8💜

487 72 4
                                    

"SinB-ah...sudah baikan?" Tanya Jungkook seraya merapikan rambut gadis itu

"Maafkan aku..." balasnya.

Jungkook menatap ke arah SinB dalam, rasa iba dalam hatinya terus naik, untuk saat ini ingin rasanya ia membunuh orang yang berani membuat SinB seperti ini.

"Tak apa....bagaimana kalau sekarang kkta pulang?"

Gadis itu pun mengangguk.

-------------------------------------------------------

"Kim Namjoon!"

Teriakan Hoseok itu terdengar seisi rumah, hanya karena Namjoon tak sengaja mematahkan miniatur kartun kesukaannya.

"Sudahlah, kau bisa beli lagi besok" ujar Seokjin yang sedang duduk menyaksikan dua insan itu bermain drama

"Hyung! Ini seri terakhir dan satu-satunya!" Balas Hoseok kesal dan Namjoon hanya bisa terdiam menyesali perbuatannya.

Tak lama, SinB pun keluar dari kamarnya bertepatan dengan Taehyung dan Jimin yang baru pulang.

Tak seperti biasanya, SinB keluar dengan diam dan tatapan yang kosong. Gadis itu berjalan menuju kulkas dan mengambil sebotol soju tanpa sadar.

"SinB-ah!" teriak Taehyung yang melihat SinB mengambil botol hijau itu.

SinB pun tersadar dan menyimpan kembali botol itu, mati sudah jika ia meminum minuman yang tak bisa ia konsumsi.

Seokjin pun menghampiri SinB. Secara urusan dapir adalah tanggung jawab Seokjin.

"Kau cari apa?" Tanya Seokjin.

SinB tak menjawab dan sibuk mencari yang ia inginkan.

"Ini." ucap Seokjin menyodorkan kotak jus apel.

SinB mengambilnya dan langsung berjalan kembali. Kali ini bukan arah kamarnya, tapi atap rumah.

Siapapun yang melihat gadis itu sekarang, mereka sedang terdiam. Menerka kenapa gadis itu bersikap tak biasanya.

"Taehyung-ah, kenapa dia?" Tanya Hoseok.

"Tanyakan pada si pendek ini." Balas Taehyung seraya menunjuk pada Jimin.

"Aku pun ingin tahu kenapa dia seperti itu." ujar Jimin pelan.

"Siapapun yang punya masalah dengannya, kuharap selesaikan sekarang." balas Seokjin.

Selalu seperti itu. Siapapun yang bertengkar dengan SinB, mereka harus menyelesaikannya saat itu juga.

Jimin pun berjalan menyusul SinB ke arah atap.

Gadia itu tak seperti yang lainnya ketika stress yang meminum alkohol, ia tak bisa. Tubuhnua terlalu lemah jika dibanding dengan perasaanya yang seperti ini.

Ia hanya bisa berdiam diri di atap rumah yang sudah di hias sedemikian rupa bagaikan base campnya.

Ia hanya kemari jika sesekali ingin menjernihkan pikiran ataupun berdiam diri sambil mendengarkan musik dan duduk di ayunan kayu.

Matanya yang masih bengkak karena siang tadi membuat pandangannya agak kurang fokus, sesekali ia memejamkan mata untuk menyeimbangkan penglihatannya.

Hanya ditemani jus apel dan piyama lengan pendek, hari ini terasa semakin dingin. Gadis itu sangat peka terhadap apapun, sampai suara orang menghampirinya pun bisa terasa.

"Siapapun itu, pergilah, aku ingin sendiri." Ujar SinB memperingati si empunya langkah.

Namun langkah itu tak berhenti walaupun sudah di peringati. Gadis itu pun akhirnya beranjak, dia memang seperti itu. Jika ada yang tak mendengarnya, maka ia yang akan pergi.

Her : The One [SinB & BTS FF] ENDWhere stories live. Discover now