𝐩𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠 ||-𝟎𝟎

2.5K 259 35
                                    

↻ᵗᵒ ᵐᵃᵏᵉ ⁱᵗ ᵐᵒʳᵉ ᶜᵒᵐᶠᵒʳᵗᵃᵇˡᵉ ᵗᵒ ʳᵉᵃᵈ, ʸᵒᵘ ᶜᵃⁿ ᶜʰᵃⁿᵍᵉ ᵗʰᵉ ᵇᵃᶜᵏᵍʳᵒᵘⁿᵈ ˢᶜʳᵉᵉⁿ ᵗᵒ ʷʰⁱᵗᵉ, ᵇᵉⁱᵍᵉ ᵒʳ ᵇˡᵃᶜᵏ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ᵗᵒ ᵐᵃᵏᵉ ⁱᵗ ᵐᵒʳᵉ ᶜᵒᵐᶠᵒʳᵗᵃᵇˡᵉ ᵗᵒ ʳᵉᵃᵈ, ʸᵒᵘ ᶜᵃⁿ ᶜʰᵃⁿᵍᵉ ᵗʰᵉ ᵇᵃᶜᵏᵍʳᵒᵘⁿᵈ ˢᶜʳᵉᵉⁿ ᵗᵒ ʷʰⁱᵗᵉ, ᵇᵉⁱᵍᵉ ᵒʳ ᵇˡᵃᶜᵏ. ᵃˢ ᶜᵒᵐᶠᵒʳᵗᵃᵇˡᵉ ᵃˢ ʸᵒᵘ ᵍᵘʸˢ ᵃʳᵉ, ᵇᵘᵗˢᵘᵍᵍᵉˢᵗ ʰᵃᵛⁱⁿᵍ ᵃ ʷʰⁱᵗᵉ ᵇᵃᶜᵏᵍʳᵒᵘⁿᵈ ᵃᵗ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵍⁱⁿⁿⁱⁿᵍ ᵒᶠ ᵗʰᵉ ˢᵗᵒʳʸ

 ᵃˢ ᶜᵒᵐᶠᵒʳᵗᵃᵇˡᵉ ᵃˢ ʸᵒᵘ ᵍᵘʸˢ ᵃʳᵉ, ᵇᵘᵗ ᴵ ˢᵘᵍᵍᵉˢᵗ ʰᵃᵛⁱⁿᵍ ᵃ ʷʰⁱᵗᵉ ᵇᵃᶜᵏᵍʳᵒᵘⁿᵈ ᵃᵗ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵍⁱⁿⁿⁱⁿᵍ ᵒᶠ ᵗʰᵉ ˢᵗᵒʳʸ ☾

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pria kang berjalan menyusuri kompleks menuju suatu tempat. Langkahnya menimbulkan jejak ukir sepatu, membuat siapa saja bisa membuntutinya.

Masih berumur 27 tahun, pemuda surai pekat hazelnut ini sangat dermawan pada siapa saja. Di tahun 2025 jaman sekarang bukankah langka pemuda tampan seperti dia sangat dermawan, baik, sopan dan tulus? Itu sebutan yang pas bagi pemuda Kang.

Tapi ingat, Taehyun dingin pada beberapa wanita.

Kembali ke inti cerita, Taehyun mengunjungi sebuah Taman Kanak-kanak yang ada di sekitar kompleks rumahnya. Dengan perasaan senang, Taehyun melaksanakan perintah dari isi hatinya.

Taehyun bermaksud menemui si pemilik TK karena ada urusan pribadi. Yup, sampailah Taehyun di depan gerbang TK yang menampilkan suasana menyenangkan, cocok untuk anak seusia mereka.

Tangannya menyentuh atas pagar setinggi perut, dengan perlahan pemuda itu membuka pintu gerbang sampai berdecit. "Permisi...," sapa nya ramah walau tak ada satupun orang yang membalasnya.

"Ahahaha, Kau tak bisa mengejarku!" seru pria kecil yang melintas di hadapan Taehyun dengan riang nya.

Taehyun terus mengamati pria kecil yang berlari kencang sambil menggenggam kertas lipat berbentuk burung yang tadi berlari di hadapannya. Walau pria kang terkenal akan senyumnya yang tulus, pria ini juga bisa kecewa dan sedih. Semua manusia merasakannya bukan?

Berbeda dari sebelumnya, Taehyun tampak lebih lesu saat setelah melihat riang dan eloknya pria kecil itu berlarian kesana-kemari diikuti canda tawa bersama temannya.

Jujur, Taehyun mengingat anaknya yang telah tiada satu tahun yang lalu akibat suatu insiden.

"Oh, Taehyun! Kau sudah datang? Mari masuk, kau semakin tampan saja!" seru seorang wanita paruh baya yang tampak berbobot. Taehyun langsung memalingkan pandangannya ke arah wanita ramah itu dengan membungkuk bermaksud menghormati. "I-iya, Bu Yoon."

Taehyun pun melangkah maju memasuki bangunan sederhana itu dengan senyuman pahit. Namun, seorang pria kecil menerobos masuk sambil berlari, membuat tangan kiri Taehyun kesakitan.

"Aduh!" rintih pemuda kang saat setelah pria kecil yang menggenggam kertas lipat berbentuk bangau itu tak sengaja menabrak lengan pria jangkung. Tak lupa Taehyun mengelus jari jemarinya guna mengurangi rasa sakit.

"M-maaf kan aku...," tutur anak tadi sambil membungkuk dengan raut wajah menyesal. Ah, sangat menggemaskan. Tetapi, Taehyun semakin memperdalam ingatannya saat insiden yang membuat anaknya tiada.

Dan entah kenapa anak itu membuat Taehyun tercenung saat pria kecil menatapnya. Tatapannya sangat mirip, bahkan wajahnya pun hampir 100% menyerupai anak kandungnya. Apalagi tingkah lakunya.

"K-Kang Yeo Reum...apa itu kau?"

Hanya itu isi pikirannya yang sekarang sedang berkecamuk. Taehyun mengambil nafas panjang dan menatap intens si pria kecil.

"Nama mu siapa? Berapa umur mu? Kau sangat tampan," Taehyun mengelus pipi si bocah.

Pria kecil itu mendongak dan menggapai ujung baju si pemilik TK yang ada di sampingnya. Wanita itu tersenyum dan memberi isyarat pada anak itu untuk memberitahu namanya dengan sopan.

"Aku Kang Yeo Reum. Umur ku 5 tahun, paman." ujarnya malu-malu sambil mencengkram ujung baju Wanita itu.

Pria kang terpaku akan jawaban dari si anak, pikiran yang bergelut di otak Taehyun hanya satu.

Tidak mungkin dia anak ku.

next or unpub?

𝑪𝑹𝑨𝑵𝑬 | 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒔𝒕𝒊𝒐𝒏 ✓Where stories live. Discover now