𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐦𝐲 𝐥𝐨𝐯𝐞 ||-𝟎𝟔

612 141 18
                                    

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Yeobo, aku merasa bahwa Yeo-ku akan segera lahir?" Wanita itu tersenyum mengelus perut buncit dengan arti lain

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Yeobo, aku merasa bahwa Yeo-ku akan segera lahir?" Wanita itu tersenyum mengelus perut buncit dengan arti lain. Ia mendekati sang suami yang sedang sibuk berpikir di meja kantor rumahnya.

Sang suami yang hanya diam dan sibuk bergelut dalam pikiran membuat istrinya merengut sebal. "Yeobo," panggilnya lagi dengan bibir kerucut.

Taehyun mungkin tak mendengar seruan dari istrinya. Makanya, saat dia menoleh ke kanan—dimana istrinya berdiri—ia terkejut hampir terjungkal. "Y-yeora! Astaga mengangetkan!" Sang pria mengelus dada dengan mata membulat.

Wanita itu tersenyum dan kembali membuka mulut, "Kenapa lebay sih? Oh ya, Yeobo. Buat kertas lipat yuk?" Wanita itu mengulurkan tangannya bermaksud mengajak sang suami bermain sebentar. "Itung-itung buat meringankan stress. Jangan serius terus dong, Yeo-kita juga ingin bermain bersamamu."

Taehyun tak ingin menolaknya walau tugasnya menumpuk sebanyak itu. Ia harus menuruti permintaan istrinya yang sedang...ngidam mungkin? Ah, unik ya?

"Kita akan membuat apa dari kertas lipat?" Tanya pria kesayangan Yeora yang sudah duduk bersila di depan TV. Yeora datang dengan kotak yang berisi kertas lipat bertumpuk. "Crane. Tau 'kan?"

"Ah, bukankah itu sudah terlalu mainstream? Aku ingin membuat yang lain—" ocehan Taehyun terpotong karena Yeora menggapai lengan Taehyun yang hendak mengambil selembar kertas lipat. "K-kenapa?" Taehyun menaikkan alis bingung.

Wanita muda itu menyahut dengan raut wajah kesal, "Aku hanya ingin membuat burung bangau! Kau harus buat burung bangau! Yeo-mu juga akan menangis jika kau tidak membuat burung bangau!" dengan bibir yang mengerucut lagi.

Dengan tertawa kecil Taehyun berkata, "Iya, Baikhlah yeobo." seraya mengelus surai hitam sang istri. "Oke, aku tak tau cara membuat nya."

"Iya, akan ku ajarkan. Tapi aku searching dulu yah, hehe...," cengir Yeora di sambut dengan senyum dan tawa sang suami yang kembali menaikkan mood sang istri. "Pasti Yeo-mu akan menyukainya!"

























crane


















"Taehyun, Taehyun...Oi?" Seorang lelaki mencoba membangunkan pria yang tergeletak di ranjang kasur. "TAEHYUN!" gertaknya tak sabar.

"Y-YEORA!!" Sejak kapan air mata mengalir tanpa melewati pipinya? Apa Taehyun menangis?

Taehyun terbangun dari mimpinya, ia terkejut saat air mata mengalir deras sampai membasahi bantal—tunggu, apa? Bantal? Dimana Taehyun?

"Aku dimana? Y-yoereum...aku harus mencari Yeoreum!" Pria kang bangkit dari tempat nya dengan tergesa, namun Yeonjun menahan Taehyun dengan merentangkan satu tangannya.

"Taehyun, kau ada di rumahmu. Tadi saat menyelidiki kasus di panti, kau di temukan pingsan di dalam. Dan Yeoreum..." Yeonjun sengaja menggantungkan ucapannya. Tiba-tiba salah satu detektif mendekati Taehyun yang sedang terduduk di ujung ranjang bersama seorang anak kecil.

Matanya melebar, tangannya gemetar, air mata semakin menetes setelah beberapa detik mengering. "K-kang Yeoreum!" Ia pun berlari mendekati anak itu dan menyambutnya dengan pelukan hangat.

Beberapa detektif yang mengumpul di sana berkata, "Tadi kami menemukannya di bawah tanah. Sedang di kurung, dan kami yakin bahwa pelakunya pemilik panti tadi."

Yeonjun melanjutkan, "Dan kau beruntung Taehyun, hanya Yeoreum satu-satunya anak yang selamat walau hampir di bunuh."

Taehyun membulat, lalu ia menatap wajah Yeoreum yang berpenampilan lusuh. "Y-yeoreum..."

"Oh, Kau boleh tinggal bersama Yeoreum sementara—"

"Kenapa hanya sementara?" gertak Taehyun tak terima walau raut wajahnya datar, namun auranya sangat—menyeramkan. Ia segera bangkit dan mengepalkan tangannya. "Aku ingin Yeoreum tetap bersamaku!"

"Yeoreum akan di pindahkan ke panti lain, Taehyun." Sahut salah satu detektif yang bernama Wooyoung.

"Tidak. Aku ingin melindunginya, dia anakku." Taehyun meraih tubuh kecil Yeoreum dengan memeluknya. Hati Yeonjun tampak sedih dan tak tega saat Taehyun menyebut Yeoreum adalah—anaknya.

"Aku tak ingin dia menderita lagi sepertiku. Bukankah komandan Yeonjun saat itu setuju?" Tatapannya sendu.

Yeonjun menunduk, "Memang. Oke, Baikhlah jika itu yang kau mau. Tapi, aku tak menjamin bahwa Yeoreum akan terus selamanya tinggal bersamamu."

"Apapun caranya, aku akan merawat Yeoreum seperti anakku."

Pria kecil itu mendongak saat berpeluk hangat dengan Taehyun dan berkata, "Paman lagi." Sambil tersenyum manis. Sepertinya dia akan menyukai kehadiran Pria kang sebagai ayahnya.

"Yeoreum, sekarang kau boleh memanggil paman dengan panggilan 'Ayah' ya?" Taehyun melepas pelukan dengan pria kecil itu dan menatapnya lekat-lekat. Ujung bibirnya menyunggingkan senyuman yang sangat berarti.


































"Iya, Ayah." Balas Yeoreum seraya melengkungkan ujung bibir manisnya. "Aku suka Ayah." matanya benar-benar indah dengan lintas cahaya gemerlap seperti Taehyun. Yeoreum memeluk ayahnya dengan tangan melingkar di leher.

"...Aku suka Ayah."












•••

•••

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.



-

---
Yeoreum itu mirip Yeora, dari hidung, mata, bibir, telinga. Tapi, sifat, sikap, dan wataknya mirip Taehyun^^

Halooo, masih ada yang setia kan sama Crane?

𝑪𝑹𝑨𝑵𝑬 | 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒔𝒕𝒊𝒐𝒏 ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora