Bab 16

60.8K 5.7K 77
                                    

Seperti yang aku umumkan sebelumnya bahwa cerita ini akan dihapus sebagian. Dan bab ini adalah part terakhir dari cerita AFTER MET YOU yang aku tinggalkan di Wattpad, karena cerita ini sudah selesai sejak 4 April 2021 dan akan segera terbit di Circle Pedia. Pre-Order novel akan dilaksanakan tepat pada tanggal 25 Juni 2021.

Pantengin IG Circle Pedia dan juga IG aku @rismasefty_ untuk mengetahui info tentang Pre-Order “AFTER MET YOU”

Terimakasih sudah membaca cerita ini, memberikan dukungan berupa votes dan komentar, serta kritik dan saran. ❤️

Terima kasih banyak ❤️

Regards, Hello Chingu

***

Usai Randi dan Radhika kembali ke kantor mereka, yang ternyata hanya berjarak sekitar dua ratus meter dari kafe yang ia datangi bersama Erik, Aretha masih merasakan kegelisahan dalam hatinya. Tatapan Radhika yang bahkan sudah lima belas menit berlalu, masih membuatnya bertanya-tanya. Aretha bisa menangkap raut muka penasaran sekaligus penuh tanya melalui sorot mata laki-laki itu. Radhika, terkadang memang menjadi sulit untuk dimengerti namun pada beberapa waktu tertentu, ia terlalu mudah untuk dibaca. Seperti tadi, saat mereka bertemu, tanpa sengaja.

"Re, fokus." Aretha merasakan Putri menyentuh tangannya, meminta Aretha kembali ke kenyataan.

"Oh, sorry Rik, sorry. Tadi lo ngomong apa ya?" Tanya Aretha dengan nada canggung, yang dibalas senyum tipis oleh Erik.

"Kita mulai photoshot buat produk dua minggu lagi, untuk shooting iklannya kemungkinan dimulai setelah photoshot beres. Bisa jadi dua atau tiga hari setelahnya. Untuk lokasi pemotretan nantinya ada di studio kantor, fasilitasnya cukup lengkap dan memadai. Sedangkan untuk video iklan, bakal kita update. Nanti bisa gue kirim ke Putri, ya kan Put?" Terang Erik sambil menatap Putri yang manggut-manggut mengerti.

"Ya, pak Erik."

"Jangan panggil gue pak kalau di luar kantor atau nggak dalam situasi formal. Panggil gue Erik, aja."

"Oke, Erik."

Erik kembali melirik kepada Aretha yang duduk tepat di depannya. Beberapa kali ia perhatikan, artis yang kini tengah berada dipuncak karir itu melamun dan menatap kosong ke arah gelas yang bahkan isinya belum berkurang sedikit pun.

Pertemuannya dengan Radhika, mungkin menjadi alasan kuat mengapa gadis ini mendadak menjadi diam. Berbeda dengan Aretha beberapa menit lalu, yang Erik temui di kantor. Namun, lagi-lagi ini hanya asumsi pribadinya saja dan yang nggak mungkin ia tanyakan secara langsung. Meskipun ia juga menahan rasa penasaran dalam hatinya tapi ia masih sanggup untuk menahan diri.

"Di minum Re kopinya. Dingin nanti, jadi gak enak." Suara Erik membuat Aretha kembali menatap laki-laki itu dengan senyuman yang terkesan di paksakan.

"Iya. Hampir lupa."

Mereka kembali mengobrol dengan topik yang berbeda. Bahkan mereka sempat membahas mengenai fenomena penggunaan media sosial sebagai salah satu metode marketing yang saat ini sangat diminati. Namun, tentu saja obrolan itu hanya didominasi oleh Putri dan Erik. Sementara Aretha hanya sesekali menimpali, karena sejujurnya ia tak tertarik untuk membicarakan apapun saat ini.

Bahkan, sampai di dalam mobil, ketika ia dan Putri menuju ke kantor manajemen. Aretha masih tetap bergeming. Pandangan terus ia buang ke arah jendela mobil. Mengamati aspal yang kini mulai terlihat basah, karena hujan yang turun. Mobilnya pun berjalan dengan cukup lambat, karena kemacetan yang semakin sore semakin tak terkendali.

After Met You (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now