yang terlalu menyibukkan.

"Cuma ada fitting baju sama Ranty Fashion, buat acara award bulan depan. Atau mau re-schedule aja? Biar sekalian kosong seharian. Lusa jadwal lo cuma itu doang kok,"

"Fitting jam berapa emang?"

"Jam 9 pagi."

"Enggak deh, gue datang aja,"

Putri melirik ke arah Aretha sejenak, sebelum melontarkan pertanyaannya, "Tumbenan? biasanya kalo schedule cuma satu doang, minta ganti hari."

"Gue mau ke acara reuni SMA,"

"HAH? Serius lo Re? Bukannya lo selalu nolak kalo diminta datang," tanya Putri sambil meletakkan iPad ke atas meja.

Aretha mengangguk kecil kemudian menandaskan sisa air mineral dalam botol. Membahas hal ini, tenggorokannya mendadak menjadi kering dan haus. Meskipun belum seratus persen yakin bahwa di acara itu ia akan merasa baik-baik saja, tapi apa salahnya mencoba. Toh, ada Vina, sahabatnya yang pasti akan selalu berada di sampingnya.

"Hm, tenang aja ada sahabat gue kok. Lagian, gak enak udah 6x teman gue datang ke rumah buat ngundang secara personal, masa ditolak. Kasihan juga lama-lama,"

"Iya juga sih. Eh, tapi lo gak takut ketemu mantan lo itu?"

"Radhika? Gak mungkin lah, orang dia aja tinggal di luar negeri. Nih, lo tabok aja muka gue kalo emang dia beneran datang! Gue jamin, dia gak akan datang."

oOo

"Gue datang,"

Jawab Radhika ketika Bayu, sahabatnya semasa SMA mengatakan bahwa akan ada acara reuni besok lusa. Radhika tahu setiap tahun selalu ada acara ini. Namun, karena sejak lulus SMA ia melanjutkan pendidikan dan tinggal di luar negeri, ia tak pernah sekalipun menghadiri acara tersebut. Beberapa kali temannya mengundang melalui e-mail maupun pesan pribadi, tapi apa daya jika jadwal kuliah selalu menjadi penghambat pun ia juga bekerja disana.

"Wah, beneran Dhik? Seru nih!" Sahut Bayu.

"Tapi lo jangan koar-koar di grup ya, diam-diam aja, jangan sampai ada yang tahu kalo gue datang,"

"Santai, aman sama gue mah."

Radhika tersenyum kemudian meraih cangkir berisi kopi Americano favoritnya. Sebenarnya esok lusa, ia harus kembali ke London, untuk menghandle beberapa pekerjaan. Namun, niat kembali itu seketika ia urungkan.

Siapa tahu, di acara nanti ia bisa kembali bertemu dengan Aretha. Pertemuan tak sengajanya dengan Aretha di Venice beberapa waktu lalu, masih membekas dalam ingatannya. Saat itu hanya sekian detik mereka bertemu, karena setelahnya Aretha langsung berlari dan menghilang di antara keramaian.

Sebenarnya ia sudah berusaha mengejar. Ia ingin kembali mencoba menyapa sosok perempuan yang paling berpengaruh terhadap hidupnya. Dan kalau boleh jujur, banyak perempuan di luar sana yang terang-terangan menunjukkan ketertarikan pada Radhika, namun tak ada satu perempuan pun yang mampu membuatnya tertarik untuk menjalin hubungan. Dan bodohnya, ia selalu membawa nama Aretha, untuk menolak wanita-wanita itu.

"Maaf, gadis di foto ini akan marah jika tahu saya di dekati oleh wanita lain."

Kurang lebih begitu jawabannya, sembari menunjukkan fotonya bersama Aretha saat masih mengenakan seragam SMA. Foto yang masih tersimpan rapi dalam dompetnya itu, benar-benar ia manfaatkan untuk menolak halus wanita yang berusaha menarik perhatiannya.

"Gokil!" Ucap Bayu sambil menatap layar handphone di tangannya.

Radhika yang tidak tahu hal apa yang membuat Bayu terkejut, memilih bungkam. Ia lebih memilih melirik Bayu sebentar, kemudian kembali menikmati kopinya. Lagian, buat apa mengetahui isi pesan orang lain yang bahkan tidak ada urusan dan tidak penting untuknya.

"Acara reuni bakal kedatangan artis Dhik!" Bayu menepuk-nepuk pundak Radhika dengan semangat.

"Apaan sih lo, gak jelas banget. Artis siapa? Dewa19? Kahitna?"

"Aretha! Aretha bakal datang di acara reuni tahun ini!"

Ucapan Bayu, sukses membuat Radhika hampir menyeburkan minuman yang masih berada dalam mulutnya. Aretha datang di acara reuni?

"Serius gak lo. Jangan-jangan kabar hoax lagi,"

"Hoax biji lu meledak! Nih kalo gak percaya. Dia posting foto di akun instagram pribadinya, lo baca tuh captionnya."

Radhika meraih handphone Bayu yang disodorkan kepadanya. Layar handphone berukuran 6 inch itu menampilkan laman akun instagram Aretha yang sudah bertanda centang biru, terlihat foto Aretha bersama dengan seorang perempuan yang cukup familiar untuknya.

"Ini Vina kan?" tanya Radhika sambil menunjuk perempuan yang berdiri di samping Aretha.

"Vina sekretaris OSIS dulu?"

Radhika mengangguk sebagai jawaban.

Aretha memposting sebuah foto dengan pose memeluk Vina dari samping. Senyumnya terlihat lepas. Foto yang telah disukai lebih dari 100.000 akun itu, memiliki caption yang cukup menjelaskan bahwa ia akan benar-benar datang di acara reuni tahun ini.

Likes 137,455
Comment 1,450

real__arethaaa Reunion party? Why not! 👻

🌹🌹🌹

Happy reading...
Jangan lupa vote dan komen!

Saranghaja! 🤗

( FOLLOW IG : @hellochingu__ )

After Met You (SUDAH TERBIT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin