𝓮𝓽𝓮𝓻𝓷𝓪𝓵𝓵𝔂 ||-𝟏𝟏

442 118 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Si kecil terbangun dari tidur setelah gendongan terasa berbeda dari sebelumnya, Yeoreum mengadahkan kepalanya dan terlihat wajah Yeosa tersenyum di sana. Ternyata, Yeoreum ada dalam pangkuan wanita Han.

"Hai Yeoreum, sudah bangun?" simpulnya dengan senyum manis. Namun, Yeoreum justru menoleh kesana kemari mencari sesosok pria yang kini diakui sebagai ayahnya. "A-ayah mana?" paraunya sedikit dengan wajah cemberut. Hampir saja air mata menggenang di ujung dagu.

Yeosa menenangkan, "Ayahmu sedang pergi. Tunggu sebentar ya, sayang?"

Entah mengapa, perlakuan Yeosa seolah tampak seperti Ibu kandung Yeoreum. Ini membuat si pria kecil itu semakin menangis tersedu. "I-ibu..." Air matanya menetes membasahi tangan Yeosa, raut wajahnya memerah bagai tomat yang di peras. Setelah melihat Yeosa, Yeoreum teringat ibunya walau ia sempat tak mengingat wajah si wanita tegar itu sementara waktu. Maut telah menelannya.

"A-ada apa Yeoreum? Jangan menangis, Ayahmu sedang mencari origami mu. Sebentar lagi pasti kembali!" Seru Yeosa seraya bangkit dari bangku dan mengangkat gendongan yang merosot. Tak lupa mnepuk-nepuk punggung Yeoreum dengan penuh kasih sayang. Dan anehnya, mata Yeosa tampak sedang menahan tangis.










































Crane




































"Astaga, aku hampir frustasi!" Pria dengan jaket hangat yang membalut tubuhnya kini memasuki rumah. Matanya terus mencari objek yang sedang ia incar. Terus menerus mencari dan mencari demi menemukan Crane milik Yeoreum yang entah dimana letaknya. Sepertinya, Crane itu tak ada dalam rumah miliknya. "Dimana sih?" monolognya seraya berkacak pinggang.

Di satu titik, mata Taehyun tak sengaja melirik salah satu sudut ruangan. "Kenapa ada cahaya merah?" Terbilang cukup aneh memang, tetapi saat Taehyun mendekati sumber objek yang dimana memancarkan cahaya merah, Taehyun bungkam di tempat. Sebab, mata origami bangau itulah yang memancarkan cahaya merah bagai leser yang menyambar. "A-apa itu robot?"

Taehyun menekuk lutut dan memungut origami—yang kini cahaya merah semakin meredup. Tangannya menjamah Crane yang tergeletak dan akhirnya ia dapat memegang benda berbahan dasar kertas biru. Tak lama kemudian dirinya mengamati setiap bagian origami.

"Ini bukan robot, tapi kenapa..."




"Kamera mini yang sangat kecil itu terletak di matanya—"


Ucapan Yeosa teringat kembali setelah ia mengedipkan matanya sesekali. Taehyun pun menegakkan bahunya, lalu meneguk salivanya kasar. "Kamera ini terhubung kemana ya?"

Sekilas Taehyun melihat siluet angka di bagian bawah sayap. Ia menghentikan gerakan tangannya dan lalu kembali melihat angka yang tampak terpampang di bawah sayap. "Angka? Kenapa ada angka?"

Click, jiwa kedetektifannya kembali aktif. Dirinya menyadari suatu hal. Sesuatu yang pernah di ucapkan Yeoreum tadi pagi.

2O3O, March.




"....dua puluh tiga puluh—"



























"Ini angka tahun? Apa benda ini dari tahun Dua ribu tiga puluh seperti apa yang di ucapkan Yeoreum?" Matanya membulat, alisnya naik dan jantungnya berdegup kencang. Memang ada ya yang namanya—







































Menjelajahi waktu?

𝑪𝑹𝑨𝑵𝑬 | 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒔𝒕𝒊𝒐𝒏 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang