Chapter 21 :: Insting

6K 898 68
                                    

"Minggu depan pertemuan terakhir sebelum responsi, bagi yang masih punya tunggakan laporan tolong segera diselesaikan." Jebi mengakhiri praktikum hari itu dengan wajah kusut tak ada senyuman sama sekali sejak ia memulai praktikum satu jam yang lalu. Meski Jebi tidak seramah Joshua, tapi biasanya ia cukup banyak tersenyum apalagi saat menanggapi pertanyaan anak-anak rombelnya.

Jennie bisa melihat jelas mood aspraknya yang satu itu sedang tidak bagus. Ya, dia tidak heran sih mengingat pertengkaran dengan Nayla dua hari lalu mungkin menjadi penyebabnya.

"Bin, lo tau nggak?" Jennie menyikut Bintang yang duduk di sebelahnya. "Kak Jebi sama Kak Nayla putus loh."

Bintang yang tadinya sedang sibuk memasukan barang-barangnya ke dalam tas langsung menoleh cepat. "Hah, serius lo Jen? kata siapa?"

Jennie melirik Jebi sekilas sebelum kembali berbesik pada Bintang. "Waktu itu gue nggak sengaja liat mereka berantem di depan kos terus kak Jebi mutusin Kak Nayla."

"Kok bisa?"

"Gak tau, tapi kayanya ada hubungannya sama Kak Terry."

"Cinta segitiga?" Jennie mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu sebelum mereka berderap keluar laboratorium. "Semenjak hari itu gue gak pernah liat Kak Jebi datang ke kos lagi, terus Kak Nayla kaya ngurung diri gitu."

"Gue sebagai cowok kayanya sedikit ngerti perasaan Jebi. Lagian cowok mana yang tahan liat ceweknya deket-deket cowok lain."

"Iya sih, tapi kan Kak Nayla sama kak Terry cuma temenan."

Bintang geleng-geleng kepala. "Jomblo kaya lo gak akan ngerti sih Jen."

Seketika Jennie menoyor kepala Bintang. "Belagu amat lo mentang-mentang punya pacar!"

Bintang balas menoyor kepala Jennie. "Makanya cari pacar sana! Betah amat jomblo atau jangan-jangan lo belum move on dari gue ya?"

"Heran deh gue, kok bisa ada manusia sepede lo ya Bin?" Bintang cuma ketawa. Saat mereka belok hendak menuju parkiran, mereka berpapasan dengan seorang cewek cantik yang mendadak berhenti dan menyapa Bintang. Jennie mengerutkan saat matanya menangkap sosok itu, ia sama sekali tidak mengenalnya.

"Eh, Seje." Bintang balas menyapa. "Gak bareng Dirga?"

"Siapa Dirga gue gak kenal!" Cewek itu cemberut begitu mendengar nama Dirga keluar dari mulut Bintang. Lagi-lagi Jennie mendengar nama asing.

"Lagi berantem mesti. Mau balik kan lo? Ayo gue anterin." Jennie melongo lalu langsung menahan lengan Bintang dan melotot padanya. Kalau Bintang pergi, dia pulang sama siapa?

"Lo balik sendiri ya Jen, pesen ojol gitu." Bintang nyengir lalu langsung menyeret cewek itu pergi sebelum diamuk Jennie.

"BINTANG BANGSAT EMANG!" Teriakan Jennie membuat orang-orang di sekitarnya menoleh, tapi Jennie tidak peduli. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan memotret Bintang yang sedang merangkul cewek itu lalu mengirimkannya pada Della. "Rasain lo biar diamuk Della entar!"

Jennie berniat memesan ojek online ketika seseorang berhenti di sebelahnya. Saat menoleh, ia menemukan Jebi berdiri sambil memandangnya. "Mau balik bareng gue?" tanyanya membuat Jennie syok untuk beberapa saat.

"Gue liat barusan Bintang balik duluan."

"Eh, gak usah kak. Aku pesen ojek aja."

"Sekalian bareng gue aja."

Jennie menatap Jebi canggung. Ia tidak begitu dekat dengannya apalagi setelah melihat pertengkarannya dengan Nayla beberapa waktu lalu rasanya Jennie lebih baik tidak berurusan dengannya.

Yestoday [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang