POSSESIVE BROTHERS | Part 34

51.3K 3.6K 51
                                    

—————

Playlist : Homesick - Dua Lipa; Chris Martin

—————

Flashback

Farren terdiam mendengar cerita Savier, ia tidak menyangka bahwa kakaknya pernah membunuh seseorang.

Savier menilai ekspresi Farren dan menghembuskan nafasnya berat.

     Farren menatap lelaki itu, "Sekarang bagaimana?"

     "Keluarlah."

     Netra coklatnya menatap tak percaya ke arah Savier, "Kau menyuruhku keluar setelah membeberkan semua kebenaran itu?!" tanyanya menggeleng pelan.

     Savier mengibaskan tangan, "Kau sudah menceritakan bagianmu dan aku juga sudah menceritakan bagianku. Masalah selesai. Sekarang keluar."

Farren mendengus keras sebelum melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Savier menatap pintu yang baru saja tertutup, lelaki itu secepat mungkin meraih ponselnya yang berdering setelah melihat sang penelfon.

     "Kau sudah memperbaiki alat pelacaknya?" tanyanya langsung.

     "Ya, kau ingin aku melacaknya?"

     Savier tersenyum lebar, "Secepatnya."

     Terdengar tawa ringan diseberang sana, "Kau sepertinya senang sekali."

     "Kerjakan saja, Leo."

     "Baiklah, bos besar."

Savier memutus panggilan tersebut dengan wajah sumringah.

Bukan tanpa alasan ia memilih Leo sebagai mata-matanya. Teman sebangku adiknya itu adalah hacker yang handal, ia sudah menyuruh lelaki itu menempelkan sebuah pelacak kecil di seragam sang adik.

Saat Steela akan masuk ke sekolah barunya, ia meminta data-data murid disana kepada ayahnya. Dan Savier menemukan Leo, murid yang mempunyai bakat tersembunyi.

Tanpa sepengetahuan orang lain, ia pun mengatur semuanya. Mulai dari kelas yang akan dimasuki sang adik, hingga menjadi teman sebangku Leo.

Waktu itu juga ia pernah protes karena teman sebangku adiknya itu seorang lelaki, itu hanyalah topeng.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke ponselnya, berisi sebuah alamat jelas.

Tanpa lama lagi, lelaki itu langsung menyalakan mobilnya dan menuju lokasi tempat adiknya berada.

Alat yang digunakan Steela sedari kemarin mengalami masalah dan baru terperbaiki, inilah alasan Savier tidak mengerahkan orang-orang untuk mencari adiknya. Ia selalu punya caranya sendiri.

Savier mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, jantungnya berdetak cepat. Lelaki itu tiba di depan sebuah gedung kosong.

Ia segera turun dan melangkah masuk tanpa suara. Savier sengaja tidak mengajak siapapun bersamanya, menurut perkiraan Leo tempat ini akan sepi.

Savier mematung saat melihat siluet tiga orang di salah satu ruangan, ia mengenal satu diantaranya.

Matanya membulat melihat tubuh adiknya yang akan jatuh.

Possesive Brothers✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang