𝐀𝐍𝐍𝐎𝐘𝐈𝐍𝐆 • 𝟏𝟖

403 109 27
                                    

C R A N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

C R A N E

Seharusnya ini tak akan pernah terjadi, Taehyun benar-benar tak bisa menerawang lubuk hati pria bertopeng. Dia pelakunya, atau ada orang lain yang membantu ataupun ia yang menjadi pesuruhnya? Kalau benar Yeosa pesuruh pria tadi, apa Yeosa akan menghilang dari bumi?

Karena, jika Crane itu kembali di tangan Yeoreum, Taehyun, dan Yeora, akan terjadi sebuah berubahan pada beberapa orang yang mencoba merebut Crane Yeoreum. Tapi jika hanya menghilang begitu saja, pasti orang itu akan tetap membuat kesalahan dimana pun ia berada. Jadi, Taehyun harus membunuh orang itu. Sekaligus Yeosa jika memang benar dia pesuruh pria bertopeng.

"Sini kau, berhenti!" Yeonjun berlari kencang diiringi Taehyun yang sudah berancang-ancang untuk menembakkan sebuah peluru ke pria itu. Detektif lain tak ikut mengepung pria tadi, mereka menjaga tempat kejadian perkara.

Sekali-kali pria bertopeng itu menoleh ke belakang untuk menjaga jarak pada sang kedua detektif. Kakinya hanya terus berlari tanpa melihat keadaan, sampai-sampai ia tak sadar jika dirinya berlari bersembunyi ke dalam sebuah hutan.

Fyi, di belakang Mall terdapat sebuah hutan. Pohonnya lebat, jalannya lika-liku karena terhalang oleh beberapa pohon yang tumbuh dimana saja.

"Ya ampun, dia ingin tersesat kah? Kenapa harus memasuki hutan?" Gerutu Yeonjun sebal.

Taehyun hanya diam, matanya fokus menyorot keberadaan pria bertopeng. Senjata api telah bersiap untuk meluncur bersama peluru yang akan menancap di permukaan kulit. "Lincah sekali dia?" gumamnya sebentar.

"Woi! Sini kau! Jangan lari!" Teriak pria Choi dengan amarahnya. "Tembakan akan terjadi jika kau tak berhenti berlari!"

"Kak Yeonjun, jika kau terus berteriak mengancamnya seperti itu, dia akan lebih cepat berlari menghindari kita!" Sahut Taehyun yang sudah jengkel dengan teriakan komandan.

Tanpa menolehkan kepalanya, Yeonjun berkata, "Bukannya bagus? Aku tak sanggup bersabar lagi. Dia tidak berhenti, jadi aku akan menembaknya di detik ini."

"Jangan salah sasaran!"

Di saat pria tadi menoleh ke belakang bersama tubuhnya karena ingin mengatakan sesuatu, sebuah peluru terbang menuju dada pria tadi, lebih tepatnya dibagian Jantung.





DOR!

Peluru telah menembus dada bidang pria yang kini tersontak, setelah kejadian itu—nafasnya terhenti. Denyut nadi tak berjalan, aliran darah terhimpit dengan adanya peluru pada jantung. Darah mengucur deras, dibawah tubuhnya sudah tergenang cairan merah yang kental.

"KAK YEONJUN!" Teriak Taehyun dengan wajah memerah. Keringat mengalir melalui pelipis dan lehernya. Kakinya berhenti berlari dan Taehyun hanya bungkam di tempat sambil menatap mayat pria bertopeng.

Sedangkan Yeonjun yang juga tak percaya dengan apa yang ia lakukan tadi hanya diam dengan tatapan mata kosong. Ini mengerikan, secara tak sengaja, seorang polisi membunuh seseorang yang belum tentu ia bersalah. Tapi, sepertinya orang itu memang ada dendam dan kesalahan dengan Taehyun.

"S-sungguh, aku tidak bermaksud—"

"Bagaimana polisi bisa membunuh seseorang!" Seru Taehyun disertai lirihan kecil. Yeonjun menunduk dan berkata, "Maaf, coba kita dekati dia."

Setelah didekati, ternyata topeng itu retak sebagian karena jatuh. Dan memperlihatkan setengah wajah dari sang pria bertopeng.

"Topengnya pecah?"

"K-kak Yeonjun...," gagap Taehyun sambil menatap topeng retak tadi. Yeonjun ada disisi yang berbeda dengan Taehyun, ia pun merespon lirihannya, "Kenapa?" Sambil berkacak pinggang.

Telunjuk tangan tersorot pada wajah pria tadi setelah Taehyun membuka setengah topeng. Mata kedua lelaki itu membulat, mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Ti-tidak mungkin 'kan?"

"A-aku menembaknya? S-sungguh aku yang menembaknya dengan perasaan—Mana mungkin dia?!"
































































































































































"Kak Soobin! Dia Kak Soobin! Sungguh Kak Soobin!!" Seru Taehyun yang kini menompang kepala pria jangkung di paha—yang ternyata adalah sahabatnya sendiri, Choi Soobin. Air mata mengalir begitu saja setelah Taehyun memeluk mayat Soobin yang juga terlihat mengeluarkan cairan bening dari iris matanya.

Crane yang ada dalam genggaman Soobin kini bebas dari sangkarnya. Bercak darah menghiasi sayap origami bangau. Dalam waktu yang sama, mata Crane telah merekam semua kejadian barusan. Sekarang Taehyun hanya tinggal mengupas kebenaran akan kejadian satu tahun yang lalu sekaligus kecelakaan Hueningkai.










Choi Soobin,
Died date, 02 June 2025

Taehyun kehilangan sahabatnya untuk kedua kali.


-----
Cieee yang jawabnya bener:3
Sini ku kasih pelukan(つ≧▽≦)つ

𝑪𝑹𝑨𝑵𝑬 | 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒔𝒕𝒊𝒐𝒏 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang