Chapter 52 :: Yestoday

11K 1.1K 340
                                    

Satu tahun bukan waktu sebentar apalagi Jennie harus menghabiskan waktunya dengan sangat berat karena tuntutan dari Terry yang menginginkan Jennie lulus tepat waktu dan juga kedua orang tuanya yang mulai bertanya-tanya apa yang akan Jennie lakukan setelah lulus.

Belum lagi pertanyaan seputar kapan menikah dan siapa cowok yang sedang dekat dengan Jennie sekarang-yang datang dari sebagian kerabatnya-mulai menghantui. Tentu saja Jennie tidak bisa bilang kalau dia sedang menungu seseorang yang entah bisa dia miliki atau tidak. Pasalnya sampai saat ini Terry tidak menunjukan tanda-tanda akan mengungkapkan perasaannya seperti yang Jennie harapkan. Eh, tapi, memangnya Terry punya perasaan yang sama dengan Jennie?

Jangan-jangan selama ini hanya Jennie yang kegeeran. Mengira semua perlakuan Terry itu special, padahal kalau diingat-ingat lagi memang tidak ada manis-manisnya sama sekali. Apalagi setelah Terry lulus dan melanjutkan S2 di kota yang berbeda, mereka tidak pernah lagi ketemu.

Terry hanya sesekali meneleponnya itupun untuk menanyakan progres skripsinya sudah sampai mana. Pernah sekali Jennie video call dengan Terry sehari sebelum sidang skripsi dan Jennie dibuat tegang serta mati kutu. Pertanyaan-pertanyaan Terry yang mematikan serta kata-kata pedasnya membuat mental Jennie down seketika.

Walau setelahnya Terry membantu Jennie menjelaskan karena sepertinya Terry lebih paham materi skripsi Jennie daripada dirinya sendiri. Terry juga memberitahu bagaima cara menghadapi pertanyaan-pertanyaan menjebak dari dosen penguji dan jujur saja ternyata itu semua sangat membantu.

Omelan dosen pembimbing lebih baik dari omelan Terry dan saat sidang, Jennie sudah tidak kaget lagi dihajar habis-habisan oleh para penguji bermulut pedas itu. Sehingga ia melewati tahap itu cukup lancar walau setelahnya masih harus ada revisi.

Namun, terlepas dari itu semua Terry patut berbangga diri karena Jennie mencantumkan namanya di bagian ucapan terima kasih skripsinya. Jennie melakukan itu semua karena peran Terry sangat besar. Ia sudah seperti dosbing keduanya.

Tadinya Jennie ingin memperlihatkan skripsinya yang sudah selesai direvisi, tapi saat acara wisudanya Terry tidak datang sama sekali. Padahal geng kosan semuanya datang, termasuk Johnny yang sudah wisuda beberapa bulan lalu.

Hari yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan di hidup Jennie terasa kurang lengkap karena orang yang ia tunggu-tunggu tidak datang. Meski begitu, Jennie mencoba untuk menikmati.

"Jen, kok lo lulus duluan sih." Itu rengekan Momo untuk kesekian kalinya. Ia terus mengeluhkan Jennie yang lulus duluan meninggalkannya padahal kemarin-kemarin Momo sangat membantu Jennie.

Momo selalu menghibur Jennie disaat cewek itu sedang down karena mendapat tekanan dari mana-mana. Momo selalu menjadi tempat terbaik untuk berbagi keluh kesah dan terkadang dia mengunjungi kos Jennie hanya untuk mengantarkan makanan karena tahu kalau Jennie pasti belum makan.

Momo adalah support system Jennie nomor satu di kampus. Walau kadang julid dan hobi ghibahin orang, tapi bagi Jennie, Momo tetap sahabat terbaik.

Maka dari itu Jennie berjanji akan membantu Momo untuk menyelesaikan skripsinya. Mungkin nanti ia bisa cosplay dulu jadi Terry, tapi versi yang lebih menyenangkan.

"Masih ada Bintang Mo." Jennie mencoba menghibur.

"Dih, ogah Bintang bulan depan udah sidang."

Jennie tertawa. Padahal ia ingin sekali wisuda bareng Momo biar mereka bisa foto bersama yang ala-ala instagram. Memakai toga serta kacamata hitam sambil memegang buket bunga dan ijazah lalu bergaya keren di depan kamera.

Namun, ternyata harapan hanya tinggal harapan. Mereka memang masuk kampus bersama-sama, tapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa mereka akan lulus sama-sama juga.

Yestoday [END]Where stories live. Discover now