𝓰𝓮𝓷𝓮𝓻𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷 ||-𝟏𝟎

499 131 17
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Kau tidak tau apa-apa tentangku. Bahkan kau pasti tak tau siapa yang mencegah Yeoreum untuk kembali sekolah."

Taehyun menoleh kembali menatap pohon di seberang. Daunnya cantik, tumbuh dengan segar di sertai warna kekuningan di setiap ujung daunnya. Hatinya terasa hangat saat melihat kondisi pohon itu. Taehyun pun membuka mulutnya dengan jeda waktu sekitar 10 detik. "Kalau kau mau membantuku, apakah perlu untukmu jika aku memberitahu apapun tentangku?"

Yeosa menelan salivanya kasar, "T-tentang kak Taehyun?"

"Iya, justru itu akan membuatmu mengerti beberapa masalah tentangku. Siapa tau, kau tau sesuatu yang berkaitan dengan insiden itu 'kan?"

Yeosa mengangguk sambil tersenyum manis. Ini pertama kalinya Taehyun melihat ujung bibir Yeosa yang melengkung ke atas dengan perasaan senang. Karena awalnya Taehyun memperhatikan Yeosa, jika wanita itu tampak gelisah dan gemetaran.

"Aku akan benar-benar membantu detektif," kata Yeosa yakin.

"Tapi, Yeosa. Kira-kira Yeoreum harus di sekolah 'kan dimana ya?" Tanya Taehyun yang meminta pendapat dari wanita Han.

Yeosa merespon seraya mengangkat kedua tangannya yang mengayuh tanda sungkan, "Menurutku, aku tidak cocok—" ucapan nya terpotong akibat sahutan dari Taehyun yang tiba-tiba menyunggingkan senyuman.

"Tak apa, sepertinya Yeoreum menyukai kehadiranmu. Pasti Yeoreum akan menerima pernyataan darimu. Toh, kau membantu Yeoreum yang akhirnya bisa merasakan sesosok Ibu."

Astaga, pria ini benar-benar membuat pipi dan hati Yeosa meletup-letup bagai kembang api yang menyembur menghiasi langit. "A-ah,"

"Aku tidak menggombalimu, aku hanya memujimu dan berterimakasih atas perhatianmu selama ini kepada Yeoreum." Wajahnya memang benar-benar indah, kaum hawa pun akan menyukai sifatnya yang gentle ini. Matanya melirik ke arah wajah mungil Yeoreum yang terlelap dalam tidurnya. Manis sekali.

"O-oh. T-tapi Kak Taehyun, Yeoreum tidak membawa Crane nya?" Yeosa memperhatikan tangan mungil Yeoreum yang sedang mengepal. Namun, tak biasanya Yeoreum membawa tangan kosong.

"Crane?"

"Iya, origami yang biasa ia bawa kemana saja. Memang...Yeoreum tidak memintanya?"

Taehyun hanya beropini, "Tidak tuh? Aku sebenarnya tak memperhatikan hal itu. Memang seberapa penting origami yang biasa ia bawa?"

"Mungkin ini timing yang tepat untuk mengatakan suatu hal kepada kak Taehyun. Tapi, Crane itu istimewa. Bukan seperti origami biasa, Origami berbentuk bangau biru itu adalah..."





























"Kamera mini yang sangat kecil, itu terletak dimatanya. Aku tau karena aku merasa aneh dengan origami itu. Saat aku memintanya dari Yeoreum dan memperhatikan matanya, ternyata terdapat kamera kecil yang dapat merekam apa saja di sekitarnya."

"Apa? Tunggu, tapi kenapa—"

"Sepertinya...origami itu di rancang dari tekhnologi masa depan, yang dimana hanya origami itulah satu-satunya yang bisa merekam apapun sesuai letaknya. Dan mungkin saja, Crane ini menembus masa lalu dan sampai lah di tahun ini. Tapi menurutku, Crane itu pertama kali muncul di tahun lalu. Itu dari hasil pengetahuanku saja sih, aku tidak yakin."

Taehyun membulatkan matanya, "L-lalu, dimana Crane Yeoreum? Kenapa tidak ada di genggamannya?"

----
Maaf double up nya malem-malem hehee^^

𝑪𝑹𝑨𝑵𝑬 | 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒔𝒕𝒊𝒐𝒏 ✓Where stories live. Discover now