𝐘𝐄𝐒𝐓𝐄𝐑𝐃𝐀𝐘 • 𝟏𝟕

382 109 49
                                    

C R A N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

C R A N E


"Sayang sekali, kalian masih saja tak dapat melihat wajahku," sahut sang pria yang tampak mendekati Taehyun. Tangannya pun justru terlihat sedang menyembunyikan sesuatu dari belakang punggung. Entah apa itu senjata api ataupun tajam, tapi agaknya itu benda yang berbahaya.

Taehyun bersuara, "Yeora, Di mana Yeora! Aku mencari Yeora!" sambil mengepalkan tangan penuh keringat. "Jangan bilang kau menyembunyikan keberadaannya?"

Sedangkan pria bersuara berat itu tertawa, "Haha! Yeora atau Yeosa?"

Deg.

Mata Taehyun melebar, "Apa maksudmu?" Saliva ikut tertelan masuk ke tenggorokannya yang kering. Dengan sikap yang tidak dapat dicerna, pria bertopeng itu menyunggingkan senyum tanpa diketahui oleh sang oknum kang. "Oke, sekarang aku ingin bertanya. Menurutmu apakah kejadian tahun lalu adalah kejadian mengerikan yang sengaja dilakukan oleh seseorang?"

Sungguh, ini aneh. Apa kejadian itu memang sengaja dilakukan sama seperti yang ada dalam pikiran Taehyun? Atau memang pelakunya adalah—pria ini? Taehyun yakin kejadian tahun lalu adalah bentuk balas dendam, tapi apa? Dan siapa?

"Apa itu kau? Kau yang melakukan hal itu?" Cibir Taehyun sedikit ragu. Namun, ucapannya disahut oleh Yeonjun yang sedaritadi menyimak, "Tapi, Taehyun. Sepertinya bukan orang ini."

Taehyun pun merespon ucapan pria Choi, "Lalu siapa? Bukan'kah ini masuk akal?"

"Aku yakin kejadian tahun lalu memang disengaja. Tapi, feeling ku mengatakan bahwa pelakunya sama seperti kecelakaan pesawat yang ditimpa Hueningkai. Kau tau 'kan tentang kecelakaan pesawat yang disengaja oleh seseorang?"

Seketika Taehyun mendengus, "Tolong jangan sebut namanya, aku sungguh tidak ingin mendengar namanya lagi!"

"Loh, memang kenapa?" Kikuknya. Tangan Taehyun terangkat setengah dada, lalu telunjuknya ia acungkan ke hidung Yeonjun. "Jika kau menyebut namanya, aku akan terus merasa terpuruk. Dia mengingatkanku pada Nana!"

"Hei sudah dong ngobrolnya, Kau tidak kasihan dengan anakmu?" Pria itu lagi-lagi berbicara dengan lagak angkuh—tak lupa dengan pose kacak pinggangnya.

"Anakku? Ada apa dengan anakku? Dia aman bersama Yeosa. Jangan ganggu mereka, cukup denganku saja!"

"Astaga benar-benar bodoh, Yeosa itu pesuruhku. Anakmu dibawa oleh Yeosa! Haha! Memang benar lelaki bodoh." Tawanya mencairkan suasana yang sedikit tegang.

"Pesuruh?! Yeosa Pesuruhmu?!" Taehyun tersentak kaget, ia melebarkan matanya lebih dari jeruk yang menggelinding. "J-jangan bohong! Yeosa itu baik seperti istriku!"

"Memang anak kembar harus memiliki sifat yang sama? Tidak'kan? Kalau tidak percaya, coba saja temui mereka."

Kaki Taehyun mengambil langkah putar, berniat untuk menemui Yeosa dengan anaknya, Kang Yeoreum. Ini terlalu menjebak, ia tak ingin anaknya kembali menghilang, bahkan tiada di tangan orang yang sudah Taehyun percaya.

"Taehyun, Jangan!" Cegah Yeonjun dengan uluran tangannya yang menjamah pergelangan pria kang. Seketika Taehyun berhenti sejenak, "A-apa? Kenapa? Aku tidak ingin—"

"Dia menjebakmu, bodoh!!" Seru Yeonjun sampai menggema, ruangan itu memang menyebabkan suara jadi sedikit menggema karena kosong, tak ada benda permanen yang diletakkan disana. "Lihat, kau terpengaruh oleh ucapannya! Dia pergi!!" Yeonjun menunjuk tempat dimana pria bertopeng tadi berdiri, namun keberadaannya sudah menghilang.

Taehyun bungkam, hatinya mengempis. Ia merasa bodoh, sangat bodoh. Dirinya terlalu mencintai seseorang yang memang sangat berharga baginya. Sekarang Taehyun dilema, ia harus menolong istrinya atau anaknya yang jika benar dibawa oleh Yeosa, pesuruh pria bertopeng?

"Taehyun, sadarlah. Aku tau kau mencintai mereka, sangat mencintai mereka. Akupun begitu, Aku merasakannya setelah adikku menghilang. Tapi, jika kau sangat terobsesi dengan ucapan pria tadi, kau salah. Salah besar. Jadi sekarang pilihanmu hanya tertuju pada Crane, origami Yeoreum. Kau harus mengambil Crane, menyelamatkan Crane itu," tutur Yeonjun dengan bijaknya seraya menepuk pundak Taehyun pelan.

"Tunggu, kau punya adik tapi justru menghilang?"

"Iya, entah apakah aku akan berhasil mencarinya. Orangtuaku terus mengekang ku untuk mencarinya, dan aku pun menjadi detektif karena alasan itu." Yeonjun menggaruk tengkuk.

Taehyun mengernyit sebentar, "Tapi, sepertinya Kak Yeonjun memang berbakat menjadi detektif. Kalau boleh tau, siapa namanya?"

"Choi Vii. Sudahlah, ayo kita mencari pria itu, pasti Crane Yeoreum di bawa olehnya! Crane itu bisa menyelamatkan nyawa Yeoreum dan Yeora, serius!" Pria Choi tampak belingsatan, kakinya segera melangkah mengejar pria bertopeng yang sudah satu menit meninggalkan mereka.




























"Kenapa Kak Yeonjun bisa tau jika Crane itu akan menyelamatkan nyawa mereka? Ah sudahlah, intinya aku harus mencari pria tadi!"




------
Hayoooo, wkwkw
Kalian pasti menyadari sesuatu(๑¯◡¯๑)

Inget ya, kalo kalian ngerasa ceritanya agak aneh, itu karena cerita ini piece story dari CODE dan kawan kawan. Walau ini memang sebagian besar menceritakan tentang kasih sayang dalam lingkup kekeluargaan. Tengkyuu( ◜‿◝ )♡

𝑪𝑹𝑨𝑵𝑬 | 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒔𝒕𝒊𝒐𝒏 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang